1- 10 cm. Ditambahkan 1 tetes larutan asam klorida 2 N, bila buih tidak hilang menunjukkan adanya saponin Ditjen POM, 1995.
3.4 Uji Aktivitas Antibakteri 3.4.1 Sterilisasi Alat
Alat - alat yang digunakan dalam penelitian uji aktivitas anti bakteri ini disterilkan terlebih dahulu sebelum digunakan. Alat - alat gelas disterilkan di
dalam oven pada suhu 170
o
C selama 2 jam. Media disterilkan di autokaf pada suhu 121
o
C selama 15 menit. Jarum ose dan pinset dengan lampu bunsen Lay, 1994
3.4.2 Pembuatan Media Muller Hinton Agar MHA
Komposisi : Beef, infusion form 300 mg
Bacto - casamino Acids, Technical 17,5 g
Starch 1,5 g
Bacto - agar 17 g
Cara Pembuatan : Sebanyak 38 g media disuspensikan dalam 1000 ml air suling steril,
kemudian dipanaskan hingga mendidih dan semuanya larut. Disterilkan dalam autoklaf Difco, 1977.
3.4.3. Pembuatan Larutan Natrium Klorida 0,9
Komposisi: Natrium Klorida 0,9 g
Air suling steril hingga 100 ml
Cara pembuatan: Natrium klorida ditimbang sebanyak 0,9 g lalu dilarutkan dalam air suling
steril sedikit demi sedikit dalam labu takar 100 ml sampai larut sempurna
Universitas Sumatera Utara
Ditambahkan air suling sampai garis tanda, lalu disterilkan pada autoklaf suhu 121
o
C selama 15 menit.
3.4.4 Pembuatan Suspensi Standar Mc. Farland Anonim, 2008
Suspensi Standar Mc. Farland adalah suspensi yang menunjukkan konsentrasi kekeruhan bakteri sama dengan 10
8
CFUml. Komposisi :
Larutan Asam sulfat 1 bv 9,5 ml Larutan Barium klorida vv 0,5 ml
Cara Pembuatan : Dicampur kedua larutan tersebut dalam tabung reaksi dikocok dan
dihomogenkan. Apabila kekeruhan suspensi bakteri uji adalah sama dengan kekeruhan suspensi standart, berarti konsentrasi suspensi bakteri adalah 10
8
CFUml.
3.4.5 Pembuatan Media Agar Miring
10 ml media agar yang telah dimasak dimasukkan kedalam tabung reaksi, ditutup dan di bungkus lalu disterilisasi di dalam autoklaf selama 15 menit pada
suhu 121
o
C pada tekanan 15 psi. Kemudian tabung yang berisi agar diletakkan pada kemiringan 30-45
o
C. Diperhatikan bahwa agar tidak menyentuh tutup tabung. Agar dibiarkan menjadi dingin dan keras Lay, 1994.
Universitas Sumatera Utara
3.4.5 Pembiakan Bakteri 3.4.5.1 Pembuatan Stok Kultur
3.4.5.1.1 Bakteri Streptococcus mutans
Satu koloni bakteri Streptococcus mutans diambil dengan menggunakan
ose steril, lalu diinokulasi pada media MHA agar miring dengan cara menggores.
Setelah itu di inkubasi dalam inkubator pada suhu 36 ± 1
o
C selama 18-24 jam.
3.4.5.1.2 Bakteri Staphylococcus aureus ATCC 25923
Satu koloni bakteri Staphylococcus aureus ATCC 25923 diambil dengan menggunakan ose steril, lalu diinokulasi pada media MHA agar miring dengan
cara menggores. Setelah itu diinkubasi dalam inkubator pada suhu 36 ±1
o
C selama 18-24 jam.
3.4.5.1.3 Bakteri Escherichia coli ATCC 25922
Satu koloni bakteri Escherichia coli ATCC 25922 diambil dengan menggunakan ose steril, lalu diinokulasi pada media MHA agar miring dengan
cara menggores. Setelah itu diinkubasi dalam inkubator pada suhu 36 ±1
o
C selama 18-24 jam.
3.4.5.2 Penyiapan Inokulum 3.4.5.2.1 Bakteri
Streptococcus mutans
Dari stok kultur bakteri Streptococcus mutans yang telah tumbuh diambil dengan jarum ose steril lalu disuspensikan kedalam tabung yang berisi 10 ml
larutan NaCl 0,9 sampai didapat kekeruhan suspensi bakteri yang sama dengan kekeruhan standart Mc.Farland, ini berarti konsentrasi suspensi bakteri adalah 10
8
CFUml. Setelah itu dilakukan pengenceran dengan memipet 0,1 ml biakan bakteri 10
8
CFUml, dimasukkan kedalam tabung steril yang berisi larutan NaCl
Universitas Sumatera Utara
0,9 sebanyak 9,9 ml dan dikocok homogen. Maka diperoleh suspensi bakteri dengan konsentrasi 10
6
CFUml yang akan digunakan pada pengujian aktivitas
antibakteri. 3.4.5.2.2 Bakteri
Staphylococcus aureus ATCC 25923
Prosedur untuk bakteri Staphylococcus aureus ATCC 25923 sama dengan
prosedur bakteri Staphylococcus mutans. 3.4.5.2.3 Bakteri
Escherichia coli ATCC 25922
Prosedur untuk bakteri Escherichia coli sama dengan prosedur bakteri Staphylococcus mutans ATCC 25923.
3.4.6 Pembuatan Larutan Uji dengan Berbagai Konsentrasi
5 g ekstrak kulit buah jengkol dilarutkan dengan etanol sampai garis tanda dalam labu takar 10 ml. Konsentrasi ekstrak adalah 500 mgml, kemudian dibuat
pengenceran sampai diperoleh ekstrak dengan konsentrasi 400 mgml, 300 mgml, 200 mgml, 100 mgml, 90 mgml, 80 mgml, 70mgml, 60 mgml, 50 mgml, 40
mgml, 30 mgml, 20 mgml, 10 mgml, 5 mgml.
3.4.7 Metode Pengujian Efek Antibakteri Secara In vitro