Metode Pengujian Efek Antibakteri Secara In vitro

0,9 sebanyak 9,9 ml dan dikocok homogen. Maka diperoleh suspensi bakteri dengan konsentrasi 10 6 CFUml yang akan digunakan pada pengujian aktivitas antibakteri. 3.4.5.2.2 Bakteri Staphylococcus aureus ATCC 25923 Prosedur untuk bakteri Staphylococcus aureus ATCC 25923 sama dengan prosedur bakteri Staphylococcus mutans. 3.4.5.2.3 Bakteri Escherichia coli ATCC 25922 Prosedur untuk bakteri Escherichia coli sama dengan prosedur bakteri Staphylococcus mutans ATCC 25923.

3.4.6 Pembuatan Larutan Uji dengan Berbagai Konsentrasi

5 g ekstrak kulit buah jengkol dilarutkan dengan etanol sampai garis tanda dalam labu takar 10 ml. Konsentrasi ekstrak adalah 500 mgml, kemudian dibuat pengenceran sampai diperoleh ekstrak dengan konsentrasi 400 mgml, 300 mgml, 200 mgml, 100 mgml, 90 mgml, 80 mgml, 70mgml, 60 mgml, 50 mgml, 40 mgml, 30 mgml, 20 mgml, 10 mgml, 5 mgml.

3.4.7 Metode Pengujian Efek Antibakteri Secara In vitro

Metode ini menggunakan media padat dan pencadang logam yang digunakan untuk membuat lubang, kemudian hambatan pertumbuhan bakteri ditentukan dengan cara mengukur diameter zona bening disekitar lubang dengan menggunakan jangka sorong. Pada tabung yang berisi 15 ml media agar steril cair suhu + 45 o C, tambahkan suspensi bakteri sebanyak 0,1 ml yang telah diukur kekeruhannya. Homogenkan dengan bantuan vortex selama + 10 menit. Tuang kedalam cawan petri steril berdiameter 9 cm dan dibiarkan memadat. Kemudian dibuat lubang Universitas Sumatera Utara dengan menggunakan pencadang logam berdiameter 7 mm lalu ditetesi 0,1 ml larutan uji dengan berbagai konsentrasi, pra inkubasi selama 15 menit, kemudian diinkubasi pada 35+ 2 o C selama 18-24 jam. Selanjutnya diukur diameter zona bening disekitar larutan uji dengan menggunakan jangka sorong. Dilakukan tiga kali pengulangan. Dilakukan blanko dengan menggunakan etanol 70. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan identifikasi yang dilakukan oleh Pusat Penelitian Biologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia LIPI Bogor, identitas sampel tumbuhan adalah Pithecellobium jiringa Jack Prain, famili Fabaceae. Hasil pemeriksaan makroskopik simplisia kulit buah jengkol menunjukkan bahwa simplisia kulit buah jengkol berupa potongan-potongan dengan ukuran ± 1- 3 cm, ujung-ujungnya menggulung, berwarna coklat tua, rasa sepat, tekstur permukaan licin. Dan hasil pemeriksaan mikroskopik bahan segar, pada penampang melintang menunjukkan bahwa kulit buah jengkol terdiri dari tiga lapisan yaitu eksokarp yang dibentuk oleh kutikula, sel epidermis dan sel hipodermis; mesokarp yang terdiri dari sel parenkim dan sklereid bernoktah, sklereid, sklereid berbentuk batang dan lapisan endokarp yang mencakup beberapa sel sklerenkim dan epidermis dalam. Simplisia serbuk menunjukkan bahwa simplisia serbuk memiliki fragmen pengenal berupa serabut sklerenkim dan sklereid bernoktah, sklereid dan sklereid berbentuk batang. Hasil pemeriksaan karakteristik serbuk simplisia kulit buah jengkol dapat dilihat pada tabel 1 dibawah ini. Tabel 1. Hasil Pemeriksaan Karakterisasi Serbuk Simplisia No Parameter Kulit Buah Jengkol Syarat MMI 1 Kadar air 6 - 2 Kadar abu total 2,79 - 3 Kadar abu yang tidak larut asam 0,26 - 4 Kadar sari yang larut dalam air 13,45 - 5 Kadar sari yang larut dalam etanol 10,64 - Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Daya Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana Linn.) pada bakteri Streptococcus mutans sebagai Bahan Alternatif Medikamen Saluran Akar dengan Metode Dilusi In Vitro

6 111 48

Uji Aktivitas AntiBakteri Ekstrak n-Heksan Dan Etilasetat Serta Etanol Dari Talus Kappaphycus alvarezii (Doty) Terhadap Bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus

4 78 71

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Pisang Raja (Musa X paradisiaca AAB) Dalam Sediaan Gel HPMC”.

66 340 83

Skrining Fitokimia Dan Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak n-Heksana Dan Etilasetat Serta Etanol Alga Merah (Galaxaura oblongata)

4 76 89

Karakterisasi Simplisia, Skrining Fitokimia dan Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Buah Rosela (Hibiscus sabdariffa L.) terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli

2 59 77

Karakterisasi dan Skrining Fitokimia serta Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Buah Tanaman Jengkol (Pithecellobium lobatum Benth.) Terhadap Beberapa Bakteri

7 47 83

Karakterisasi Simplisia, Skrining Fitokimia dan Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun dari Dua Varietas Sirih (Piper betle L.) Terhadap Bakteri Streptococcus mutans Penyebab Karies Gigi

5 61 101

Karakterisasi Simplisia Dan Uji Aktivitas Antibakteri Dari Ekstrak Kulit Buah Tanaman Jengkol (Pithecellobium lobatum Benth) Terhadap Bakteri Escherichia coli, Shigella dysenteriae dan Salmonella typhimurium

9 55 82

Skrining Fitokimia Dan Uji Aktivitas Antibakteri Dari Kulit Buah Sentul (Sandoricum Koetjape (Burm. f.) Merr) Terhadap Beberapa Bakteri Secara In Vitro

1 50 66

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Binara Dan Ekstrak Etanol Daun Ulam-Ulam Terhadap Bakteri Staphylococcus Aureus Dan Escherichia Coli

8 82 96