BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri
Seiring dengan perkembangan perekonomian Indonesia akan diikuti pula dengan kebijakan-kebijakan di bidang pajak. Oleh karena itu, pajak merupakan fenomena
yang selalu berkembang di masyarakat, khususnya pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor, dan bila berbicara mengenai pajak, maka terdapat dua pihak yang selalu
bersinggungan yaitu pemerintah di satu pihak dan masyarakat di pihak lain. Secara umum pajak masih kurang popular di kalangan masyarakat. Hal ini bisa dimaklumi
karena pajak merupakan pemindahan sumber daya dari sektor privat ke sektor publik, yang mana masyarakat merasa terbebani oleh pengenaan pajak tersebut. Pemerintah
maupun masyarakat mempunyai posisi yang sama kuatnya untuk menentukan bagaimana sebaiknya pajak harus ditetapkan, sehingga pemenuhan kewajiban
perpajakan dapat dilaksanakan dengan taat asas, dalam hal ini siapa yang dikenakan pajak, kapan dikenakan pajak, berapa jumlah pajak yang harus dibayar sesuai tarif
pajak yang ditentukan berdasarkan Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Khususnya Pajak Kendaraan Bermotor.
Adanya perbedaan persepsi antara pemerintah dan masyarakat, bukanlah hal yang mudah untuk menyamakan persepsi tersebut, agar pengenaan dan penarikan
pajak dapat berjalan sebagaimana mestinya harus didukung oleh suatu sistem yang baik pula, sesuai dengan sistem pemerintahan yang berlaku di Negara kita.
1
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Undang-undang, masing-masing jenis pajak telah ditetapkan dengan jelas siapa yang menjadi Subjek Pajak dan apa yang menjadi Objek Pajaknya dan
berapa Tarif Pajak yang berlaku sesuai dengan aturan yang ada. Dalam hal ini, aturan yang ditetapkan dalam UU Nomor 22 Tahun 1999 yang
telah diubah dengan UU Nomor 32 tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah, UU Nomor 25 Tahun 1999 yang telah diubah dengan UU Nomor 33 Tahun 2004 Tentang
Pertimbangan Keuangan Pemerintahan Pusat dan Daerah serta UU Nomor 18 Tahun 1997 yang telah diubah dengan UU Nomor 34 Tahun 2000 yang telah di
sempurnakan dengan Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Kiranya tetap menjadi bahan acuan dasar dalam membuat
Peraturan Daerah. Dengan Undang-undang tersebut maka Pemerintah Daerah maupun Pemerintah Propinsi, Pemerintah KabupatenKota telah diberikan wewenang
untuk mengatur rumah tangga daerahnya sendiri melalui sistem Otonomi Daerah. Masing-masing daerah tentu berusaha untuk mengisi pundi-pundi anggarannya yang
telah ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD, diantaranya dari Pendapatan Asli Daerah PAD, perolehan dana melalui Pendapatan
Asli Daerah PAD dapat berupa Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan lain-lain PAD yang sah.
Oleh Sebab itu, untuk melaksanakan Penetapan Pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor, Pemerintah tidaklah selalu berhasil karena terjadi suatu kendala atau
masalah, seperti banyaknya pemilik kendaraan bermotor yang tidak taat pajak dan adanya kepemilikan kendaraan secara tidak sah kepemilikan kendaraan tanpa surat-
2
Universitas Sumatera Utara
surat yang lengkap, selain pemerintah pemilik kendaraan bermotor juga kadang- kadang mengalami masalah yaitu dengan adanya kenaikan Tarif Pajak Kendaraan
Bermotor dari tahun ke tahun.
B. Tujuan dan Manfaat Praktik Kerja Lapangan Mandiri