Hubungan Impor dengan Produk Domestik Regional Bruto PDRB

negeri. Hal inilah yang disebut dengan perdagangan internasional. Dalam persamaan GDP untuk perekonomian terbuka, ditunjukkan bahwa penjualan barang dan jasa yang merupakan sumber pendapatan nasional suatu negara meliputi juga penjualan kepada negara lain. Persamaan pendapatan nasional untuk perekonomian terbuka dapat dirumuskan sebagai berikut : Y = C + I + G + X - M Dimana : Y = PDRB C = Konsumsi I = Investasi G = Pengeluaran Pemerintah X = Ekspor M = Impor Dalam perekonomian terbuka ini ekspor sama halnya dengan investasi yang merupakan tambahan bagi arus pendapatan suatu negara sedangkan impor sama halnya dengan tabungan, dapat dipandang sebagai kebocoran. Ekspor dan investasi cenderung merangsang produksi domestik, sedangkan impor dan tabungan cenderung menurunkan output domestik karena kedua hal tersebut membuat pendapatan menghilang yang sedianya dapat digunakan untuk berproduksi.

2.1.5 Hubungan Impor dengan Produk Domestik Regional Bruto PDRB

Impor dapat diartikan sebagai pembelian barang dan jasa dari luar negeri ke dalam negeri dengan perjanjian kerjasama antara 2 negara atau lebih. Impor juga bisa dikatakan sebagai perdagangan dengan cara memasukkan barang dari luar negeri ke wilayah Indonesia dengan memenuhi ketentuan yang berlaku Hutabarat, 1996. Impor ditentukan oleh kesanggupan atau kemampuan dalam menghasilkan barang-barang yang bersaing dengan buatan luar negeri. Yang berarti nilai impor tergantung dari nilai tingkat pendapatan nasional negara tersebut. Makin tinggi pendapatan nasional, semakin rendah menghasilkan barang-barang tersebut, maka impor pun semakin tinggi. Sebagai akibatnya banyak kebocoran dalam pendapatan nasional. Arus perputaran output dan pengeluaran atau lebih dikenal dengan arus perputaran kegiatan ekonomi circular flows of economics activity merupakan suatu diagram yang menggambarkan saling keterkaitan di antara berbagai pelaku ekonomi seperti sektor rumah tangga, sektor perusahaan, sektor pemerintah, sektor luar negeri dan berbagai pasar yang ada di dalam perekonomian seperti pasar faktor produksi factor market, pasar barang atau produk produc market, dan pasar keuangan atau kredit credit market. Secara singkat, arus perputaran dari kegiatan ekonomi tersebut dapat digambarkan sebagai berikut : Gambar 2. Arus Perputaran Output dan Pengeluaran Tabungan S Transfer M DI Pemerintah Pinjaman Pasar Kredit Keuangan Dana untuk Investasi Upah, Sewa, Bunga, Laba Pembayaran Faktor Pendapatan Nasional NI Pasar Faktor Pajak T Pengeluaran Pemerintah G Sektor Pemerintah Sektor Rumah Tangga Pajak T Benefit Sektor Bisnis Investasi I GDP=C+I+G+X-M Output total Konsumsi C Ekspor X Sektor Luar Negeri Pasar Produk Sumber : Nanga, 2005 1 Rumahtangga Rumahtangga merupakan salah satu unit pengambil keputusan yang menyediakan dalam arti menjual atau menyewakan factor-faktor produksi kepada perusahaan. Untuk itu rumahtangga menerima pendapatan berupa upah, bunga, sewa dan laba atas jasanya menyediakan faktor-faktor produksi tersebut. Selain itu rumah tangga berkewajiban untuk membayar pajak kepada pemerintah. 2 Perusahaan Perusahaan adalah organisasi yang terdiri dari produsen yang menghasilkan dan menawarkan barang dan jasa melalui pasar produk. Barang-barang dan jasa tersebut dihasilkan dengan menggunakan faktor-faktor produksi yang disewa atau dibeli dari rumahtangga. Selain itu, perusahaan juga berkewajiban untuk membayar pajak kepada pemerintah. 3 Pemerintah Pemerintah adalah suatu organisasi yang memiliki dua fungsi utama yaitu menyediakan barang dan jasa kepada rumahtangga dan perusahaan dan melakukan redistribusi pendapatan kekayaan redistribution of income and wealth . 4 Sektor Luar Negeri Sektor luar negeri direpsresentasikan oleh kegiatan ekspor X dan impor M. Pengusaha luar negeri membeli barang dan jasa dari perusahaan dalam negeri, dan ekspor dalam hal ini menunjukkan aliran uang ke luar negeri untuk membeli barang dan jasa yang dihasilkan di dalam negeri. Sebaliknya, perusahaan dalam negeri juga membeli barang dan jasa dari perusahaan luar negeri dan impor dalam hal ini menunjukkan aliran uang ke luar negeri untuk membeli barang dan jasa yang dihasilkan di luar negeri. Ekspor netto Xn adalah ekspor X kurang impor M Nanga, 2005. Dalam Gambar 2. ditunjukkkan bahwa hanya rumah tangga yang membelli barang-barang dari luar negeri. Dalam praktiknya tidaklah demikian. Barang buatan luar negeri juga diimpor oleh sektor lain, yaitu oleh perusahaan dan pemerintah. Perusahaan mengimpor bahan mentah dan barang modal dari luar negeri. Pemerintah juga melakukan hal yang sama, yaitu pemerintah menggunakan barang konsumsi dan barang modal yang diimpor. Walau bagaimanapun dalam analisis makroekonomi diasumsikan bahwa impor terutama dilakukan oleh rumah tangga. Maka fungsi impor sangat berhubungan dengan pendapatan nasional. Yang dimaksudkan dengan fungsi impor adalah kurva yang menggambarkan hubungan hubungan diantara nilai impor yang dilakukan dengan tingkat pendapatan masyarakat dan pendapatan nasional yang dicapai. Seperti telah dinyatakan impor adalah pengeluaran terpaengaruh yang berarti semakin tinggi pendapatan nasional maka semakin tinggi pula impor. Oleh sebab itu fungsi impor M menanjak ke sebelah kanan. Dalam Gambar 3. Digambarkan fungsi impor dan perubahannya. Gambar 3. Fungsi Impor dan Perubahannya Gambar a menunjukkan fungsi impor bagi suatu masa tertentu. Dua pendekatakan dapat digunakan untuk menggambarkan fungsi impor. Pertama, dapat dimisalkan nilai impor adalah proporsional dengan pendapatan nasional, maka persamaan fungsi impor adalah M = My dimana m menggambarkan tingkat perubahan impor akibat dari perubahan pendapatan masyarakat dan pendapatan M M M M 3 M 1 M 2 Y Y Y M=M +m M=mY Pendapatan negara a Fungsi impor M 3 M 1 M 2 i ii b perubahan fungsi impor M b M a M c Sumber : Sukirno, 2006 nasional. Seterusnya dapat pula dimisalkan sebagian dari impor tidak dipengaruhi oleh pendapatan nasional misalnya pengusaha membeli barang modal dari luar negeri tidak tergantung kepada pendapatan nasional. Apabila hal seperti ini dipertimbangkan fungsi impor haruslah digambarkan oleh fungsi M = M + My dimana M merupakan nilai impor yang tidak dipengaruhi oleh pendapatan nasional. Dalam pemisalan seperti ini formula fungsi impor akan dinyatakan dengan menggunakan persamaan M = M + My. Gambar b menunjukkan perubahan impor yang akan berlaku dari waktu ke waktu. Dalam gambar b i kecondongan mengimpor, yaitu nilai m, mengalami perubahan. Pergeseran dari M 1 ke M 2 menggambarkan kecondongan mengimpor berkurang. Perubahan dari M 1 ke M 3 menggambarkan kecondongan mengimpor meningkat. Dalam gambar b ii ditunjukkan perubahan fungsi impor yang sejajar. Perubahan fungsi impor dari M 1 menjadi M 3 menggambarkan impor menjadi semakin meningkat pada setiap tingkat pendapatan nasional. Sebagai contoh, pada pendapatan nasional Y impor nilainya telah meningkat dari M a menjadi M b . Contoh dari perubahan ini adalah efek inflasi dalam negeri terhadap impor. Fungsi impor yang mengalami perubahan dari M 1 ke M 2 menggambarkan pengurangan impor pada setiap tingkat pendapatan nasional. Misalnya, pada pendapatan nasional Y impor berkurang dari M a menjadi M c . kemampuan suatu Negara untuk menghasilkan barang yang lebih baik mutunya merupakan salah satu factor yang bisa menimbulkan perubahan tersebut Sukirno, 2006.

2.2 Penelitian Terdahulu