Latar Belakang Kesimpulan dan Saran 28

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Habitat air tawar dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu: air tergenang, atau habitat lentik dan air mengalir atau habitat lotik Odum, 1994, hlm: 368. Perairan lentik atau perairan menggenang dapat dibedakan menjadi tiga bentuk yaitu rawa, danau dan waduk Barus, 2004, hlm: 100. Danau dicirikan dengan arus yang sangat lambat atau tidak ada arus sama sekali. Oleh karena itu, waktu tinggal air dapat berlangsung lama. Arus air di danau dapat bergerak ke berbagai arah Effendi, 2003, hlm: 31. Perairan darat yang ukurannya lebih besar dari kolam adalah danau. Perairan disebut danau apabila perairan itu dalam dengan tepi yang umumnya curam. Air danau biasanya bersifat jernih dan keberadaan tumbuhan air terbatas hanya pada daerah pinggir saja. Berdasarkan pada proses terjadinya danau dikenal danau tektonik yang terjadi akibat gempa dan danau vulkanik yang terjadi akibat aktivitas gunung berapi Barus, 2004, hlm: 100. Soeriaatmadja 1989, hlm: 660 mengatakan bahwa asal mula sebuah danau dapat bermacam-macam. Ada yang lahir karena terjadi patahan di permukaan bumi yang kemudian diikuti peristiwa klimat. Beberapa danau lain timbul karena gejala vulkan, karena belokan sungai yang terlalu dalam, karena depresi tanah kapur dan ada juga danau buatan. Berdasarkan asal usulnya danau Lut Tawar ini tergolong kepada danau yang terbentuk dari kawah gunung api yang telah mati danau vulkanik dan berada pada ketinggian lebih kurang 1200 m dari permukaan laut, memiliki luas lebih kurang 5,600 ha atau 16 km panjang dan 4 km lebar dengan kedalaman rata- rata 35 m dan kedalaman maksimum 115 m. Lebih kurang 25 sungai kecil mengalir ke Universitas Sumatera Utara dalam danau dan hanya ada satu sungai besar sebagai outflow danau yaitu Krueng Peusangan. Sisi samping danau ini berupa pegunungan yang sangat terjal, dengan kondisi vegetasi hutan pinus yang telah rusak sehingga didominasi oleh herba. Secara administeratif danau ini termasuk dalam wilayah kecamatan Takengon kota yaitu pada bagian hilirnya sedangkan pada bagian hulunya termasuk wilayah kecamatan Bintang http:i-lib.ugm.ac.idjurnaldetail.php?dataId=4126. Danau Lut Tawar merupakan danau terbesar di wilayah propinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Danau ini terletak di sebelah timur Kota Takengon, di dataran tinggi Gayo, Kecamatan Lut Tawar, Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Danau ini menjadi sumber air yang dimanfaatkan oleh masyarakat di Kabupaten Aceh Tengah, dan masyarakat di kabupaten-kabupaten lainnya. Selain sebagai sumber air, danau ini juga dijadikan sebagai mata pencaharian penduduk setempat, seperti tambak ikan yang dibuat di sekitar danau dekat pemukiman penduduk dan lahan pertanian di daratan pinggiran danau. Dengan adanya aktifitas penduduk ini mengakibatkan terganggunya biota air di danau tersebut salah satunya adalah makrozoobentos. Salah satu fauna yang cukup sering diteliti adalah makrozoobentos. Penelitian dengan melibatkan fauna ini biasanya dikaitkan dengan fungsinya sebagai bioindikatorhttp:ejournal.unud.ac.id...222020makrozoobenthos20pantai20 pererenan.pdf. Makrozoobentos adalah organisme yang sebagian besar atau seluruh hidupnya berada di dasar perairan, hidup secara sesil, merayap atau menggali lubang. Makrozoobentos sering digunakan untuk menduga ketidakseimbangan lingkungan fisik, kimia dan biologi perairan. Perairan yang tercemar akan mempengaruhi kelangsungan hidup organisme makrozoobentos karena makrozoobentos merupakan organisme air yang mudah terpengaruh oleh adanya bahan pencemar, baik bahan pencemar kimia maupun fisik. Suatu perairan yang sehat atau belum tercemar akan menunjukkan jumlah individu yang seimbang dari hampir jumlah spesies yang ada. Sebaliknya suatu perairan tercemar, penyebaran jumlah individu tidak merata dan cenderung ada spesies yang mendominasi Odum, 1994, hlm: 383 - 397. Bahan pencemar dengan keberadaan yang tinggi disuatu perairan dapat memberikan dua pengaruh terhadap organisme perairan, yaitu dapat membunuh Universitas Sumatera Utara spesies tertentu dan sebaliknya dapat mendukung perkembangan spesies lain. Jika air tercemar ada kemungkinan terjadi pergeseran dari jumlah yang banyak dengan populasi yang sedang menjadi jumlah spesies yang sedikit tetapi populasinya tinggi. Oleh karena itu, penurunan dalam keanekaragaman spesies dapat juga dianggap sebagai suatu pencemaran Sastrawijaya, 1991, hlm: 87. Sifat perubahan kualitas air dan substrat tempat hidup makrozoobentos sangat mempengaruhi kelimpahan dan keanekaragaman makrozoobentos. Kelimpahan dan keanekaragaman ini sangat bergantung pada toleransi dan sensitifnya terhadap perubahan lingkungan di sekitarnya. Nilai toleransi dari makrozoobentos terhadap daerah lingkungan adalah berbeda-beda Marsaulina, 1994, hlm; 2, 6-10. Sejauh ini informasi mengenai nilai keanekaragaman dan jenis makrozoobentos di Danau Lut Tawar belum diperoleh, oleh karena itu perlu dilakukan penelitian tentang “Studi Keanekaragaman Makrozoobentos di Danau Lut Tawar Kecamatan Lut Tawar Kota Takengon Kabupaten Aceh Tengah”.

1.2 Permasalahan