Uji Heteroskedastisitas. Uji Normalitas Data

46

b. Uji Heteroskedastisitas.

Menurut Imam Ghozali 2005:105, uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terdapat ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Pengujian heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan meregres seluruh variabel independen dengan nilai absolute residual sebagai variabel dependennya.

c. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi adalah keadaan dimana terjadinya korelasi antara residual untuk pengamatan satu dengan pengamatan yang lain yang disusun menurut runtun waktu. Model regresi yang baik mesyaratkan tidak adanya masalah autokorelasi. Dampak yang diakibatkan dengan adanya autokorelasi yaitu varian sampel tidak dapat menggambarkan varian populasinya. Cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi masalah autokorelasi adalah dengan menggunakan nilai uji Durbin Watson dengan ketentuan sebagai berikut : 1. dUd4-dU maka H diterima tidak terjadi autokorelasi; 2. ddL atau d4-dL maka H a diterima terjadi autokorelasi; 3. dLddL atau 4-dUd4-dL maka tidak ada kesimpulan.

3.6.2 Analisis Regresi

Penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda. Analisis ini digunakan untuk mengukur kekuatan dua variabel atau lebih dan juga menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel Universitas Sumatera Utara 47 independen. Adapun rumus dari regresi linier berganda multiple linier regresion adalah sebagai berikut : Y=a+b 1 X 1 +b 2 X 2 +e Dimana: Y = Pendapatan pengusaha mikro dan kecil X 1 = Modal sendiri modal awal X 2 = Modal setelah pemberian BPR α = Konstanta β 1,2 = Koefisien atau parameter yang hendak dihitung ε = Kesalahan penduga Bentuk hipotesis diatas secara matematis dapat dinyatakan sebagai berikut: - X 1 Artinya jika terjadi kenaikan pada X 1 , maka Y mengalami kenaikan, cateris paribus. - X 2 Artinya jika terjadi kenaikan pada X 2 , maka Y mengalami kenaikan, cateris paribus.

3.7. Pengujian Hipotesis

Adapun pengujian terhadap hipotesis yang diajukan dengan cara sebagai berikut : 3.7.1 Uji Signifikan Parsial T-Test Uji t merupakan suatu pengujian yang bertujuan untuk mengetahui apakah masing-masing koefisien regresi signifikan atau tidak terhadap dependen variabel. Universitas Sumatera Utara 48 Dengan menganggap variabel independen lainnya konstan. Dalam uji ini digunakan hipotesis sebagai berikut: a. Pengujian Modal Sendiri - H : b 1 = 0, artinya modal sendiri tidak berpengaruh pada pendapatan pengusaha UMK. - H a : b 1 ≠ 0, artinya modal sendiri berpengaruh pada pendapatan pengusaha UMK. Pengambilan keputusan berdasarkan probabilitas signifikansi - Probabilitas 0,05 jadi H diterima. - Probabilitas ≤ 0,05 jadi H ditolak H a diterima b. Pengujian Modal Kredit Usaha - H : b 2 = 0, artinya modal kredit usaha tidak berpengaruh pada pendapatan pengusaha UMK. - H a : b 2 ≠ 0, artinya modal kredit usaha berpengaruh pada pendapatan pengusaha UMK. Pengambilan keputusan berdasarkan probabilitas signifikansi - Probabilitas 0,05 jadi H diterima. - Probabilitas ≤ 0,05 jadi H ditolak H a diterima Universitas Sumatera Utara 49

3.7.2 Uji Signifikan Bersama-sama F-Test

Uji F merupakan pengujian yang bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh koefisien regresi secara bersama-sama terhadap dependen variabel. Pengujian ini menggunakan hipotesa sebagai berikut: - H : b 1 : b 2 = 0, artinya modal sendiri dan modal kredit usaha secara bersama tidak berpengaruh pada pendapatan pengusaha UMK. - H a : b 1 : b 2 ≠ 0, artinya modal sendiri dan modal kredit usaha secara berpengaruh pada pendapatan pengusaha UMK. Dengan kriteria pengujian pada tingkat kepercayaan 5 sebagai berikut: - H diterima jika probabilitas sig 0,05 - H a diterima jika probabilitas sig 0,05 Universitas Sumatera Utara 50 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Daerah Penelitian

4.1.1 Letak Geografis

Secara geografis Pematang Siantar berada pada 2°54’40” – 3°01’09” Lintang Utara dan 99°6’23” - 99°1’10” Bujur Timur. Pematang Siantar merupakan kota yang terletak di sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Pintupohan Meranti dan Kecamatan Silaen, di sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Sigumpar, di sebelah barat berbatasan dengan Danau Toba serta si sebelah utara berbatasan langsung dengan Kecamatan Porsea dan Sungai Asahan. Luas wilayah Pematang Siantar adalah 79,97 Km 2 .

4.1.2 Iklim

Pematang Siantar beriklim sedang dengan pergantian musim penghujan dan kemarau. Musim penghujan antara bulan Nopember – April dipengaruhi oleh angin musim barat sedang musim kemarau antara bulan Mei – Oktober yang dipengaruhi oleh angin musim timurdengan rata-rata curah hujan 257 mm.

4.1.3 Demografis

Penduduk Pematang Siantar berjumlah 236.947 jiwa berdasarkan sensus penduduk 2012, dimana laki-laki sebanyak 115.488 jiwa, dan perempuan 121.459 jiwa. Pada umumnya suku-suku yang mendiami wilayah Pematang Universitas Sumatera Utara 51 Siantar mayoritas bersuku batak,sedangkan agama mayoritas yang dianut adalah Islam dan Kristen.

4.1.4 Keadaan Mata Pencaharian dan Potensi Wilayah

Pada umumnya daerah Pematang Siantar memiliki potensi sebagai lahan pertanian yang cukup luas yang hasil pertaniannya cukup besar sehingga mata pencaharian penduduk yang utama adalah petani. Kontribusi sektoral yang menonjol terhadap pembentukan PDRB Pematang Siantar yaitu sektor pertanian sebesar 52,42 , sektor industri pengolahan sebesar 18,61 , sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 12,09 , sektor jasa-jasa sebesar 6,07 , sektor konstruksi sebesar 4,11 , sektor keuangan sebesar 3,29 , sektor angkutan dan komunikasi sebesar 2,79 , sektor listrik, gas dan air bersih sebesar 0,53 , serta sektor pertambangan dan penggalian sebesar 0,09.

4.2 Karakteristik Responden

Responden penelitian adalah pengusaha-pengusaha Usaha Mikro dan Kecil UMK yang menerima bantuan Bank Perkreditan Rakyat Pematang Siantar. Dalam melakukan penelitian ini, penulis memilih responden dari beberapa pengusaha Usaha Mikro dan Kecil UMK secara acak sebanyak 32 orang dengan berbagai latar belakang kelompok umur dan tingkat pendidikan yang di anggap dapat mewakili keseluruhan populasi. Universitas Sumatera Utara 52

4.2.1 Deskripsi Responden

Realisasi kredit usaha dari BPRPematang Siantar diprioritaskan pada pengusaha Usaha Mikro dan Kecil UMK diharapkan dapat membangunmeningkatkan pendapatan dan kesejahteraan para debiturnya yang berasal dari berbagai sektor Usaha Mikro dan Kecil UMK, tentunya dengan memanfaatkan kredit yang diterima dari BPR Pematang Siantar secara efisien. Dari 32 responden yang diwawancarai, sebanyak 90,62 penghasilnya meningkat setelah meminjam kredit usaha rakyat dari BPR Pematang Siantar, 6,25 dari responden penghasilannya sama saja atau tidak mengalami peningkatan, dan 3,1 penghasilannya menurun setelah meminjam kredit karena penggunaan kredit yang tidak produktif. Tabel 4.1 Hubungan Tingkat Pendidikan Dengan Tingkat Pendapatan Setelah Menerima Kredit Usaha Rakyat N0 Kondisi Penghasilan Perbulan Tingkat Pendidikan SD SMP SMA D3 S1 1 Meningkat 4 12,5 7 21,8 12 37,5 6 18,7 2 Tetap 1 3,1 1 3,1 3 Menurun 1 3,1 Jumlah 1 3,1 5 15,6 8 24,9 12 37,5 6 18,7 Sumber : Data Olahan Hasil Penelitian Berdasarkan kuesioner Universitas Sumatera Utara 53 Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat pendidikan mempengaruhi keberhasilan dalam meningkatkan pendapatan. Tingkat pendidikan lebih tinggi cendrung lebih mampu memanfaatkan kredit lebih baik dan efisien sehingga tingkat pendapatan semakin meningkat dari hasil penelitian terlihat bahwa tingkat pendidikan dari 32 responden, 3,1 tamatan SD, 15,6 tamatan SMP, 24,9 tamatan SMA, 37,5 tamatan D3 dan 18,7 tamatan Sarjana, hal ini dapat dilihat dari data tabel diatas. Tabel 4.2 Umur Responden No Umur Tahun Jumlah Nasabah 1 ≤ 30 2 6,2 2 31 – 40 11 34,3 3 41 – 50 18 56,2 4 ≥ 50 1 3,1 Jumlah 32 100 Sumber : Data Olahan Hasil Penelitian Berdasarkan kuesioner Dari hasil survei yang dilakukan, ternyata responden lebih banyak yang memiliki umur ≤ 30 tahun sebesar 6,2, diantara 31 – 40 tahun sebesar 34,3, diantara 41 – 50 tahun sebesar 56,2, dan responden yang berumur ≥ 50 sebesar 3,1. Hal ini dapat dilihat pada tabel diatas. Universitas Sumatera Utara 54 Dalam menjalankan Usaha Mikro dan Kecil sebelum memperoleh modal Kredit Usaha Rakyat dari BPR tentunya para pengusaha tersebut menggunakan modal sendiri dalam menjalankan usahanya tersebut. Modal usaha disini adalah berupa uang yang dipakai oleh para pengusaha Usaha Mikro dan Kecil dalam menjalankan usahanya. Dari hasil wawancara penulis dengan responden sebanyak 32 orang pengusaha Usaha Mikro dan Kecil di Pematang Siantar diperoleh nilai pendapatan keseluruhannya sebelum menerima kredit dari BPR adalah Rp. 52.650.000 dan rata-rata pendapatan sebesar Rp. 1.645.313 perbulan, yang berkisar antara Rp. 1.000.000 sampai Rp. 2.650.000. Kredit yang diberikan oleh BPR Pematang Siantar umumnya ditujukan terutama untuk penambahan modal usaha agar hasil produksi lebih meningkat dari sebelumnya. Oleh sebab itu modal kredit yang diterima pengusaha Usaha Mikro dan Kecil UMK sebaiknya harus benar-benar digunakan untuk pengembangan usaha secara efisien. Peran kredit ini sangat dibutuhkan untuk pembelian bahan- bahan baku ataupun barang-barang modal usaha yang jumlahnya bisa ditingkatkan dan tentunya kualitas yang lebih baik. Dengan demikian Usaha Mikro dan Kecil UMK di Pematang Siantar dapat berkembang dan meningkatkan penghasilan masyarakat-masyarakat sekitar. Masalah-masalah yang dihadapi para pengusaha Usaha Mikro dan Kecil di Pematang Siantar khususnya dari hasil kuesioner yang telah diedarkan yang paling utama adalah : Universitas Sumatera Utara 55 • Kurangnya modal yang dimiliki Pengusaha Usaha Mikro dan Kecil • Kurangnya sarana dan prasarana yang menunjang Usaha Mikro dan Kecil • Kurangnya pengetahuan tentang pemasaran

4.3 Analisis Data

4.3.1 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik digunakan untuk mengetahui apakah hasil analisis regresi linear berganda yang digunakan untuk menganalisis dalam penelitian ini terbebas dari penyimpangan asumsi klasik yang meliputi uji normalitas data, multikolinearitas, heteroskedastisitas dan uji autokorelasi. Adapun masing-masing pengujian tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:

a. Uji Normalitas Data

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Kalau nilai residual tidak mengikuti distribusi normal, uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah kecil Ghozali, 2005:110. Menurut Ghozali 2005:110, “cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak ada dua, yaitu analisis statistik dan analisis grafik. “Uji statistik yang dapat digunakan untuk menguji normalitas residual adalah uji stastistik Kolmogorov- Smirnov K-S”, yang dijelaskan oleh Ghozali 2005:115. Uji K-S dibuat dengan membuat hipotesis : H o : Data residual berdistribusi normal H a : Data residual tidak berdistribusi normal Universitas Sumatera Utara 56 Bila signifikans0 0,05 dengan = 5 berarti distribusi data normal dan H o diterima, sebaliknya bila nilai signifikan 0,05 berarti distribusi data tidak normal dan H a diterima. Dengan uji grafik, normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dari residualnya”. Dasar pengambilan keputusan adalah: a. Jika data menyabar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah diagonal menunjukkan pola berdistribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas; b. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal tidak menunjukkan data berdistribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Hasil uji normalitas data : Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas Data Tests of Normality Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig. Modal Sendiri .137 32 .133 .907 32 .010 Modal Kredit Usaha Rakyat .112 32 .200 .949 32 .136 Pendapatan .153 32 .056 .957 32 .233 . This is a lower bound of the true significance. a. Lilliefors Significance Correction Sumber : Data yang diolah penulis, 2013. Universitas Sumatera Utara 57 Analisis hasil ujinormalitas : 1. Data pada variabel Pendapatan Y memiliki nilai signifikansi 0,233. Karena signifikansi lebih dari 0,05 jadi data dinyatakan berdistribusi normal, 2. Data pada variabel Modal Sendiri X1 memiliki nilai signifikansi 0,010. Karena signifikansi lebih dari 0,05 jadi data dinyatakan normal, 3. Data pada variabel modal kredit usaha rakyat X2 memiliki nilai signifikansi 0,136. Karena signifikan lebih besar dari 0,05 maka data dinyatakan normal. Sedangkan pengujian normal probability dapat dilihat dari output regresi, atau disajikan sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 58 Tabel 4.4 P-P Plot Sumber : Data yang diolah penulis, 2013. Dari data di atas dapat dilihat bahwa data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka data terdistribusi dengan normal dan model regresi telah memenuhi asumsi klasik.

b. Uji Heteroskedastisitas.