Sejarah singkat BMM Gambaran Umum BMM Baitul MaAl Muamalat

43

BAB III GAMBARAN UMUM BMM DAN MASJID BINAAN BMM

PROGRAM KUM 3

A. Gambaran Umum BMM Baitul MaAl Muamalat

1. Sejarah singkat BMM

Bank Muamalat pada tahun 1994 membentuk unit pengelola dana ZIS dan sosial kebajikan yang kemudian disebut Baitulmaal. Unit yang awalnya didirikan atas dasar tanggungjawab Bank Muamalat terhadap pemberdayaan ekonomi mikro ini, pada tanggal 16 Juni 2000 diresmikan sebagai lembaga amil zakat nasional oleh Menteri Agama RI. Kemudian sesuai tuntutan masyarakat akan lembaga amil zakat yang independen dan profesional dan UU No.38 tahun 1999, pada tanggal 22 Desember 2000 badan hukum Baitulmaal Muamalat resmi didirikan yaitu Yayasan Baitulmaal Muamalat. Baitulmaal Muamalat BMM semakin mengkokohkan positioningnya sebagai mediator lembaga pemberdayaan sosial dan keuangan mikro Indonesia. Hal ini terlihat dari program kerja yang menitik beratkan pada pemberdayaan usaha mikro melalui program Komunitas Usaha Mikro Muamalat berbasis Masjid KUM3, pengembangan lembaga keuangan mikro syariah LKMS, penjaminan anak yatim Kafala ISS dan penanganan bencana dan recovery wilayah bencana ATM. 44 Sepak terjang BMM yang makin luas, masif dengan volume kerja terus menggelembung, semakin dipercaya baik oleh lembaga pemerintah, swasta dan lembaga luar negeri. Diantaranya Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah dan Islamic Development Bank IDB. Kini disaat lembaga sejenis memfokuskan diri untuk funding dana dan publikasi lembaga, BMM lebih memfokuskan diri pada program pendayagunaan dan penyaluran dana zakat serta dana terhimpun lainnya. 2. Visi Misi dan Kapabilitas BMM a. Visi Menjadi penggerak program kemandirian ekonomi ummat menuju terwujudnya tatanan masyarakat yang berkarakter, tumbuh dan peduli. b. Misi 1 Melaksanakan program pemberdayaan ekonomi dan sosial masyarakat secara komprehensif. 2 Membangun dan mengembangkan jaringan pemberdayaan seluas- luasnya. c. Kapabilitas 1 Pengelolaan dan pengembangan dana sosial masyarakat zakat, infaq, dana kemanusiaan dan waqaf. 2 Pengembangan keluarga miskin serta unit bisnis dalam mata rantai ekonomi mikro. 3 Pengembangan lembaga keuangan mikro syariah nasional. 45 4 Penanganan bencana dan recovery infrastruktur sosial pasca bencana nasional. 5 Penjaminan anak yatim pendidikan, pembinaan, pengembangan dan biaya kehidupan sehari-hari.

3. Struktur Organisasi