Dasar Hukum Pemungutan Pajak Daerah Pajak Daerah Pajak Daerah adalah iuran wajib yang dilakukan oleh orang pribadi atau badan

berupaya untuk meningkatkan kesejahteraannya melalui Optimalisasi Pendapatan Asli Daerah yang bersumber dari Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Dalam hal pemungutan pajak diserahkan kepada Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Pada umumnya pemerintah daerah hanya dapat memungut pajak: a. Pajak Provinsi Dikhususkan pada Pemerintah Provinsi. b. Pajak Kabupaten Kota Dikhususkan pada Pemerintah Kabupaten dan Pemerintah Kota. Salah satu pajak yang dipungut Pemerintah Provinsi adalah Pajak Kendaraan Bermotor dan Kendaraan di Atas Air sebagai sumber Pendapatan Asli Daerah yang dipungut atas kepemilikan dan atau penguasaan kendaraan bermotor yang ada dilingkungan wilayah Kantor Dispenda kendaraan tersebut terdaftar. Pajak Kendaraan Bermotor adalah pajak atas kepemilikan dan atau penguasaan kendaraan bermotor beserta gandengannya yang digunakan disemua jenis jalan darat dan digerakkan oleh peralatan tekhnik berupa motor atau peralatan lainnya yang berfungsi untuk mengubah suatu sumber daya energi tertentu menjadi tenaga gerak kendaraan bermotor, termasuk alat-alat besar yang bergerak.

1. Dasar Hukum Pemungutan Pajak Daerah

a. Undang-undang Nomor 34 Tahun 2000 Tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 18 Tahun 1997 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. 23 Universitas Sumatera Utara b. Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. c. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 yang telah diubah dengan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah. d. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2001 Tentang Pajak Daerah. e. Perda Provinsi Sumatera utara No.3 Tahun 2002 Tentang Pajak Kendaraan Bermotor.

2. Pajak Daerah Pajak Daerah adalah iuran wajib yang dilakukan oleh orang pribadi atau badan

kepada daerah tanpa imbalan langsung yang seimbang dan dapat dipaksakan berdasarkan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku, yang digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintah daerah dan pembangunan daerah. Pajak daerah sebagai salah satu Pendapatan Asli Daerah PAD diharapkan menjadi salah satu sumber pembiayaaan penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan daerah, dan yang menjadi Sumber Pendapatan Asli Daerah PAD adalah: 1. Pendapatan Asli Daerah a. Hasil Pajak Daerah antara lain: 1 Pajak Provinsi, dibagi atas empat yaitu: a. Pajak Kendaraan Bermotor PKB dan Kendaraan di Atas Air KAA 24 Universitas Sumatera Utara b. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor BBNKB dan Kendaran di Atas Air KAA. c. Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor. d. Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Bawah Tanah dan Air Permukaan. 2 Pajak Kabupaten Kota, dibagi tujuh yaitu: a Pajak Hotel. b Pajak Restoran. c Pajak Hiburan. d Pajak Reklame. e Pajak Penerangan Jalan. f Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C. g Pajak Parkir. b. Hasil Retribusi Daerah c. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Lainnya yang dipisahkan. d. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah. 2. Dana Perimbangan a. Dana Alokasi Umum DAU b. Dana Alokasi Khusus DAK 3. Pinjaman Daerah 4. Lain-lain Penerimaan Daerah yang Sah 25 Universitas Sumatera Utara 5. Pendapatan yang berasal dari Pemberian Pendapatan Pemerintah dan atau Instansi yang lebih tinggi yang dapat dibagi menjadi: a. Sumbangan dari Pemerintah b. Sumbangan lain yang diatur dengan Peraturan Perundang-undangan Hasil Perusahaan Daerah.

3. Bagi Hasil Penerimaaan Pajak