2. Getah Karet Alam
Komoditi karet merupakan komoditas yang cukup penting bagi pembangunan ekonomi Indonesia. .Karet mempunyai posisi yang unik diantara produk pertanian
dalam menunjang pembangunan dunia industri. Sumber utama karet alam berasal dari negara-negara berkembang, baik dari perkebunan negara, swasta maupun dari
perkebunan rakyat. Di dalam penggunaannya pada berbagai industri, karet alam dipandang sebagai bahan yang lebih disukai dibandingkan karet sintetis untuk
berbagai produk. Karet alam terus memainkan peranan penting terutama di pasar internasional karena karet alam mempunyai sifat-sifat yang dibutuhkan dalam
pembuatan produk-produk yang berbahan baku karet, yang tidak bisa digantikan oleh karet sintetis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil analisis signifikansi yang diperoleh adalah 0,000 0,05. Artinya, ada korelasi yang nyata antara nilai ekspor getah
karet alam dengan Produk Domestik Regional Bruto. Sementara berdasarkan nilai Koefisien Korelasi Pearson yang diperoleh 0,751, menyatakan bahwa korelasi
antara kedua variabel tersebut adalah positif dan kuat, artinya ketika nilai ekspor Getah karet alam mengalami kenaikan, maka Produk Domestik Regional Bruto
juga naik.
3. Kopi
Kopi merupakan komoditi penting secara global jika dilihat dari nilai perdagangannya. Kopi memiliki kontribusi yang cukup besar bagi perekonomian
nasional khususnya sebagai sumber devisa, penyedia lapangan kerja dan sebagai sumber pendapatan bagi petani ataupun pelaku ekonomi lainnya yang terlibat baik
dalam kegiatan on-farm maupun off-farm. Kopi merupakan produk perkebunan
yang mempunyai peluang pasar baik di dalam negeri maupun luar negeri. Sebagian besar produksi kopi diekspor ke pasar dunia.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil analisis signifikansi yang diperoleh adalah 0,000 0,05. Artinya, ada korelasi yang nyata antara nilai ekspor kopi
dengan Produk Domestik Regional Bruto. Sementara berdasarkan nilai Koefisien Korelasi Pearson yang diperoleh 0,781, menyatakan bahwa korelasi antara
kedua variabel tersebut adalah positif dan kuat, artinya ketika nilai ekspor Kopi mengalami kenaikan, maka Produk Domestik Regional Bruto juga naik.
4. Coklat
Sebagai salah satu komoditas andalan Indonesia, coklat mempunyai peran strategis dalam perekonomian Indonesia, salah satunya sebagai penyumbang
devisa negara peringkat ketiga di sektor perkebunan. Biji coklat maupun produk
olahan coklat merupakan komoditi yang diperdagangkan secara internasional. Indonesia termasuk negara pengekspor penting dalam perdagangan biji coklat.
Sedangkan untuk produk olahan coklat, seperti disinggung sebelumnya, ekspor Indonesia belum menunjukkan perkembangan yang berarti. Perdagangan luar
negeri komoditi tersebut sejalan dengan kebijakan di bidang perdagangan luar negeri yang diterapkan oleh pemerintah Indonesia.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil analisis signifikansi yang diperoleh adalah 0,006 0,05. Artinya, ada korelasi yang nyata antara nilai ekspor coklat
dengan Produk Domestik Regional Bruto. Sementara berdasarkan nilai Koefisien Korelasi Pearson yang diperoleh 0,618, menyatakan bahwa korelasi antara
kedua variabel tersebut adalah positif dan sedang, artinya ketika nilai ekspor coklat mengalami kenaikan, maka Produk Domestik Regional Bruto juga naik.
5.2 Korelasi nilai total impor dan nilai impor komoditi utama sektor
pertanian dengan Produk Domestik Regional Bruto Sumatera Utara
Nilai Impor Cost Insurance and Freight adalah harga penawaran telah mencakup harga barang, biaya angkut dan asuransi. Impor ditentukan oleh
kesanggupan atau kemampuan dalam menghasilkan barang-barang yang bersaing dengan buatan luar negeri. Yang berarti nilai impor tergantung dari nilai tingkat
pendapatan nasional negara tersebut. Makin tinggi pendapatan nasional, semakin rendah menghasilkan barang-barang tersebut, maka impor pun semakin tinggi.
Sebagai akibatnya banyak kebocoran dalam pendapatan nasional Nanga, 2005. Dengan menggunakan data dari kurun waktu 1996-2013 diketahui bahwa korelasi
nilai total dan komoditi utama impor sektor pertanian dengan Produk Domestik Regional Bruto di Provinsi Sumatera Utara dapat dilihat pada Tabel 19.
Tabel 19. Korelasi nilai total dan komoditi utama impor sektor pertanian
dengan Produk Domestik Regional Bruto 5.2.1
Korelasi nilai total impor sektor pertanian dengan Produk Domestik Regional Bruto Sumatera Utara
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil analisis signifikansi yang diperoleh
adalah 0.000 0.05 sehinnga H
1
diterima. Artinya , ada korelasi yang nyata nilai
PDRB Impor
Biji buah T.gandum
Pearson Correlation
1 .830
.824 .506
Sig 2-tailed .000
.000 .032
N
18
T 6,036
5,782 3,066