BAB IV ANALISIS WACANA KONFERENSI KHILAFAH INTERNASIONAL
2007 DALAM MAJALAH AL-WA’IE NO.85, TAHUN VII, 1-30 SEPTEMBER 2007
A. Analisis Teks Rubrik
Sesuai dengan model Teun A.van Dijk, dalam analisis teks ini dibagi menjadi tiga bagian, yaitu struktur makro, superstruktur, dan struktur mikro.
1. Struktur MakroTematik
Dalam Rubrik Liputan Khusus yang berjudul 100 Ribu orang Padati GBK, Serukan Penegakan Khilafah, tema umum yang diambil oleh
penulis adalah tentang penegakan Khilafah agar memimpin dunia. Dalam kerangka van Dijk tema ini akan didukung oleh beberapa
subtopik: a.
Sikap ketakutan dunia barat dan beberapa kalangan pemerintah Indonesia dengan adanya Konferensi Khilafah Internasional 2007
Untuk menggambarkan fakta tersebut, penulis rubric menunjukkannya pada beberapa sub bagian yang terdapat dalam
beberapa kalimat. Dimulai dari paragraf 4. Dalam paragraf itu ditunjukkan ketidaksukaan dunia barat terhadap kegiatan konferensi
Khilafah Internasional 2007. “ Barat begitu takut dengan kegiatan ini. Kedubes Amerika
Serikat di Jakarta mengeluarkan warning kepada AS untuk tidak
55
56
mendekati wilayah sekitar GBK. Bahkan ada peringatan kepada hotel- hotel yang memiliki jaringan dengan Amerika untuk tidak menerima
tamu yang terkait dengan konferensi.” Berlanjut ke paragraph 7, penulis artikel meneruskan fakta tersebut
dengan menggambarkan ketidaksukaan beberapa ormas dan tokoh nasional.
“Upaya ‘sabotase’ massa yang dilakukan oleh ormas dan tokoh nasional tertentu terbukti tak mampu menghalangi kaum muslim untuk
menghadiri konferensi. Umat sudah bisa menilai sendiri mana yang benar dan mana yang salah. Beberapa ‘propaganda sesat’ yang
dikeluarkan oleh pihak-pihak tertentu juga tak mempan. Fakta lain juga menyebutkan pada paragraf lima belas.
“Beberapa tokoh nasional yang dijadwalkan hadir ternyata berhalangan. Menpora Adyaksa Dault tidak datang dengan alasan sakit
perut. Amien Rais yang sejak jauh hari menyatakan akan datang pun absen dengan alasan ada acara di Solo. KH Zainuddin MZ pun tak
kelihatan. Selain itu juga disebutkan dalam beberapa paragraf yang
menyebutkan upaya pendeportasian maupun pencekalan beberapa pembicara.
Dalam paragraf 23 disebutkan, yaitu: ”Dr. Imran Waheed dari Hizbut Tahrir Inggris yang
mengirimkan suaranya karena dideportasi oleh pemerintah Indonesia…
57
Dalam paragraf dua puluh lima juga ditunjukkan upaya pendeportasian. “Pembicara konferensi berikutnya, Syaikh Ismail al-Wahwah dari
Hizbut Tahrir Australia. Ia hanya hadir dalam rekaman video karena dideportasi Pemerintah Indonesia.
Fakta lain juga menyebutkan hal tersebut, yang tertera dalam paragraf dua puluh enam, yaitu:
“Selanjutnya, makalah Syaikh Issam Amirah, dari Hizbut Tahrir Palestina, yang juga Imam Masjid al-Aqsha, dibacakan oleh Muhammad
Rahmat Kurnia. Syaikh Issam tak bisa datang karena tidak memperoleh izin dari pemerintah Israel.
b. Antusias dan pengorbanan Massa dalam mengikuti Konferensi Khilafah
Internasional 2007 Dalam artikel ini ditunjukkan dalam paragraf 1.
“Subhanallah wa al-hamdulillah dinantikan itu datang. Tepat 28 Rajab 1428 H,
lebih dari 100 Ribu pasang mata memenuhi Stadion Utama Gelora Bung Karno GBK. Tak ada bangku kosong. Sebagian massa
harus rela berdiri. Fakta lain ditunjukkan oleh penulis dalam paragraf enam.
“Berangsur-angsur stadion itu penuh menjelang konferensi dibuka. Allahu Akbar Pekik takbir menggema di mana-mana. Perempuan
menempati tribun bawah, sedangkan laki-laki di tribun atas.
58
Mereka disambut nasyid La izzata illa bil Islam Tiada kemuliaan kecuali dengan Islam.
Fakta lain juga menyebutkan antusias dan pengorbanan mengikuti KKI 2007 dalam paragraf delapan yaitu:
“ Atas izin dan pertolongan Allah, Konferensi Khilafah terbesar sejak runtuhnya Khilafah Utsmaniyah di Turki 1924 ini pun
berlangsung. Sejak pertama acara dimulai, panas cukup terik. Para peserta yang berada di bagian barat stadion harus mencari
pelindung kepala untuk menghindari terpaan panas. Namun, itu tak berlangsung lama. Panas berganti menjadi sejuk ketika awan putih
menyelimuti langit di atas stadion. Subhanallah c.
Dukungan masyarakat terhadap penyelenggaran KKI 2007 Penulis menggambarkan hal tersebut dalam paragraf tiga, yaitu:
“Hari itu mata dunia tertuju ke Jakarta. Seluruh kamera televisi dari stasiun televisi internasional hadir di sini. Ratusan wartawan lokal dan
internasional tumplek di Stadion Utama GBK untuk meliput konferensi umat Islam terbesar di dunia ini.
Fakta lain juga menyebutkan diantaranya terdapat dalam paragraf 14, yaitu:
“Sebelum Konferensi,
beberapa tokoh nasional menyampaikan orasinya. Mereka adalah KH Abdullah Gymnastiar AA Gym, Prof. Din
Syamsuddin Ketua Umum PP MuhammadiyahWakil Ketua Umum MUI, Ketua Umum Syarikat Islam Sekretaris MUI KH Amrullah
59
Ahmad, Ketua MUI Sumatera Selatan KH Thahlon Abdul Rauf, dan tokoh Nahdiyin dari Lombok Nusa Tenggara Barat Tuan Guru M.
Turmudzi Badruddin. Fakta lain juga menyebutkan yaitu dalam paragraf 16..
“Aa Gym, yang datang dalam kondisi sakit dan datang dengan ambulans serta dikawal dengan dokter pribadinya, mengatakan bahwa
tema besar yang diusung dalam konferensi ini “Saatnya khilafah memimpin dunia,” hendaknya bisa menyadarkan seluruh umat Islam agar
berani melakukan pembenahan kepada diri sendiri, sebelum memberikan penilaian kepada orang lain. Islam bukanlah sebuah agama yang hanya
membahas teori, tetapi membutuhkan pembuktian. “Kenapa maksiat yang dikemas begitu baik sangat laku, tetapi kalau Islam yang begitu indah
sulit untuk dibeli? Padahal Islam itu penuh kasih saying, Islam itu adil, Islam itu solusi, sehingga Islam butuh manusia yang menjadi bukti,” kata
Aa Gym. Dukungan lain juga datang dari para tokoh lain, yang ditunjukkan
dalam paragraf 17-34 tujuh belas sampai tiga puluh empat.
2. SuperstrukturSkematik