akibat kerja, serta mengambil langkah pecegahan dan tindakan bila terjadi hal tersebut. Untuk itu perlu diperhatikan beberapa hal penting, yaitu:
1. Memberikan pelatihan untuk karyawan sebelum diijinkan bekerja yang dapat menimbulkan potensi bahaya.
2. Pemeriksaan kesehatan setidaknya dilakukan secara berkala misalnya satu tahun sekali dan pada saat karyawan berhenti kerja.
3. Memberikan demonstrasi kepada karyawan tentang pentingnya pemakaian APD Alat Pelindung Diri dan pentingnya keselamatan kerja.
4. Pelaksanaan housekeeping yang baik pelaksanaan yang teratur dan baik. 5. Pemberian sanksi kepada pekerja jika kecelakaan kerja dapat dikurangi sehingga
dana yang dianggarkan oleh perusahaan untuk biaya dampak akibat kecelakaan dapat dialihkan untuk kesejahteraan pekerja
Pada posisi dan jarak tertentu di lingkungan pabrik, disediakan peralatan penganggulanan kebakaran seperti racun api, penyemporot air, dan mesin pompa.
Pada
Begerpang POM ini, setiap pekerja diwajibkan untuk memakai alat pelindung diri APD seperti helm safety, safety shoes, earplug dan seragam kerja.
2.10 Pengolahan Limbah
2.10.1 Pengolahan Limbah Cair
Dalam proses produksinya, PT. PP London Sumatera Indonesia, Tbk menghasilkan limbah cair yang disebut Palm Oil Mill Effluent POME. Pada
perusahaan ini, limbah cair yang dihasilkan diolah sehingga dapat dipergunakan sebagai penyiraman, dan limbah padat akan menjadi pupuk di afdeling.
Universitas Sumatera Utara
Untuk menentukan keberhasilan pengolahan limbah cair ada beberapa tahapan yang harus dilakukan. Tahapan-tahapan pengolahan limbah tersebut adalah :
1. Acidification Pond Limbah cair yang dihasilkan dari proses produksi dialirkan kedalam
Acidification Pond dan secara bersamaan dialirkan juga Anaerobic Liqour atau Acid Bacteri dari Anaerobic Pond dengan menggunakan pompa. Pada Acidification Pond
terjadi perubahan bahan-bahan organik limbah secara bertahap oleh Anerobic Liqour Acid Bacteri. Pada pond ini dilakukan penyimpanan selama 2 hari agar proses
perubahan berjalan lebih lama. 2. Anaerobic Pond
Bahan organik yang terkandung pada Anerobic Pond diubah menjadi bahan organik yang mudah menguap Volatile Fatty Acid dan pada pond ini terjadi
pembentukkan gas-gas akibat terjadinya proses perubahan senyawa organik tersebut menjadi metana, NH
3
, HZS, dan Nitrogen. 3. Sediment Pond
Pada pond ini dilakukan sirkulasi untuk membantu melepaskan gas-gas yang masih terperangkap dan pond ini juga untuk menahan pasir yang mungkin terbawa dari
over flow. 4. Facultative Pond
Pada Facultative Pond terjadi proses pengenceran air untuk mengurangi kadar parameter air limbah yang kemudian dipompakan ke lahan aplikasi secara teratur setiap
hari.
Universitas Sumatera Utara
2.10.2 Pengolahan Limbah Padat
Limbah padat yang dihasilkan di pabrik kelapa sawit PT. PP London Sumatera Indonesia, Tbk Begerpang POM mengalami pengolahan guna memperkecil pencemaran
lingkungan akibat pemakaian bahan kimia tambahan. Limbah padat yang dihasilkan adalah berupa fibre, shell dan empty bunch. Fibre dan shell dari sisa proses produksi
dapat digunakan sebagai bahan bakar boiler yang membantu proses produksi. Sedangkan limbah padat yang berupa empty bunch tandan kosong disiram dengan
limbah cair untuk dimanfaatkan sebagai kompos. Proses pembutan kompos dari empty bunch adalah sebagai berikut :
Setelah keluar dari proses produksi, empty bunch diletakkan pada mesin pemotong. Pada mesin ini empty bunch akan dipotong menjadi potongan kecil dan menghancurkan
empty bunch menjadi serat yang teratur sehingga menghasilkan luas permukaan yang keras untuk masuknya limbah cair kedalam serat.
Selanjutnya empty bunch yang telah dihancurkan dibawa ke area pengomposan Enriched Mulch Location. Limbah cair disiram secara manual pada empty bunch dan
tidak ada mengalami penambahan bahan kimia apapun. Empty bunch disiram dengan limbah cair setiap hari selama jangka waktu 30 hari. Empty bunch yang telah disiram ini
dibalik secara teratur dua kali seminggu dengan menggunakan mesin pembalik window self propelled.
Universitas Sumatera Utara
BAB III TINJAUAN PUSTAKA
3.1 Ergonomi
Aspek-aspek manusia dalam lingkungan kerjanya ditinjau secara anatomi, fisiologi, psikologi, teknik, manajemen dan desain perancangan yang berkenaan pula
dengan optimasi, efisiensi, kesehatan, keselamatan, dan kenyamanan manusia di tempat kerja, di rumah, dan tempat rekreasi. Dikenal dengan nama Ergonomi yang berasal dari
bahasa latin yaitu Ergon kerja dan Nomos huku m alam. Di dalam ergonomi dibutuhkan studi tentang sistem dimana manusia, fasilitas
kerja dan lingkungannya saling berinteraksi dengan tujuan utama yaitu menyesuaikan suasana kerja dengan manusianya. Ergonomi disebut juga sebagai “Human Factors”.
Ergonomi digunakan oleh berbagai macam ahliprofesional pada bidangnya misalnya ahli anatomi, arsitektur, perancangan produk industri, fisika, fisioterapi, terapi
pekerjaan, psikologi, dan teknik industri. Selain itu, ergonomi juga dapat diterapkan untuk bidang fisiologi, psikologi, perancangan, analisis, sintesis, evaluasi proses kerja
dan produk bagi wiraswastawan, manajer, pemerintah, militer, dan mahasiswa. Peranan ergonomi pada umumnya merupakan aktivitas rancang bangun desain
ataupun rancang ulang re-desain. Ergonomi dapat berperan pula sebagai desain pekerjaan pekerjaan pada suatu organisasi, misalnya penentuan jumlah jam istirahat,
pemilihan jadwal pergantian waktu kerja shift kerja, meningkatkan variasi pekerjaan, dan lain-lain. Ergonomi dapat pula berfungsi sebagai desain perangkat lunak karena
dengan semakin banyaknya pekerjaan yang berkaitan dengan komputer.
Universitas Sumatera Utara