BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 KESIMPULAN
Dari karakteristik responden diketahui bahwa tenaga kesehatan yang terbanyak di puskesmas adalah bidan 38,15, sedangkan tenaga kesehatan yang
paling sedikit yaitu asisten apoteker 4,12. Apoteker belum ada ditempatkan di puskesmas. Pelaksanaan pelayanan kefarmaasian di puskesmas seluruhnya
dilakukan oleh asisten apoteker yaitu 100. Pendapat responden tentang pelayanan kefarmasian di puskesmas meliputi
waktu yang dibutuhkan dalam melayani resep ≤ 10 menit 78,35, adanya
etiketlabel aturan pakai 100, pemberian informasi obat 92,78, dan adanya konseling 87,63.
Secara umum persepsi tenaga kesehatan di puskesmas terhadap pelayanan kefarmasian 95,88 setuju dengan PP No. 51 pasal 2 Tahun 2009, 65,98 setuju
dengan PP No. 51 pasal 21 ayat 2, 68,04 setuju ditempatkannya apoteker dalam melakukan pekerjaan kefarmasian di puskesmas.
Tenaga kesehatan di puskesmas menganggap perlu menempatkan seorang apoteker dalam menjalankan pekerjaan kefarmasian dalam rangka meningkatkan
kualitas pelayanan kesehatan di puskesmas.
4.2 SARAN
Dalam rangka meningkatkan pelayanan kefarmasian yang mengacu kepada asuhan kefarmasian pharmaceutical care dan dengan diterbitkannya PP
No.51 Tahun 2009 tentang pekerjaan kefarmasian, disarankan kepada pemerintah
Universitas Sumatera Utara
daerah untuk dapat secepatnya menempatkan tenaga apoteker di puskesmas agar bisa lebih meningkatkan kualitas pelayanan kefarmasian kepada masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR PUSTAKA
Anief, M. 1995. Manajemen Farmasi. Cetakan pertama. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Hal. 114-115
Anonim A. 2010. Peran FarmasisApoteker di Komunitas Puskesmas [On- line]. Diakses 10 april 2010. http:www.Fun Fun Pharmacy.com
Anonim B. 2010. Panduan Pendidikan Profesi Apoteker [On-line]. Diakses 10 april 2010. http:www.farmasi.unpad.ac.id
Anonim C. 2010. Persepsi [On-line]. Diakses 17 September 2010. http:id.wikipedia.orgwikipersepsi.com
BPOM. 2001. Pengelolaan Obat KabupatenKota. Jakarta. Hal. 1-7 Dhanutirto, H. 2007. Apotek Masa Kini Dan Masa Depan. Edisi 3. Volume I.
Majalah Medisina. PT. ISFI PENERBITAN. Hal. 3-4 Daris, A. 2006. Pe r k e m b a n g a n p r a k t i k k e f a r m a s i a n [On-line]. Artikel.
Diakses 23 Juli 2010. http:www.ikatanapotekerindonesia.netartikel-a- kontensekilas-info153.html
Dinkes Kab. Deli Serdang. 2000. Konsep dasar penggunaan obat rasional. Dinas Kesehatan Kabupaten Deli Serdang. Hal. 1–5
Departemen Kesehatan RI. 1992. Pedoman Kerja Puskesmas. Jilid I. Jakarta. Hal 1-3
Departemen Kesehatan RI. 2006. Pedoman informasi obat bagi pengelola obat di puskesmas. Jakarta. Hal. 1-2
Harianto, Khasanah, N., Supardi, S. 2005. kepuasan pasien terhadap pelayanan resep di apotik kopkar rumah sakit budhi asih jakarta [On-line]. Diakses 5
april 2010. http:www.issn.com1693-9883_majalah ilmu farmasi Jamil, L., dan Hasanbasri, M. 1989. Mutu pelayanan farmasi di kota Padang.
[On-line]. Diakses 10 april 2010. Universitas Gajah Mada. Kimin, A. 2009. PP 51 Th 2009: Apotek Kembali ke Jalan Yang Benar [On-
line]. Diakses 12 april 2010. http:www.apotekputer.com Menteri Kesehatan RI. 2004. Keputusan Menteri Kesehatan RI No.
1027MenkesSKIX2004 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
Pemerintah RI. 2009. PP No.51 Tahun 2009 [On-Line]. Tanggal Akses: 19 Maret 2010. http:www.skpd.batamkota.go.id
Universitas Sumatera Utara
Pemerintah RI. 1996. PP No.32 Tahun 1996 [On-Line]. Tanggal Akses: 31 Oktober 2010. http:ilmufarmasi.comwp-contentuploads2009061996-
PP-No-32-Tahun-1996-Tentang-Tenaga-Kesehatan1.pdf Riduwan. 2009. Skala pengukuran variable-variabel penelitian. Cetakan
keenam. Bandung: Alfabeta. Hal. 24-31 Samano, Y. 2009 . Standard Pelayanan Farmasi [On-line]. Diakses 25 april
2010. http:pharmacyrspuriindah.blogspot.com Singarimbun, M., dan Effendi, S. 1989. Metode Penelitian Survei. Edisi Revisi.
Yogyakarta: LP3ES. Hal. 155 Syafei, C. 2009. Farmasi Klinik Di Sumut. [On-line]. Artikel. Diakses 2 April
2010. http:www.waspadaonline.netOpini-artikelhtml Wardani dan Kusuma, H. 2008. Kepuasan Pasien Rawat Jalan Terhadap
Pelayanan Obat Dengan Resep [On-line]. Diakses 3 Mei 2009. http:www.lib.unair.com20080701kepuasan pasien rawat jalan
terhadap pelayanan obat resep
Widodo, E. dan Mukhtar. 2000. Konstruksi Ke Arah Penelitian Deskriptif. Yogyakarta: Avyrouz.
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 1. Kuisioner Penelitian
KUISIONER
I. Isilah daftar berikut pada tempat yang telah disediakan.
umur :
Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki Perempuan
Jabatan :
Lama bekerja :
Pendidikan :
II. Berilah tanda x pada jawaban yang telah disediakan
1. Pilihlah yang termasuk pekerjaan kefarmasian yang dilakukan di
puskesmas saudara, boleh lebih dari satu:
2. Apakah saudara mengetahui tentang pelayanan kefarmasian? a. Ya
b. Tidak
Jika ya, sebutkan……………………………………………………………… 3. Apakah saudara mengetahui istilah Apoteker?
a. Ya b. Tidak