Uji Aktivitas Antibakteri Uraian Bakteri

2.4.6 Bakteri Escherichia coli

2.4.6.1 Sistematika Bakteri Escherichia coli

Sistematika bakteri Tjitrosoepomo, 1994: Divisi : Schizophyta Kelas : Schizomycetes Bangsa : Eubacteriales Suku : Enterobacteriaceae Marga : Escherichia Jenis : Escherichia coli

2.4.6.2 Uraian Bakteri Escherichia coli

Escherichia coli disebut juga Bacterium coli,merupakan bakteri gram negatif, aerob atau anaerob fakultatif, panjang 1-4 mikrometer, lebar 0,4-1,7 mikrometer, berbentuk batang, tidak bergerak. Bakteri ini tumbuh baik pada suhu 37 o C tapi dapat tumbuh pada suhu 8-40 o C, membentuk koloni yang bundar, cembung, halus dan dengan tepi rata Jawetz, 2001. Escherichia coli merupakan bakteri yang secara normal terdapat didalam usus dan berperan dalam proses pengeluaran zat sisa pada saluran pencernaan manusia. Bakteri Escherichia coli bersifat enterotoksigenik, dapat menghasilkan 2 macam enterotoksin yaitu toksin yang tahan panas dan toksin yang tidak tahan panas. Enterotoksin dari bakteri Escherichia coli menyebabkan infeksi didalam usus dan menyebabkan diare M.Dzen, 2003

2.4.7 Uji Aktivitas Antibakteri

Pengukuran aktivitas antibakteri dapat dilakukan dengan metode dilusi pengenceran atau dengan metode difusi Jawetz et al., 1995. Universitas Sumatera Utara a. Metode dilusi Zat antibakteri dengan konsentrasi yang berbeda-beda dimasukkan pada media cair. Media tersebut langsung diinokulasi dengan bakteri dan diinkubasi. Tujuan dari percobaan ini adalah menentukan konsentrasi terkecil suatu zat antibakteri dapat menghambat pertumbuhan atau membunuh bakteri uji. Metode dilusi agar membutuhkan waktu yang lama dalam pengerjaannya sehingga jarang digunakan. b. Metode difusi Metode yang paling sering digunakan adalah metode difusi agar dengan menggunakan cakram kertas, cakram kaca, pencetak lubang. Prinsip metode ini adalah mengukur zona hambatan pertumbuhan bakteri yang terjadi akibat difusi zat yang bersifat sebagai antibakteri didalam media padat melalui pencadang. Daerah hambatan pertumbuhan bakteri adalah daerah jernih disekitar cakram. Luas daerah berbanding lurus dengan aktivitas antibateri, semakin kuat daya aktivitas antibakteri maka semakin luas daerah hambatnya Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode ekperimental meliputi penyiapan alat, bahan dan pereaksi, pengolahan simplisia, skrining fitokimia dan uji aktivitas antibakteri secara in vitro dengan metode difusi agar. 3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat-alat Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi alat- alat gelas, blender Philips, oven listrik Fisher scientitic, neraca kasar O’Haus, neraca listrik Vibra AJ, seperangkat alat destilasi penetapan kadar air, perkolator, cawan porselen berdasar rata, desikator, mortir, stamper, cawan porselen, Rotary evaporator Buchi 461, inkubator Fisher Scientific, oven Gallenkam, autoklaf Fison, kapiler, jarum ose, lampu spritus, lemari pendingin Karl Kolb, pinset, rubber pump, hot plate, spatula, penangas air, mikro pipet, jangka sorong, kertas saring, aluminium foil, pencetak logam, spatula, mikroskop Olympus, object glass, cover glass, lemari pengering, rak tabung reaksi, Freeze dryer Edward.

3.1.2 Bahan-bahan

Bahan tumbuhan yang dipergunakan adalah kulit buah pericarp jengkol, semua bahan yang digunakan berkualitas pro analisa kecuali disebutkan lain adalah; air suling, etanol 96 hasil destilasi, asam klorida encer P, asam klorida pekat, kloroform, besi III klorida, timbal II asetat, asam asetat anhidrat, natrium klorida, barium klorida, kalium iodida, Merkuri II klorida, iodium, α-naftol, asam nitrat, bismuth nitrat, isopropanol, serbuk magnesium, metanol, n-heksan, asam sulfat pekat, amil alkohol, kloralhidrat, biakan bakteri Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Daya Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana Linn.) pada bakteri Streptococcus mutans sebagai Bahan Alternatif Medikamen Saluran Akar dengan Metode Dilusi In Vitro

6 111 48

Uji Aktivitas AntiBakteri Ekstrak n-Heksan Dan Etilasetat Serta Etanol Dari Talus Kappaphycus alvarezii (Doty) Terhadap Bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus

4 78 71

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Pisang Raja (Musa X paradisiaca AAB) Dalam Sediaan Gel HPMC”.

66 340 83

Skrining Fitokimia Dan Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak n-Heksana Dan Etilasetat Serta Etanol Alga Merah (Galaxaura oblongata)

4 76 89

Karakterisasi Simplisia, Skrining Fitokimia dan Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Buah Rosela (Hibiscus sabdariffa L.) terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli

2 59 77

Karakterisasi dan Skrining Fitokimia serta Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Buah Tanaman Jengkol (Pithecellobium lobatum Benth.) Terhadap Beberapa Bakteri

7 47 83

Karakterisasi Simplisia, Skrining Fitokimia dan Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun dari Dua Varietas Sirih (Piper betle L.) Terhadap Bakteri Streptococcus mutans Penyebab Karies Gigi

5 61 101

Karakterisasi Simplisia Dan Uji Aktivitas Antibakteri Dari Ekstrak Kulit Buah Tanaman Jengkol (Pithecellobium lobatum Benth) Terhadap Bakteri Escherichia coli, Shigella dysenteriae dan Salmonella typhimurium

9 55 82

Skrining Fitokimia Dan Uji Aktivitas Antibakteri Dari Kulit Buah Sentul (Sandoricum Koetjape (Burm. f.) Merr) Terhadap Beberapa Bakteri Secara In Vitro

1 50 66

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Binara Dan Ekstrak Etanol Daun Ulam-Ulam Terhadap Bakteri Staphylococcus Aureus Dan Escherichia Coli

8 82 96