19
1. Pengertian Pemberdayaan Masyarakat
Istilah pemberdayaan masyarakat mengacu pada kata empowerment yang berarti penguatan. Yaitu sebagai upaya untuk mengaktualisasikan
potensi yang sudah dimiliki sendiri oleh masyarakat. Jadi pendekatan pemberdayaan masyarakat titik beratnya adalah penekanan pada pentingnya
masyarakat lokal yang mandiri sebagai suatu sistem yang mengorganisir diri mereka. Maka pendekatan pemberdayaan masyarakat yang diharapkan adalah
yang dapat memposisikan individu sebagai subjek bukan sebagai objek.
12
Payne sebagaimana dikutip Adi menjelaskan bahwa pemberdayaan adalah:
“To help client gain power of decision and action over their own lives by reducing the effect of socisl or personal block to exercising
excisting power, by increasing capacity and self confidence to use power and by transferring power from the environment to clients”.
membantu klien memperoleh daya untuk mengambil keputusan dan menentukan tindakan yang akan ia lakukan terkait dengan diri mereka,
termasuk
mengurangi efek hambatan pribadi dan sosial dalam melakukan tindakan. Hal ini dilakukan melalui peningkatan
kemampuan dan rasa percaya diri yang ia miliki, antara lain melalui transfer daya dari lingkungannya
13
Menurut Suharto dalam pemberdayaan menunjuk pada kemampuan
orang, khususnya kelompok rentan dan lemah sehingga mereka memiliki kekuatan atau kemampuan dalam a memenuhi kebutuhan dasarnya sehingga
12
Setiana L., Teknik Penyuluhan dan Pemberdayaan Masyarakat”, dalam nurjanah, ed., Implikasi Filsafat Konstruktivisme Untuk Pemberdayaan Masyarakat,
Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga Press, 2007, Cet-1, h.79
13
Isbandi Rukminto Adi, “Intervensi Komunitas Pengembangan Masyarakat Sebagai Upaya Pemberdayaan Masyaraka,
Jakarta: Rajawali Press, 2008, h. 77-78
20
mereka memiliki kebebasan freedom, dalam arti bukan saja bebas mengemukakan pendapat, melainkan bebas dari kelaparan, bebas dari
kebodohan bebas dari kesakitan b menjangkau sumber-sumber produktif yang memungkinkan mereka dapat meningkatkan pendapatanya dan
memperoleh barang-barang dan jasa-jasa yang mereka perlukan c berpartisipasi dalam proses pembangunan dan keputusan-keputusan yang
mempengaruhi kehidupan mereka.
14
Adi juga mengutip pendapat Ife tentang pemberdayaan. Ife menjelaskan bahwa:
“empowerment means providing people with the resources, opportunities, knowledge, and skill to increasentheir capacity to
determine their own future and to participate in and affect the life of their community.”
“Pemberdayaan sebagai sarana untuk memberikan orang dengan sumber-sumber, kesempatan-kesempatan, pengetahuan dan
keterampilan untuk meningkatkan kapasitas mereka sehingga dapat menentukan masa depan dan berpartisipasi dalam kehidupan
komunitas mereka”.
15
Selanjutnya Kartasasmita dalam buku Isu-isu Tematik Pembangunan
Sosial yang ditulis oleh Sulistiati mengatakan, bahwa memberdayakan masyarakat berarti meningkatkan kemampuan masyarakat dengan cara
mengembangkan dan mendinamisasi potensi-potensi masyarakat dalam rangka meningkatkan harkat dan martabat seluruh lapisan masyarakat.
14
Edi Suharto, “Membangun Masyarakat Memberdayakan rakyat, Bandung: PT Refika Aditama , 2005, h. 58.
15
Isbandi Rukminto Adi, “Intervensi Komunitas Pengembangan Masyarakat Sebagai Upaya Pemberdayaan Masyaraka”,
Jakarta: Rajawali Press, 2008, h. 50-51
21
Dengan kata lain menjadikan masyarakat mampu dan mandiri dengan menciptakan iklim yang memungkinkan potensi masyarakat berkembang.
Pemberdayaan bukan hanya meliputi penguatan anggota individu anggota masyarakat tetapi juga pranata-pranatanya, menanamkan nilai-nilai budaya
modern seperti kerjakeras, hemat, keterbukaan, dan tanggung jawab adalah bagian pokok dari upaya pemberdayaan.
16
Sedang menurut Parsons yang dikutip oleh Suharto 2005 pemberdayaan adalah sebuah proses dengan mana orang menjadi cukup kuat
untuk berpartisipasi dalam, berbagai pengontrolan atas dan mempengaruhi terhadap kejadian-kejadian serta lembaga-lembaga yang mempengaruhi
kehidupanya. Pemberdayaan menekankan bahwa orang memperoleh pengetahuan, keterampilan dan kekuasaan yang cukup untuk mempengaruhi
kehidupannya dan kehidupan orang lain yang menjadi perhatianya.
17
Menurut Cristenson dan Robinson, yang dikutip oleh Soetomo, bahwa: “pengertian pemberdayaan masyarakat adalah sebagai suatu proses
dimana masyarakat yang tinggal pada lokasi tertentu mengembangkan prakarsa untuk melaksanakan suatu tindakan sosial dengan atau tanpa
intervensi untuk mengubah situasi ekonomi, sosial, kultural, dan atau lingkungan mereka.”
18
Definisi Cristenson dan Robinson, terlihat kesan yang hendak
menyatakan bahwa dalam memberdayakan masyarakat intervensi bukanlah
16
Sulistiati, “Isu-isu Tematik Pembangunan Sosial: Konsepsi dan Strategi Jakarta: Balai latihan dan pengembangan Sosial Depsos RI, 2004, h.229
17
Edi Suharto, “Membangun Masyarakat Memberdayakan rakyat, Bandung: PT Refika Aditama , 2005, h. 58.
18
Soetomo, “strategi-strategi Pembangunan Masyarakat” Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2006, h.81.
22
suatu hal yang mutlak, justru yang lebih penting adalah partisipasi masyarakat dalam proses yang berlangsung dimana pemberdayaan itu dilaksanakan.
Berbagai pengertian yang ada, maka peneliti menarik kesimpulan bahwa pemberdayaan masyarakat adalah suatu upaya yang dilakukan untuk
membuat masyarakat berdaya dengan mengembangkan keterampilan yang dimilikinya, yang dapat dikembangkan dalam pelatihan-pelatihan keahlian
hidup, agar masyarakat menjadi berdaya dan dapat mandiri.
2. Intervensi Dalam Proses Pemberdayaan Masyarakat