2.4 Pengukuran Faktor Fisik dan Kimia Perairan
Faktor fisik dan kimia perairan yang diukur mencakup:
2.4.1 Temperatur
Air diambil, kemudian dituang ke dalam erlenmeyer dan diukur dengan menggunakan termometer air raksa yang dimasukkan ke dalam air selama
± 10 menit kemudian dibaca skalanya.
2.4.2 Dissolved Oxygen DO
Oksigen terlarut DO diukur dengan menggunakan Metoda Winkler. Sampel air diambil dari dasar perairan dan dimasukkan ke dalam botol winkler kemudian
dilakukan pengukuran oksigen terlarut Lampiran A.
2.4.3 Biochemical Oxygen Demand BOD
5
Pengukuran BOD
5
dilakukan dengan Metoda Winkler. Sampel air yang diambil dari perairan dimasukkan ke dalam botol winkler. Kemudian, diinkubasi
selama 5 hari pada suhu 20 C. Setelah 5 hari dihitung kadar BOD dengan cara yang
sama seperti penghitungan kadar oksigen DO. Kadar BOD
5
dihitung dengan cara mengurangkan DO awal dengan DO akhir, bagan kerja terlampir. Pengukuran BOD
dilakukan di Laboratorium Kimia Pusat Penelitian Lingkungan Universitas Sumatera Utara Medan Lampiran B.
Universitas Sumatera Utara
2.4.4 Penetrasi Cahaya
Diukur dengan menggunakan keping sechii yang dimasukkan ke dalam badan air sampai keping sechii antara terlihat dengan tidak, kemudian diukur panjang tali
yang masuk ke dalam air.
2.4.5 pH Derajat Keasaman
pH diukur dengan menggunakan pH meter dengan cara memasukkan pH meter ke dalam sampel air yang diambil dari dasar perairan sampai angka yang tertera pada
alat konstan dan dibaca angka yang tertera pada pH meter tersebut.
2.4.6 Intensitas Cahaya
Diukur dengan menggunakan lux meter yang diletakkan kearah datangnya cahaya, kemudian dibaca angka yang tertera pada lux meter tersebut.
2.4.7 Kandungan Organik Substrat
Pengukuran kandungan organik substrat dilakukan dengan metode analisa abu, dengan cara substrat diambil, ditimbang sebanyak 100 gr dan dimasukkan ke dalam oven
dengan temperatur 45 C sampai beratnya konstan 2-3 hari, substrat yang kering di
Error Bookmark not defined. gerus di lumping dan dimasukkan kembali ke dalam
oven dan dibiarkan selama 1 jam pada temperatur 45 C agar substrat benar-benar
kering. Kemudian ditimbang 25 gr dan diabukan dalam tanur dengan temperatur 700
C selama 3,5 jam, kemudian substrat yang tertinggal ditimbang berat akhirnya dan dihitung kandungan organik substrat dengan rumus :
100 x
A B
A KO
− =
Universitas Sumatera Utara
dengan: KO
= Kandungan Organik A
= Berat Konstan Substrat B
= Berat Abu Adianto,1993, hlm: 17
Analisa kandungan organik substrat dilakukan di Laboratorium Kimia Pusat Penelitian Lingkungan Universitas Sumatera Utara Medan Lampiran C.
2.4.8 Kejenuhan Oksigen