Gambaran Umum Puskesmas Di Kabupaten Serdang Bedagai. Karakteristik Responden Penelitian

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Gambaran Umum Puskesmas Di Kabupaten Serdang Bedagai.

Kabupaten Serdang Bedagai merupakan salah satu Kabupaten di Propinsi Sumatera Utara. Kabupaten Serdang Bedagai terbentuk pada tanggal 7 Januari tahun 2005 yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Deli Serdang. Kabupaten ini memiliki 17 kecamatan dan 20 puskesmas yang antara lain adalah Puskesmas Bandar Khalipah, Puskesmas Pariwisata Pantai Cermin, Puskesmas Kuala Bali dan Puskesmas Plus Perbaungan yang menjadi tempat pengambilan data dari penelitian ini.

3.2 Karakteristik Responden Penelitian

Karakteristik responden penelitian dapat dilihat pada tabel 3.1 dimana umumnya responden berusia antara 20–40 tahun yaitu 71,13 selanjutnya yang berumur 41–58 tahun persentasenya sebesar 28,87. Responden wanita lebih banyak dibanding responden laki-laki yaitu 79,38 wanita, selebihnya adalah laki-laki. Staf puskesmas Kabupaten Serdang Bedagai yang keseluruhannya adalah tenaga kesehatan umumnya berpendidikan bidan yaitu mencapai persentase 38,15, sedangkan yang berpendidikan perawat mencapai persentase 36,08, dan 7,22 yang berpendidikan dokter. Asisten apoteker memiliki persentase terkecil yaitu 4,12, dan juga terdapat tenaga kesehatan lain 14,43 diantaranya analis kesehatan, kesehatan lingkungan, ahli gizi dan kesehatan masyarakat. Secara umum responden yang bekerja di puskesmas di bawah 5 tahun yaitu 37,11, kemudian yang bekerja ≥ 5 tahun yaitu 62,89. Universitas Sumatera Utara Tabel 3.1 Karakteristik Responden Penelitian No Variabel Jumlah = 97 1 UMUR 20 - 40 tahun 69 71,13 41 - 58 tahun 28 28,87 Total 97 2 JENIS KELAMIN Laki-laki 20 20,62 Perempuan 77 79,38 Total 97 3 PENDIDIKAN Perawat 35 36,08 Bidan 37 38,15 Dokter 7 7,22 Asisten Apoteker 4 4,12 Tenaga kesehatan lain 14 14,43 Total 97 4 LAMA BEKERJA 5 tahun 36 37,11 ≥ 5 tahun 61 62,89 Total 97 Dari hasil tabel 3.1 di atas diketahui bahwa jumlah tenaga kesehatan yang terbanyak di puskesmas adalah bidan dan perawat, sedangkan tenaga kesehatan yang paling sedikit yaitu asisten apoteker. Dari tabel di atas menunjukkan bahwasanya belum ada penempatan tenaga apoteker di puskesmas. Apoteker sangat di butuhkan pada fasilitas pelayanan kefarmasian sebagai pemberi pelayanan langsung dan bertanggung jawab kepada pasien yang berkaitan dengan sediaan farmasi dengan maksud pencapaian hasil yang pasti dan meningkatkan mutu kehidupan pasien Dhanutirto, 2007. Universitas Sumatera Utara

3.3 Distribusi pengetahuan pelayanan kefarmasian dan apoteker