BAB 2
BAHAN DAN METODE
2.1 Metode Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2009 - Maret 2010 di Danau Lut Tawar. Metoda yang digunakan dalam penentuan lokasi sampling untuk
pengambilan sampel makrozoobentos adalah ”Purposive Random Sampling” pada
tiga stasiun pengamatan. Pada masing-masing stasiun dilakukan 9 sembilan kali ulangan pengambilan sampel.
2.2 Deskripsi Area
Lokasi penelitian berada di Danau Lut Tawar yang melewati tiga desa yaitu Desa Bale Bujang, Desa Toweren Uken dan Desa Toweran Tua yang terletak di Kecamantan Lut
Tawar, Kota Takengon, Kabupaten Aceh Tengah, Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara, yang secara geografis terletak pada 04
36’01,8” – 04
37’04,6” LU dan 096 51’37,2” – 096
54’16,3” BT Peta lokasi pada lampiran F. Terdapat berbagai aktifitas masyarakat di pinggiran danau ini antara lain: tambak
ikan, dermaga, pertanian dan pemukiman penduduk yang berdekatan dengan Danau Lut Tawar.
a. Stasiun I
Stasiun ini terletak di Desa Toweran Tua, Kecamatan Lut Tawar yang secara geografis terletak pada 04
37’ 04,6” LU – 096 51’ 37,2” BT. Stasiun ini merupakan
Universitas Sumatera Utara
daerah kontrol, daerah ini tidak ditemukan adanya aktifitas penduduk. Substrat pada
stasiun ini berupa lumpur berpasir.
Gambar 1. Stasiun 1
b. Stasiun II
Stasiun ini terletak di Desa Toweran Uken, Kecamatan Lut Tawar yang secara geografis terletak pada 04
36’194” LU dan 096 53,1’35,4” BT. Stasiun ini merupakan
daerah dermaga yang berdekatan dengan lahan pertanian dan pertambakan ikan. Substrat pada stasiun ini berupa lumpur berpasir.
Gambar 2. Stasiun 2
Universitas Sumatera Utara
c. Stasiun III
Stasiun ini terletak di Desa Bale Bujang, yang secara geografis terletak pada 04
36’01,8” LU – 096 54’16,3” BT. Stasiun ini merupakan daerah outlet atau tempat
keluarnya aliran air danau, daerah ini berada di sekitar pemukiman penduduk. Substrat pada stasiun ini berupa pasir.
Gambar 3. Stasiun 3
2.3 Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel makrozoobentos dilakukan dengan menggunakan Eckman Grabb selanjutnya disaring dengan menggunakan Surber Net. Sampel yang didapat
disortir dengan menggunakan Metode Hand Sortir, selanjutnya sampel yang didapat dibersihkan dengan air dan direndam dengan formalin 4 selama 1 hari, kemudian
dicuci dengan aquades dan dikering anginkan, selanjutnya dimasukkan ke dalam botol koleksi yang berisi alkohol 70 sebagai pengawet lalu diberi label.
Identifikasi sampel dilakukan di laboratorium PSDAL Departemen Biologi FMIPA USU dengan menggunakan buku identifikasi Edmonson 1963, Dharma
1988 dan Pennak 1989.
Universitas Sumatera Utara
2.4 Pengukuran Faktor Fisik dan Kimia Perairan
Faktor fisik dan kimia perairan yang diukur mencakup:
2.4.1 Temperatur
Air diambil, kemudian dituang ke dalam erlenmeyer dan diukur dengan menggunakan termometer air raksa yang dimasukkan ke dalam air selama
± 10 menit kemudian dibaca skalanya.
2.4.2 Dissolved Oxygen DO
Oksigen terlarut DO diukur dengan menggunakan Metoda Winkler. Sampel air diambil dari dasar perairan dan dimasukkan ke dalam botol winkler kemudian
dilakukan pengukuran oksigen terlarut Lampiran A.
2.4.3 Biochemical Oxygen Demand BOD
5
Pengukuran BOD
5
dilakukan dengan Metoda Winkler. Sampel air yang diambil dari perairan dimasukkan ke dalam botol winkler. Kemudian, diinkubasi
selama 5 hari pada suhu 20 C. Setelah 5 hari dihitung kadar BOD dengan cara yang
sama seperti penghitungan kadar oksigen DO. Kadar BOD
5
dihitung dengan cara mengurangkan DO awal dengan DO akhir, bagan kerja terlampir. Pengukuran BOD
dilakukan di Laboratorium Kimia Pusat Penelitian Lingkungan Universitas Sumatera Utara Medan Lampiran B.
Universitas Sumatera Utara
2.4.4 Penetrasi Cahaya
Diukur dengan menggunakan keping sechii yang dimasukkan ke dalam badan air sampai keping sechii antara terlihat dengan tidak, kemudian diukur panjang tali
yang masuk ke dalam air.
2.4.5 pH Derajat Keasaman
pH diukur dengan menggunakan pH meter dengan cara memasukkan pH meter ke dalam sampel air yang diambil dari dasar perairan sampai angka yang tertera pada
alat konstan dan dibaca angka yang tertera pada pH meter tersebut.
2.4.6 Intensitas Cahaya
Diukur dengan menggunakan lux meter yang diletakkan kearah datangnya cahaya, kemudian dibaca angka yang tertera pada lux meter tersebut.
2.4.7 Kandungan Organik Substrat
Pengukuran kandungan organik substrat dilakukan dengan metode analisa abu, dengan cara substrat diambil, ditimbang sebanyak 100 gr dan dimasukkan ke dalam oven
dengan temperatur 45 C sampai beratnya konstan 2-3 hari, substrat yang kering di
Error Bookmark not defined. gerus di lumping dan dimasukkan kembali ke dalam
oven dan dibiarkan selama 1 jam pada temperatur 45 C agar substrat benar-benar
kering. Kemudian ditimbang 25 gr dan diabukan dalam tanur dengan temperatur 700
C selama 3,5 jam, kemudian substrat yang tertinggal ditimbang berat akhirnya dan dihitung kandungan organik substrat dengan rumus :
100 x
A B
A KO
− =
Universitas Sumatera Utara
dengan: KO
= Kandungan Organik A
= Berat Konstan Substrat B
= Berat Abu Adianto,1993, hlm: 17
Analisa kandungan organik substrat dilakukan di Laboratorium Kimia Pusat Penelitian Lingkungan Universitas Sumatera Utara Medan Lampiran C.
2.4.8 Kejenuhan Oksigen
Nilai kejenuhan oksigen dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
100
2 2
x u
O u
O Oksigen
Kejenuhan =
O
2
u = nilai konsentrasi oksigen yang diukur mgl O
2
t = nilai konsentrasi oksigen sebenarnya pada tabel sesuai dengan besarnya suhu. Lampiran D.
Secara keseluruhan pengukuran faktor fisik kimia beserta satuan dan alat yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 2.1
Tabel 2.1 Alat dan Satuan yang Dipergunakan Dalam Pengukuran Faktor Fisik Kimia Perairan
No Parameter
Fisik-Kimia Satuan Alat
Tempat Pengukuran
1 Temperatur Air
C Termometer Air Raksa
In – situ 2
Penetrasi Cahaya cm
Keping Sechii In – situ
3 pH Air
- pH meter
In – situ 4
DODissolved Oxygen mgl
Metoda Winkler In – situ
5 BOD
5
Biochemical Oxygen Demand
mgl Metoda Winkler dan Inkubasi
Laboratorium 6
7 Kandungan Substrat
Organik Kejenuhan Oksigen
Oven dan Tanur -
Laboratorium In-situ
8 Intensitas cahaya
candela Lux meter In-situ
Universitas Sumatera Utara
2.5 Analisa Data
Data makrozoobentos yang diperoleh dihitung nilai kepadatan populasi, kepadatan relatif, frekuensi kehadiran, indeks diversitas Shannon - Wienner, indeks
ekuitabilitas, indeks similaritas dan analisis korelasi dengan persamaan menurut Michael 1984 dan Krebs 1985 sebagai berikut:
a. Kepadatan populasi K