Sistematika Penulisan Analisis Yuridis Straf Minimum Rules (Aturan Hukuman Minimal) Terhadap Tindak Pidana Korupsi Pada Pasal 2 Ayat (1) Dan Pasal 3 Undang–Undang Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi

penelitian kualitatif paling tidak tiga hal yang perlu diperhatikan, yaitu kedudukan teori, metodelogi penelitian dan desain penelitian kualitatif. 13

G. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah akan penyusunan dan pemahaman skripsi ini, penulis membuat suatu sistematika isi secara teratur yang terdiri dari beberapa bagian dan saling berhubungan satu dengan yang lain. Sistematika atau gambaran isi tersebut dibagi dalam beberapa bab dan masing – masing bab terdiri dari sub – sub bab. Adapun susunan bab – bab tersebut adalah sebagai berikut : Bab I : Didalam bab ini diuraikan mengenai pendahuluan yang akan mengantar kita menuju uraian – uraian atau penjelasan – penjelasan selanjutnya. Pendahuluan ini berisi penegasan dan pengertian judul, alasan pemilihan judul, permasalahan, tujuan pembahasan, metode pengumpulan data dan sistematika penulisan. Bab II : Didalam Bab ini menguraikan mengenai pengertian Tindak Pidana Korupsi, apa itu Korupsi, bagaimana Korupsi itu ada, dan Sejarah Pengadilan tindak Pidana Korupsi serta hakim Tindak Pidana Korupsi. Bab III : Dalam bab ini diuraikan Pengertian Pejabat Negara dan Bukan Pejabat negara yang dimaksudkan dalam Pasal 2 ayat 1 dan pasal 3 undang – undang No.31 tahun 1999, yang dimana Pengertian 13 Noeng Muhadjir, Metodologi Penelitian Kualitatif, Rakesarasin – Yogyakarta 1993 , hal. 32 Universitas Sumatera Utara pejabat negara dapat dilihat dari Undang – undang No.28 tahun 1999 tentang penyelenggara negara yang bebas dari korupsi, kolusi dan Nepotisme, serta Pengertian bukan pejabat yang dapat diketahui dari pengertian Pejabat negara. Bab IV : Dalam bab ini diuraikan tentang bagaiamana pemidanaaan yang diatur dalam UU Tipikor ini serta unsur – unsur yang terkait dalam bagiamana seseorang bisa dipidana sesuai dengan pasal yang berlaku. Serta juga dapat diketahui bagaiman perbandingan hukuman pada tindak pidana umum lainnya. Bab V : Dalam bab ini diuraikan tentang penerapan UU Tipikor khususnya pasal 2 ayat 1 dan pasal 3, terhadap hukum di indonesia yang dimana tindak pidana korupsi tersebtu berkaitan dengan pejabat negara dan bukan pajabat negara, dan bagaimana hakim tindak pidana korupsi menentukan hukuman dalam tindak pidana korupsi yang berkaitan dengan pejabat negara dan bukan pejabat negara. Bab VI : Sebagaimana lazimnya suatu karya tulis ilmiah senantiasa diakhiri dengan suatu rangkuman atau kesimpulan yang merupakan hasil dari pembahasan. Dalam bab ini penulis akan memberikan kesimpulan dan juga saran – saran yang nantinya dapat menjadi sumbangan pemikiran dari penulis, namun demikian penulis sangat menyadari masih banyak kekurangan dan kelemahan tentang pengetahuan yang dimiliki oleh penulis, dalam bab ini juga Universitas Sumatera Utara dilengkapi lampiran – lampiran untuk mendukung penulisan skripsi ini. Universitas Sumatera Utara BAB II PEMBAHASAN UMUM TENTANG TINDAK PIDANA KORUPSI DAN SEJARAHNYA.

A. Pengertian Tindak Pidana Korupsi.

Dokumen yang terkait

Analisis Yuridis Terhadap Kewenangan Penyidik Mengeluarkan Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3) Pada Perkara Tindak Pidana Korupsi ( Studi Kasus Judicial Review Pasal 40 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana K

1 41 110

Analisis Yuridis Terhadap Kewenangan Penyidik Mengeluarkan Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3) Pada Perkara Tindak Pidana Korupsi ( Studi Kasus Judicial Review Pasal 40 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidan

9 105 110

Analisis Yuridis Fungsi Kejaksaan Dalam Tindak Pidana Korupsi Di Lingkungan BUMN

1 54 163

PENEGAKAN...HUKUM....PIDANA…TERHADAP ..TINDAK.. .PIDANA GRATIFIKASI. MENURUT. UNDANG.UNDANG NOMOR 31 TAHUN 1999 JO UNDANG .UNDANG .NOMOR 20 TAHUN 2001 TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI

0 5 21

Undang Undang Nomor 31 Republik Indonesia Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi

0 0 1

Undang-Undang Nomor 31 Republik Indonesia Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi

0 0 29

PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 31 TAHUN 1999 TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI

0 0 15

Putusan Bebas Terhadap UDdalam Kasus Tindak Pidana Korupsi Ditinjau dari Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 Juncto Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi - Ubaya Repository

0 0 9

Pembuktian Terbalik Oleh Jaksa Penuntut Umum Dalam Perkara Tindak Pidana Korupsi Berdasarkan Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 Jo. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi

0 0 14

MELAWAN HUKUM KHUSUS/FACET DALAM TINDAK PIDANA KORUPSI PASAL 2 AYAT (1) UNDANG-UNDANG NOMOR 31 TAHUN 1999 juncto UNDANG-UNDANG NOMOR 20 TAHUN 2001 TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 18