Henny B. M. Surbakti 2008 melakukan penelitian dengan judul “Analisis Pengaruh Ekspor dan Impor Industri Terhadap Perkembangan Industri Sumatera
Utara”, dengan menggunakan metode Ordinary Least Square OLS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkembangan ekspor dari tahun ke tahun
mengalami peningkatan kecuali tahun 1997 dan 1998 dimana negara mengalami krisis ekonomi dan moneter. Variabel ekspor berpengaruh negative dan tidak
signifikan terhadap perkembangan industri pada tingkat kepercayaan 90 . Sedangkan variabel impor berpengaruh positif dan signifikan terhadap
perkembangan industri pada tingkat kepercayaan 95 .
2.3 Kerangka Pemikiran
Perekonomian terbuka adalah suatu sistem ekonomi yang melakukan ekspor dan impor dengan negara-negara lain. Ekspor maupun impor merupakan faktor
penting dalam merangsang pertumbuhan ekonomi suatu negara. Provinsi Sumatera Utara memiliki keunikan tersendiri dalam kerangka perekonomian
nasional. Provinsi ini adalah daerah agraris yang menjadi pusat pengembangan perkebunan dan hortikultura. Kini tersedia potensi pertanian yang cukup
melimpah. Sebagian besar produksinya malah telah dipasarkan ke provinsi lain bahkan ke luar negeri. Karena itu, tidak mengherankan jika sektor ini menjadi
salah satu prioritas pembangunan daerah. Ekspor dan impor merupakan faktor yang berhubungan dengan pembentukan pendapatan daerah. Dalam penelitian ini
ekspor dan impor yang dimaksud yaitu ekspor sektor pertanian dan impor sektor pertanian dan pendapatan daerah yaitu Produk Domestik Regional Bruto Sumatera
Utara.
Gambar 4. Kerangka Pemikiran
Keterangan : Proses
Hubungan Impor Sektor
Pertanian US
Produk Domestik Regional Bruto
Sumatera Utara Rp Ekspor Sektor
Pertanian US
Perekonomian Sumatera Utara
Produk Domestik Regional Bruto
Sumatera Utara Rp Komoditi Utama
- Lemak minyak nabati - Getah karet alam
- Kopi - Coklat
Komoditi Utama
-
Biji Buah mengandung Minyak
Berkulit lunak
-
Tepung Gandum dan Meslin
2.4 Hipotesis Penelitian
Berdasarkan landasan teori yang dibuat, maka diajukan hipotesis penelitian sebagai berikut :
1 Ada korelasi yang nyata antara nilai ekspor sektor pertanian dengan Produk Domestik Regional Bruto Sumatera Utara.
2 Ada korelasi yang nyata antara nilai impor sektor pertanian dengan Produk Domestik Regional Bruto Sumatera Utara.
26
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penentuan Daerah Penelitian
Metode penentuan daerah penelitian dilakukan secara sengaja purposive, artinya daerah penelitian didasarkan atas pertimbangantujuan tertentu Soewadji, 2012.
Penelitian ini dilakukan di Provinsi Sumatera Utara. Daerah ini dipilih dengan alasan bahwa Provinsi Sumatera Utara merupakan salah satu Provinsi yang
termasuk dalam 6 besar provinsi penyumbang ekspor terbesar di Indonesia dan di Provinsi Sumatera Utara terjadi fluktuasi terhadap nilai ekspor pertanian dengan
kecenderungan nilai ekspor yang terus menurun serta menunjukkan trend yang negatif dan kecenderungan nilai impor yang terus meningkat. Dan begitu juga
untuk impor nonmigas, Provisi Sumatera Utara berada pada urutan ke-6 impor tertinggi di Indonesia. Adapun data perkembangan ekspor dan impor nonmigas
Provinsi periode 2010-2014 disajikan pada Tabel 4 dan Tabel 5.
Tabel 4. Perkembangan Ekspor NonMigas Provinsi Periode : 2010-2014 No
Provinsi 2010
2011 2012
2013 2014
Trend
1. DKI
Jakarta 39.546,2
46.375,8 48.061,1
47.309,1 48.012,9
4,16
2. Kalimantan
Timur 12.775,8
17.179,6 16.799,7
16.184,6 14.415,4
3,90
3. Jawa Timur
13.805,5 17.423,7
15.524,5 15.055,2
17.984,0 0,98
4. Riau
10.141,5 13.363,9
12.588,1 11.660,7
12.057,2 2,11
5.
Kepulauan Riau
8.527,6 10.530,2
9.586,2 10.801,5
10.134,2 3,78
6. Sumatera
Utara 9.107,0
11.882,8 10.392,5
9.597,3 9.361,0
-1,57
Sumber: Kementerian Perdagangan, 2015
Tabel 5. Perkembangan Impor NonMigas Provinsi Periode : 2010-2014
Sumber: Kementerian Perdagangan, 2015
3.2 Metode Pengumpulan Data