Tabel 5. Perkembangan Impor NonMigas Provinsi Periode : 2010-2014
Sumber: Kementerian Perdagangan, 2015
3.2 Metode Pengumpulan Data
Sumber data penelitian merupakan faktor penting yang menjadi pertimbangan dalam penentuan metode pengumpulan data. Data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data sekunder. Data ekspor sektor pertanian, impor sektor pertanian, dan Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Sumatera Utara
diperoleh dari Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Utara.
Data ekspor sektor pertanian yang digunakan yaitu data nilai FOB Ekspor Sektor Pertanian, nilai ekspor FOB komoditi lemak minyak nabati, getah karet alam,
kopi dan coklat di Provinsi Sumatera Utara. Data impor sektor pertanian yang digunakan yaitu data nilai CIF impor Sektor Pertanian, nilai impor CIF komoditi
Biji Buah mengandung Minyak, Berkulit lunak dan Tepung Gandum dan Meslin di Provinsi Sumatera Utara.
No Provinsi
2010 2011
2012 2013
2014
Trend
1 DKI Jakarta
67.651 84.767,1
92.859,2 86.142,5
80.700,1 3,76
2 Jawa Timur
12.373 16.778,8
17.741,2 18.218,5
17.909,0 8,57
3 Banten
5.472,9 7.738,6
8.909,6 9.224,9
9.320,9 13,21
4 Kepulauan
Riau 8.979,1
9.633,8 10.697,6
9.960,0 9.015,5
0,41
5 Jawa
Tengah 4.071,6
4.468,1 5.292,1
5.233,3 5.796,4
9,03
6 Sumatera
Utara 2.673,1
3.858,4 3.746,2
3.702,3 3.567,1
5,50
Produk Domestik Regional Bruto yang digunakan adalah Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan , yaitu PDRB atas dasar harga konstan
menunjukkan nilai tambah barang dan jasa tersebut yang dihitung menggunakan harga yang berlaku pada satu tahun tertentu sebagai tahun dasar.. Data yang
digunakan dalam penelitian ini merupakan data time series runtun waktu yaitu tahun 1996 sampai dengan tahun 2013.
3.3 Metode Analisis Data
3 Untuk tujuan pertama, yaitu untuk menganalisis korelasi nilai total ekspor dan nilai ekspor komoditi utama sektor pertanian terhadap Produk Domestik
Regional Bruto Sumatera Utara akan dianalisis dengan menggunakan analisis korelasi. Korelasi adalah salah satu cara dalam statistik yang digunakan untuk
mencari hubungan antara dua macam variabel atau lebih yang sifatnya kuantitatif Soleh, 2005.
Metode korelasi yang digunakan adalah korelasi pearson. Penggunaan korelasi pearson ini merujuk pada skala data yang digunakan dalam penelitian. Nilai
ekspor sektor pertanian, nilai impor sektor pertanian dan juga Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan, kesemuanya merupakan skala data
rasio. Menurut Supriana 2012 secara matematis rumus korelasi pearson dapat ditulis
sebagai berikut :
�
�
�
�
= �∑�
�
� − ∑�
�
∑� ��∑�
� �
− ∑�
� �
��∑�
�
− ∑�
�
Keterangan : X
1
= Nilai Total Ekspor Sektor Pertanian US r
X1Y
= Korelasi Nilai Total Ekspor Sektor Pertanian dan PDRB Sumatera Utara
X
2
= Nilai FOB Lemak Minyak nabati US X
3
= Nilai FOB Getah karet alam US X
4
= Nilai FOB Kopi US X
5
= Nilai FOB Coklat US r
X2Y
= Korelasi Nilai FOB Lemak Minyak nabati dan PDRB Sumatera Utara r
X3Y
= Korelasi Nilai FOB Getah Karet Alam dan PDRB Sumatera Utara r
X4Y
= Korelasi Nilai FOB Kopi dan PDRB Sumatera Utara r
X5Y
= Korelasi Nilai FOB Coklat dan PDRB Sumatera Utara Y
= Produk Domestik Regional Bruto PDRB Sumatera Utara Rp Nilai dari koefisien korelasi berada pada kisaran -1 sd 1. Derajat koefisien
korelasi dilihat dari : 1 Tanda dari derajat keeratan tersebut, positif atau negatif.
- Koefisien korelasi kedua variabel akan negatif - apabila salah satu variabel
meiliki korelasi yang bertolak belakang dengan variabel lainnya. Jika nilai satu variabel meningkat maka nilai variabel lainnya menurun.
- Koefisien korelasi kedua variabel akan positif + jika korelasi kedua variabel
searah. Jika satu variabel meningkat nilainya maka variabel lainnya ikut meningkat, dan sebaliknya jika suatu variabel menurun nilainya maka
variabel lainnya ikut menurun.
2 Besar nilai dari derajat keeratan. Untuk membaca nilai dari derajat keeratan dapat digunakan klasifikasi korelasi dua variabel Guilford.
Tabel 6. Nilai Korelasi Menurut Guilford
Koefisien korelasi Keterangan
0,2 Tidak terdapat korelasi
0,2 sd 0,4 Korelasi kedua variabel lemah
0,4 sd 0,7 Korelasi kedua variabel sedang
0,7 sd 0,9 Korelasi kedua variabel kuat
0,9 sd 1 Korelasi kedua variabel sangat kuat
Sumber : Dasar Ekonometrika, 2012
Pengujian hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pengujian dua arah two tailed. Pengujian dua arah two tailed digunakan untuk menguji hipotesis
nondirectional belum jelas arahnya Muhson, 2013.
Kriteria pengambilan keputusan yang digunakan adalah sebagai berikut : - Jika nilai signifikan 0,05 ; maka H
diterima = Tidak ada korelasi yang nyata antara nilai ekspor sektor pertanian dengan Produk Domestik Regional
Bruto Sumatera Utara. - Jika nilai signifikan 0,05 ; maka H
1
diterima = Ada korelasi yang nyata antara nilai ekspor sektor pertanian dengan Produk Domestik Regional Bruto
Sumatera Utara.
4 Untuk tujuan kedua, yaitu untuk menganalisis korelasi nilai total impor dan nilai impor komoditi utama sektor pertanian terhadap Produk Domestik
Regional Bruto Sumatera Utara akan dianalisis dengan menggunakan analisis
korelasi. Korelasi adalah salah satu cara dalam statistik yang digunakan untuk mencari hubungan antara dua macam variabel atau lebih yang sifatnya
kuantitatif Soleh, 2005. Menurut Supriana 2012 secara matematis rumus korelasi pearson dapat
ditulis sebagai berikut : �
�
�
�
= �∑�
�
� − ∑�
�
∑� ��∑�
� �
− ∑�
� �
�∑�
�
− ∑�
�
Keterangan : X
6
= Nilai Total Impor Sektor Pertanian US Y
= Produk Domestik Regional Bruto PDRB Sumatera Utara Rp r
X6Y
= Korelasi Nilai Total Impor Sektor Pertanian dan PDRB Sumatera Utara
X
7
= Nilai CIF Biji Buah mengandung Minyak, Berkulit lunak US X
8
= Nilai CIF Tepung Gandum dan Meslin US r
X7Y
= Korelasi Nilai CIF Biji Buah mengandung Minyak, Berkulit lunak dan PDRB Sumatera Utara
r
X8Y
= Korelasi Nilai CIF Tepung Gandum dan Meslin dan PDRB Sumatera Utara
Y = Produk Domestik Regional Bruto PDRB Sumatera Utara Rp
Supriana, 2012.
Pengujian hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pengujian dua arah two tailed. Pengujian dua arah two tailed digunakan untuk menguji hipotesis
nondirectional belum jelas arahnya Muhson, 2013.
Kriteria pengambilan keputusan yang digunakan adalah sebagai berikut : - Jika nilai signifikan 0,05 ; maka H
diterima = Tidak ada korelasi yang nyata antara nilai impor sektor pertanian dengan Produk Domestik Regional
Bruto Sumatera Utara. - Jika nilai signifikan 0,05 ; maka H
1
diterima = Ada korelasi yang nyata antara nilai impor sektor pertanian dengan Produk Domestik Regional Bruto
Sumatera Utara.
3.4 Defenisi dan Batasan Operasioanal