9
Dalam penellitian ini penulis mengadakan wawancara terhadap sumber-sumber yang berhubungan dengan data yang akan diteliti,
yaitu penulis rubrik liputan khusus yang berjudul 100 Ribu Orang Padati GBK, Serukan Penegakan Khilafah yaitu, Ustadz Mujiyanto.
Saat itu ia bertugas sebagai wartawan di majalah al-Wa’ie. Selain itu juga saya melakukan wawancara dengan Pemimpin Redaksi majalah
al-Wa’ie, ustadz Farid Wadjdi yang juga perwakilan dari DPP Pusat Hizbut Tahrir Indonesia. Wawancara tersebut diperlukan untuk
mendapatkan data mengenai peristiwa Konferensi Khilafah Internasional 2007 serta data lain yang berhubungan dengan majalah
al-Wa’ie yang memuat peristiwa KKI 2007 serta seluk beluk tentang majalah al-Wa’ie itu sendiri.
c. Dokumentasi
Dalam tahap dokumentasi, penulis menumpulkan data-data yang dapat diperoleh dari catatan-catatan seperti rubrik, buku, internet, dan
surat kabar sesuai dengan bahan-bahan yang mendukung dan dibutuhkan dalam penelitian. Selain itu, data dokumentasi juga berupa
informasi yang mendukung seperti tanggapanrespon, dan kritik terhadap rubrik Liputan Khusus yang berjudul 100 Ribu Orang Padati
GBK, Serukan Penegakan Khilafah.
4. Teknik Analisis Data
Pengolahan data akan disesuaikan dengan model kerangka analisis wacana yang dikemukakan oleh Teun A. van Dijk. Model ini menganalisis
wacana dari segi teks, kognisi sosial, dan konteks sosial.
10
a. Struktur teks
Dari segi teks. Elemen-elemen yang diamati adalah sebagai berikut:
6
STRUKTUR WACANA
HAL YANG DIAMATI
ELEMEN KETERANGAN
Struktur Makro
Tematik gagasan inti
Topik Topik
menggambarkan tema umum dari
suatu teks
Super Struktur
Skematik alur dari
pendahuluan sampai akhir
Skema Strategi yang
digunakan penulis dalam
menyampaikan topik dengan urutan
tertentu Struktur Mikro
1. Sematis
2. Sintaknis
3. Stilistik
4. Retoris
Latar, detail,maksud
bentuk kalimat, koherensi, kata
ganti
Leksikon
Grafis, metafora Strukutr mikro
adalah makna wacana yang dapat
diamati dari bagian kecil dari suatu teks,
seperti kata, kalimat, proposisi, anak
kalmia, ataupun parafrrase yang
dipakai.
Dalam pandangan van Dijk, sebagaimana dikutip Alex Sobur, segala teks biasa dianalisis dengan menggunakan elemen tersebut,
6
Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks, h.228-229.
11
yang meski terdiri atas beberapa elemen, namun merupakan satu kesatuan yang saling berhubungan.
7
b. Kognisi Sosial
Dalam kerangka analisis wacana van Dijk, perhatian bukan hanya pada teks, tetapi juga pada proses produksi teks tersebut. Yaitu perlu
adanya penelitian mengenai kognisi sosal: Kesadaran mental penulis yang membentuk teks tersebut. Pendekatan ini berdasarkan pada
asumsi, bahwa teks tidak mempunyai makna, tetapi makna itu diberikan oleh pemakai bahasa dalam hal ini penulis sebagai
representasi darinya.
8
Untuk menjawab kognisi social, metode yang penulis lakukan adalah mengumpulkan data dari wawancara mendalam secara lansung
dengan penulis. c.
Konteks Sosial Dalam pandangan ini, van Dijk menyatakan bahwa wacana yang
terdapat dalam sebuah teks adalah bagian dari wacana yang berkembang dalam masyarakat. Sehingga, untuk meneliti teks tersebut,
perlu mengetahui bagaimana wacana tersebut diproduksi dalam masyarakat.
9
7
Alex Sobur, Analisis Teks Media Bandung: PT.Remaja Rosdakarya, 2002, h.74.
8
Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, h.259-260.
9
Ibid., h.271.
12
E. Sistematika Penulisan