Dengan menggunakan data dari kurun waktu 1996-2013 diketahui bahwa korelasi nilai total dan komoditi utama ekspor sektor pertanian dengan Produk Domestik
Regional Bruto di Provinsi Sumatera Utara dapat dilihat pada Tabel 13.
Tabel 13. Korelasi nilai total dan komoditi utama ekspor sektor pertanian
dengan Produk Domestik Regional Bruto
5.1.1 Korelasi nilai total ekspor sektor pertanian dengan Produk Domestik
Regional Bruto Sumatera Utara
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil analisis signifikansi yang diperoleh adalah 0.000 0.05 sehinnga H
1
diterima. Artinya, ada korelasi yang nyata antara nilai total ekspor sektor pertanian dengan Produk Domestik Regional
Bruto. Sementara berdasarkan nilai koefisien korelasi pearson yang diperoleh 0.761, menyatakan bahwa korelasi antara kedua variabel tersebut adalah positif
dan kuat, artinya ketika ekspor sektor pertanian mengalami kenaikan, maka Produk Domestik Regional Bruto juga naik.
Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Herlina 2000 yang mengatakan bahwa bahwa terdapat hubungan yang searah dan positif antara
PDRB Sumatera Utara dengan ekspor pertambangan non-migas Sumatera Utara, artinya jika PDRB Sumatera Utara mengalami peningkatan maka ekspor
pertambangan non-migas Sumatera Utara juga mengalami peningkatan.
PDRB Ekspor Lemak
minyak nabati
Getah karet
alam Kopi
Coklat
Pearson Correlation
1 .761
.647 .751
.781 .618
Sig 2- tailed
.000 .004
.000 .000
.006
N
18
t 4,756
3,405 4,483
5,038 3,252
Pendapatan nasional dianggap bukan penentu penting dari ekspor suatu negara. Ekspor akan secara langsung mempengaruhi pendapatan nasional. Akan tetapi
hubungan yang sebaliknya tidak selalu berlaku, yaitu kenaikan pendapatan nasional belum tentu menaikkan ekspor oleh karena pendapatan nasional dapat
mengalami kenaikan sebagai akibat kenaikan pengeluaran rumah tangga, investasi perusahaan, pengeluaran pemerintah dan penggantian barang impor dengan
barang buatan dalam negeri. Ciri yang baru diterangkan tersebut menyebabkan ekspor dipandang sebagai pengeluaran otonomi yaitu pengeluaran yang besarnya
tidak tergantung kepada pendapatan nasional Sukirno, 2006. Besarnya ekspor secara langsung mempengaruhi Pendapatan nasional, tapi tidak
sebaliknya. Pendapatan Nasional bukan merupakan faktor yang menentukan besarnya ekspor suatu Negara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan
antara nilai total ekspor dan nilai ekspor komoditi sektor pertanian dengan PDRB Sumatera Utara kuat dan positif, artinya jika ekspor komoditi utama sektor
pertanian dapat terus ditingkatkan maka Produk Domestik Regional Bruto akan naik sehingga hal tersebut berdampak positif bagi perekonomian Sumatera Utara.
Perkembangan ekspor sektor pertanian di Provinsi Sumatera Utara dari tahun 1996 sampai dengan tahun 2013 relatif mengalami fluktuasi. Dalam kurun waktu
1996-2013 total ekspor sektor pertanian Sumatera Utara mengalami peningkatan dari 938.492 ton tahun 1996 menjadi 1.104.842 ton tahun 2013 atau mengalami
peningkatan sebesar 0,98 dan nilai ekspor sektor pertanian mengalami peningkatan dari 998,2 juta US tahun 1996 menjadi 2.403,01 juta US tahun
2013 atau mengalami peningkatan sebesar 7,81. Adapun perkembangan ekspor sektor pertanian tahun1996-2013 disajikan pada Tabel 14.
Tabel 14. Ekspor Sektor Pertanian Sumatera Utara 1996-2013
Tahun Ekspor
PDRB Berat Bersih
Ton Nilai FOB
US Milyar Rupiah
1996 938.492
998.290.000 23.714,7
1997 885.801
891.707.000 25.065,4
1998
1.088.026 746.359.000
22.332,6
1999 981.148
625.157.000 22.910,0
2000 824.352
551.295.000 69.154,1
2001 1.035.361
665.936.000 71.908,3
2002 885.245
600.529.000 75.189,1
2003
838.057 686.911.000
78.805,6
2004 1.024.946
1.029.559.000 83.329,2
2005 1.044.992
1.222.394.000 87.897,8
2006 1.077.964
1.705.921.000 93.347,4
2007 1.107.505
1.850.403.000 99.792,3
2008
1.042.468 2.187.775.000
106.172,3
2009 976.542
1.444.088.000 111.559,2
2010 1.077.691
2.677.304.000 118.718,9
2011 1.050.217
3.951.429.000 126.587,6
2012 1.020.007
2.740.148.000 134.461,5
2013
1.104.842 2.403.011.000
142.537,1 Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara, 1996-2013
Dalam kurun waktu 1996-2002 perkembangan ekspor relatif mengalami
penurunan. Peningkatan yang signifikan hanya terjadi pada tahun 1998 sebesar 22,82 dan tahun 2001 sebesar 25,59 . Hal ini disebabkan karena pada tahun
1998 dan tahun 2001 terjadi krisis ekonomi di Indonesia. Nilai tukar rupiah melemah sehingga walaupun jumlah ekspor meningkat tetapi nilai ekspor rendah.
Sedangkan dalam kurun waktu 10 tahun terakhir yaitu tahun 2003-2013 perkembangan ekspor stagnan pada kisaran 1 juta ton, penurunan yang signifikan
terjadi pada tahun 2009 yaitu sebesar 0,97 juta ton. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya yaitu terjadinya krisis global yang berpengaruh pada
melemahnya permintaan produk di pasaran internasional. Krisis global adalah peristiwa dimana seluruh sektor ekonomi di pasar dunia mengalami keruntuhan
keadaan gawat dan mempengaruhi sektor lainnya di seluruh dunia. Krisis global ini berawal pada negara adidaya Amerika Serikat AS dimana dimulai dari kredit
macet perumahan di Amerika Serikat yang merupakan sentrum bagi perekonomian dunia.
Total jumlah ekspor sektor pertanian tertinggi adalah pada tahun 1998 yaitu sebesar 1.088.026 ton dan nilai FOB ekspor tertinggi adalah pada tahun 2011
yaitu sebesar 3.951,42 juta US. Sedangkan jumlah total ekspor sektor pertanian terendah adalah pada tahun 2000 yaitu sebesar 824.352 ton dan nilai FOB ekspor
terendah adalah pada tahun 2000 yaitu sebesar 551,29 juta US.
Gambar 6. Perkembangan Nilai FOB Ekspor Sektor Pertanian dan Produk Domestik Regional Bruto Sumatera Utara
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkembangan nilai FOB ekspor sektor pertanian dari tahun 1996-2013 mengalami fluktuasi. Dari tahun 1996-2008 nilai
ekspor relatif mengalami peningkatan. Penurunan yang signifikan terjadi pada tahun 2009 sebesar 6,32. Selanjutnya pada tahun 2010-2011 terjadi peningkatan
yang signifikan dan kembali mengalami penurunan pada tahun 2012-2013.
50000 100000
150000 200000
250000 300000
350000 400000
450000
1996 1997
1998 1999
2000 2001
2002 2003
2004 2005
2006 2007
2008 2009
2010 2011
2012 2013
nilai FOB PDRB
Sedangkan pada perkembangan Produk Domestik Regional Bruto Sumatera Utara dari tahun 1996-2013 relatif mengalami peningkatan.
5.1.2 Korelasi nilai ekspor komoditi utama sektor pertanian dengan Produk