63
4.3.2 Analisis Regresi
Dari hasil pengujian asumsi klasik disimpulkan bahwa model regresi yang dipakai dalam penelitian ini telah memenuhi model estimasi yang best linear
unbiased estimator BLUE dan layak dilakukan analisis regresi. Untuk menguji hipotesis, peneliti menggunakan analisis regresi berganda. Berdasarkan hasil
pengolahan data dengan program SPSS 20, maka diperoleh hasil sebagai berikut.
a. Persamaan Regresi
Dalam pengolahan data dengan menggunakan regresi linear, dilakukan beberapa tahapan untuk mencari hubungan antara variabel independen dan
variabel dependen, melalui pengaruh laba akuntansi dan laba tunai terhadap dividen kas. Hasil regresi dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.8 Analisis Hasil Regresi
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
528084.323 248544.578
2.125 .042
Modal Sendiri .587
.081 .874
7.276 .000
Model Kredit Usaha Rakyat
-.062 .044
-.170 -1.412
.169 a. Dependent Variable: Pen
Sumber : Data yang diolah penulis, 2013.
Berdasarkan tabel diatas, didapatkanlah persamaan regresi sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
64
DK = -0,528 + 0,248 LA + 0,062 LT
Keterangan :
1. 1 sebesar 0,248 menunjukkan bahwa setiap kenaikan pendapatan setelah
kredit sebesar 1 akan diikuti oleh kenaikan modal sendiri sebesar 0,248 dengan asumsi variabel lain tetap;
2. 2 sebesar 0,062 menunjukkan bahwa setiap kenaikan 1 pada akan
diikuti oleh kenaikan modal sendiri sebesar 0,062 dengan asumsi variabel lain tetap.
b. Analisis Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi
Nilai koefisien korelasi R menunjukkan seberapa besar korelasi atau hubungan antara variabel-variabel independen dengan variabel dependen.
Koefisien korelasi dikatakan kuat apabila nilai R berada di atas 0,5 dan mendekati 1.
Koefisien determinasi R square menunjukkan seberapa besar variabel independen menjelaskan variabel dependennya. Nilai R square adalah nol sampai
dengan satu. Apabila nilai R square semakin mendekati satu, maka variabel- variabel independen memberikan semua informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksi variasi vaariabel dependen. Sebaliknya, semakin kecil nilai R square, maka kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan
variasi variabel dependen semakin terbatas. Nilai R square memiliki kelemahan yaitu nilai R square akan meningkat setiap ada penambahan satu variabel
Universitas Sumatera Utara
65
independen meskipun variabel independen tersebut berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
Tabel 4.9 Hasil Analisis Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .814
a
.662 .639
252589.70635 1.787
a. Predictors: Constant, Model Kredit Usaha Rakyat, Modal Sendiri b. Dependent Variable: Pen
Sumber : Data yang diolah penulis, 2013.
Angka Adjusted R square atau koefisien determinasi adalah 0,639. Hal ini berarti 63,9 variasi atau perubahan dalam Modal Kredit Usaha Rakyat dapat dijelaskan
oleh variasi Pendapatan Pengusaha, sedangkan sisanya 20,6 dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan di dalam model.
4.4 Pengujian Hipotesis