Tinjauan Kepustakaan. Metode Penelitian

Rules Aturan Hukuman Minimal terhadap Tindak Pidana Korupsi pada Pasal 2 ayat 1 dan Pasal 3 Undang – Undang Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi” oleh sebab itu judul pada skripsi ini dapat dipertanggung jawabkan sesuai dengan aturan – aturan ilmiah bila ternyata terdapat judul dan penambahan yang sama pada skripsi ini sebelum skripsi ini dibuat, maka penulis bertanggung jawab sepenuhnya.

E. Tinjauan Kepustakaan.

Dalam melakukan sebuah penelitian maka dibutuhkan suatu tinjauan kepustakaan yang bertujuan sebagai bahan pemikiran penulis mengenai hal – hal apa saja yang nantinya akan menjadibahasan terhadap penulisan ilmiah ini,dan merupakan pembimbing atau petunjuk apabila penulis memerlukan teori – teori dari para ahli mengenai objek yang sedang diteliti oleh penulis, yang nantinya akan diambil menjadi sebuah kutipan untuk menambah wawasan dan pengetahuan penulis dalam penulisan karya ilmiah 6 6 Dr.Bahder Johan Nasution, Metode Penelitian Hukum, Cetakan I, CV.Mandar Maju – Bandung 2008 , hal.9 . Teori – teori ini diambil dari buku literatur dan dari internet. Teori yang dibahas meliputi teori tentang tindak pidana korupsi dan hukuman minimal dalam Hukum Pidana. Sumber data yang digunakan dalam penelitian skripsi ini adalah yang terdiri dari : Universitas Sumatera Utara 1. Bahan Hukum Primer. 1 Kitab Undang-undang Hukum Pidana KUHP. 2 Undang-undang No. 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, sebagaimana telah dengan Un dang-udang No.20 Tahun 2001. 3 Undang-undang dan peraturan lain, yang berkaitan dengan penulisan ini. 2. Bahan Hukum Sekunder a Buku-buku ilmiah. b Artikel-artikel Hukum tentang Tindak Pidana Korupsi. c Makalah-makalah Khususnya yang berkaitan dengan masalah hukum tentang tindak pidana Korupsi.

F. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah suatu proses yang menjelaskan cara pelaksanaan kegiatan penelitian, mencakup cara pengumpulan data alat yang digunakan dana cara analisa data. Metode penelitian terbagi atas jenis penelitian Hukum Normatif yaitu penelitian dengan menggunakan kaidah – kaidah ilmiah yang didasarkan oleh pendapat – pendapat para ahli di bidang Hukum 7 Metode pengumpulan data yang digunakan oleh penulis adalah dilakukan dengan penelitian kepustakaan Library Research guna mendapatkan landasan , hukum pidana Khsusunya Tindak Pidana Korupsi Mengemukakan pokok – pokok pikiran, menyimpulkan dengan melalui prosedur yang sistematis dengan menggunakan pembuktian ilmiah meyakinkan. 7 Ibid,hal.83 Universitas Sumatera Utara teoritis berupa pendapat, tulisan para ahli dan juga untuk memperoleh informasi baik dalam bentuk – bentuk ketentuan formal maupun melalui naskah resmi yang ada. 8 Oleh karena penelitian hukum normatif mempunyai metode tersendiri dibandingkan dengan metode penelitian ilmu – ilmu sosial lainnya, hal itu berakibat pada jenis datanya. Dalam penelitian hukum yang selalu diawali dengan premis normatif, datanya juga diawali dengan data sekunder. 9 1. Bahan Hukum Primer, yaitu bahan – bahan hukum yang mengikat, dan terdiri dari Bagi penelitian Hukum Normatif yang hanya menggunakan jenis data bahan hukum sebagai berikut : 10 a. Norma atau kaedah dasar, yaitu Pembukaan Undang – undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. : b. Peraturan Dasar yaitu Batang Tubuh Undang – undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. c. Peraturan Perundang – udangan. d. Yurisprudensi. 8 Ronny Hanitjo Soemitro, Metedologi Penelitian Hukum Jakarta;Ghalia Indo,Cetakan ke tiga,2004 hal.10 9 Amiruddin, Pengantar Metode Penelitian Hukum, Jakarta;PT.Raja Grafindo Persada,2004 hal.30 10 Dr.Bahder Johan Nasution, Op.Cit hal.166 Universitas Sumatera Utara 2. Bahan Hukum sekunder 11 Dalam melakukan suatu penulisan skripsi maka setelah penulis memperoleh data maka penulis menganalisa data yang telah diperoleh oleh penulis. Dalam tulisan ini penulis menganalisa data dengan menggunakan metode Analisa Kulaitatif yaitu melihat bagaimana manfaat suatu peraturan per undang – undangan dibentuk terhadap kehidupan masyarakat yang tidak dapat dijelaskan melalui prosedur statistik. , yaitu bahan yang memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer seperti hasil – hasil penelitian, atau pendapat para ahli, para pakar hukum, buku, dan artikel – artikel hukum. Menurut Strauss dan Corbin 2003 penelitian kulaitatif dimaksud sebagai jenis penelitian yang temuan – temuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan lainnya. Selanjutnya, dipilhnya penelitian kualitatif karena kemantapan peneliti berdasarkan pegalaman penelitiannya dan metode kualitatif dapat memberikan rincian yang lebih kompleks tentang fenomena yang sulit diungkapakan oleh metode kuantitatif. 12 Tujuan daripada penelitian kualitatif ini adalah supaya dapat menghasilkan temuan yang benar – benar bermanfaat memerlukan perhatian yang seirus terhadap berbagai hal yang dipandang perlu. Dalam memperbincangkan proses 11 Dr.Bahder Johan Nasution, Loc.cit 12 http:images.purbayubs.multiplycontent.com diakses tanggal 25-Desember 2009 Universitas Sumatera Utara penelitian kualitatif paling tidak tiga hal yang perlu diperhatikan, yaitu kedudukan teori, metodelogi penelitian dan desain penelitian kualitatif. 13

G. Sistematika Penulisan

Dokumen yang terkait

Analisis Yuridis Terhadap Kewenangan Penyidik Mengeluarkan Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3) Pada Perkara Tindak Pidana Korupsi ( Studi Kasus Judicial Review Pasal 40 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana K

1 41 110

Analisis Yuridis Terhadap Kewenangan Penyidik Mengeluarkan Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3) Pada Perkara Tindak Pidana Korupsi ( Studi Kasus Judicial Review Pasal 40 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidan

9 105 110

Analisis Yuridis Fungsi Kejaksaan Dalam Tindak Pidana Korupsi Di Lingkungan BUMN

1 54 163

PENEGAKAN...HUKUM....PIDANA…TERHADAP ..TINDAK.. .PIDANA GRATIFIKASI. MENURUT. UNDANG.UNDANG NOMOR 31 TAHUN 1999 JO UNDANG .UNDANG .NOMOR 20 TAHUN 2001 TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI

0 5 21

Undang Undang Nomor 31 Republik Indonesia Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi

0 0 1

Undang-Undang Nomor 31 Republik Indonesia Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi

0 0 29

PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 31 TAHUN 1999 TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI

0 0 15

Putusan Bebas Terhadap UDdalam Kasus Tindak Pidana Korupsi Ditinjau dari Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 Juncto Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi - Ubaya Repository

0 0 9

Pembuktian Terbalik Oleh Jaksa Penuntut Umum Dalam Perkara Tindak Pidana Korupsi Berdasarkan Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 Jo. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi

0 0 14

MELAWAN HUKUM KHUSUS/FACET DALAM TINDAK PIDANA KORUPSI PASAL 2 AYAT (1) UNDANG-UNDANG NOMOR 31 TAHUN 1999 juncto UNDANG-UNDANG NOMOR 20 TAHUN 2001 TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 18