Lemak dan Minyak Nabati Getah Karet Alam

kopi adalah pada tahun 1999 sebesar 31.819 ton dan tahun 1996 sebesar 72.887 US. Pada komoditi coklat adalah pada tahun 2003 sebesar 25.797 ton dan tahun 2000 sebesar US 18.705.

1. Lemak dan Minyak Nabati

Minyaklemak nabati yang dikonsumsi oleh masyarakat dunia adalah minyak kedelai, minyak biji lobak, minyak biji kapas, minyak biji bunga matahari, minyak kelapa, minyak jagung, minyak wijen, minyak zaitun dan minyak kelapa sawit. Meningkatnya permintaan terhadap minyak nabati sejalan dengan pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu tanaman dengan produktivitas minyak yang lebih tinggi menjadi harapan untuk memenuhi permintaan pasar di masa mendatang. Konsumsi minyak nabati dunia selalu melebihi produksinya sehingga kecenderungan harga minyak nabati dunia akan selalu naik. Negara yang konsumsi minyak nabatinya akan terus naik antara lain adalah Cina, Jepang, Amerika dan Eropa, sedangkan untuk konsumsi dalam negeri juga cukup berkembang pesat dengan produk-produk yang berbahan baku kelapa sawit seperti ; deterjen, sabun, kosmetik, obat-obatan dan margarine. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil analisis signifikansi yang diperoleh adalah 0,004 0,05. Artinya, ada korelasi yang nyata antara nilai ekspor komoditi lemak minyak nabati dengan Produk Domestik Regional Bruto. Sementara berdasarkan nilai Koefisien Korelasi Pearson yang diperoleh 0,851, menyatakan bahwa korelasi antara kedua variabel tersebut adalah positif dan kuat, artinya ketika nilai ekspor Lemak minyak nabati mengalami kenaikan, maka Produk Domestik Regional Bruto juga naik.

2. Getah Karet Alam

Komoditi karet merupakan komoditas yang cukup penting bagi pembangunan ekonomi Indonesia. .Karet mempunyai posisi yang unik diantara produk pertanian dalam menunjang pembangunan dunia industri. Sumber utama karet alam berasal dari negara-negara berkembang, baik dari perkebunan negara, swasta maupun dari perkebunan rakyat. Di dalam penggunaannya pada berbagai industri, karet alam dipandang sebagai bahan yang lebih disukai dibandingkan karet sintetis untuk berbagai produk. Karet alam terus memainkan peranan penting terutama di pasar internasional karena karet alam mempunyai sifat-sifat yang dibutuhkan dalam pembuatan produk-produk yang berbahan baku karet, yang tidak bisa digantikan oleh karet sintetis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil analisis signifikansi yang diperoleh adalah 0,000 0,05. Artinya, ada korelasi yang nyata antara nilai ekspor getah karet alam dengan Produk Domestik Regional Bruto. Sementara berdasarkan nilai Koefisien Korelasi Pearson yang diperoleh 0,751, menyatakan bahwa korelasi antara kedua variabel tersebut adalah positif dan kuat, artinya ketika nilai ekspor Getah karet alam mengalami kenaikan, maka Produk Domestik Regional Bruto juga naik.

3. Kopi