penelitian kualitatif paling tidak tiga hal yang perlu diperhatikan, yaitu kedudukan teori, metodelogi penelitian dan desain penelitian kualitatif.
13
G. Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah akan penyusunan dan pemahaman skripsi ini, penulis membuat suatu sistematika isi secara teratur yang terdiri dari beberapa bagian dan
saling berhubungan satu dengan yang lain. Sistematika atau gambaran isi tersebut dibagi dalam beberapa bab dan masing – masing bab terdiri dari sub – sub bab.
Adapun susunan bab – bab tersebut adalah sebagai berikut :
Bab I : Didalam bab ini diuraikan mengenai pendahuluan yang akan
mengantar kita menuju uraian – uraian atau penjelasan – penjelasan selanjutnya. Pendahuluan ini berisi penegasan dan pengertian
judul, alasan pemilihan judul, permasalahan, tujuan pembahasan, metode pengumpulan data dan sistematika penulisan.
Bab II : Didalam Bab ini menguraikan mengenai pengertian Tindak Pidana
Korupsi, apa itu Korupsi, bagaimana Korupsi itu ada, dan Sejarah Pengadilan tindak Pidana Korupsi serta hakim Tindak Pidana
Korupsi. Bab III :
Dalam bab ini diuraikan Pengertian Pejabat Negara dan Bukan Pejabat negara yang dimaksudkan dalam Pasal 2 ayat 1 dan pasal
3 undang – undang No.31 tahun 1999, yang dimana Pengertian
13
Noeng Muhadjir, Metodologi Penelitian Kualitatif, Rakesarasin – Yogyakarta 1993 , hal. 32
Universitas Sumatera Utara
pejabat negara dapat dilihat dari Undang – undang No.28 tahun 1999 tentang penyelenggara negara yang bebas dari korupsi, kolusi
dan Nepotisme, serta Pengertian bukan pejabat yang dapat diketahui dari pengertian Pejabat negara.
Bab IV : Dalam bab ini diuraikan tentang bagaiamana pemidanaaan yang
diatur dalam UU Tipikor ini serta unsur – unsur yang terkait dalam bagiamana seseorang bisa dipidana sesuai dengan pasal yang
berlaku. Serta juga dapat diketahui bagaiman perbandingan hukuman pada tindak pidana umum lainnya.
Bab V : Dalam bab ini diuraikan tentang penerapan UU Tipikor khususnya
pasal 2 ayat 1 dan pasal 3, terhadap hukum di indonesia yang dimana tindak pidana korupsi tersebtu berkaitan dengan pejabat
negara dan bukan pajabat negara, dan bagaimana hakim tindak pidana korupsi menentukan hukuman dalam tindak pidana korupsi
yang berkaitan dengan pejabat negara dan bukan pejabat negara.
Bab VI : Sebagaimana lazimnya suatu karya tulis ilmiah senantiasa diakhiri
dengan suatu rangkuman atau kesimpulan yang merupakan hasil dari pembahasan. Dalam bab ini penulis akan memberikan
kesimpulan dan juga saran – saran yang nantinya dapat menjadi sumbangan pemikiran dari penulis, namun demikian penulis sangat
menyadari masih banyak kekurangan dan kelemahan tentang pengetahuan yang dimiliki oleh penulis, dalam bab ini juga
Universitas Sumatera Utara
dilengkapi lampiran – lampiran untuk mendukung penulisan skripsi ini.
Universitas Sumatera Utara
BAB II
PEMBAHASAN UMUM TENTANG TINDAK PIDANA KORUPSI DAN SEJARAHNYA.
A. Pengertian Tindak Pidana Korupsi.