pengembangan pariwisata sebagai disiplin ilmu penelitian antropologi. Pemahaman melalui pendekatan secara interpretatif adalah aspek penting dalam
mempelajari pariwisata sebagai suatu karya etnografi.
I. 6. Metode Penelitian I. 6.1. Tipe dan Pendekatan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan bersifat deskripsi, yang bermaksud menggambarkan secara terperinci mengenai Tjong A Fie Mansion
sebagai objek wisata Kota Medan. Pada dasarnya akan bersangkutan dengan pihak-pihak terkait lainnya dalam melirik Tjong A Fie Mansion ini sendiri.
Penulis tertarik dalam meneliti tentang Tjong A Fie Mansion sebagai suatu objek wisata sejarah yang memiliki andil dalam dunia kepariwisataan Kota Medan
yang selama ini terus berkembang. Tanpa menganggap itu sebagai perbedaan dan suatu keistimewaan dari objek-objek wisata sejarah lainnya hingga dapat menjadi
suatu konflik, melainkan sebagai suatu keragaman tentang bangunan bersejarah sebagai objek wisata sejarah yaitu Tjong A Fie Mansion itu sendiri yang ada di
Kota Medan. Pendekatan penelitian yang penulis gunakan adalah pendekatan kualitatif.
Dalam pendekatan kualitatif, pengetahuan tentang Tjong A Fie Mansion ataupun ungkapan yang ada pada pihak-pihak terkait yang diteliti mengenai segala suatu
yang berkaitan dengan upaya dan peran serta perkembangan Tjong A Fie Mansion, justru digunakan sebagai data dalam penelitian ini.
Universitas Sumatera Utara
I. 6. 2. Tehnik Pengumpulan Data
Dalam hal mendeskripsikan tentang peran dan perkembangan saat sekarang ini Tjong A Fie Mension yang ada di Kota Medan, maka dilakukan
penelitian lapangan sebagai suatu upaya untuk memperoleh data primer. Selain itu diperlukan juga penelitian dari berbagai sumber kepustakaan sebagai upaya untuk
memperoleh data sekunder. Dalam penelitian kualitatif, untuk memperoleh data primer tersebut, metode yang digunakan adalah metode observasi atau
pengamatan dan wawancara.
Data Primer
Untuk mendapatkan data primer dalam penelitian ini dilakukan dengan cara penelitian lapangan, yaitu:
Metode observasi dilakukan guna mengetahui situasi dalam konteks ruang dan waktu pada daerah penelitian. Menurut penulis, data yang diperoleh dari hasil
wawancara saja tidaklah cukup untuk menjelaskan fenomena yang terjadi, oleh karena itu diperlukan suatu aktivitas dengan langsung mendatangi tempat
penelitian dan melakukan pengamatan. Pengamatan akan dilakukan pada setiap kegiatan atau peristiwa yang dianggap perlu atau berhubungan dengan tujuan
penelitian. Metode yang dipakai adalah observasi partisipasi maupun non-partisipasi
observasi partisipasi membantu untuk memahami lingkungan dan menilai keadaan yang terlihat ataupun keadaan yang tersirat tidak terlihat, hanya dapat dirasakan
dengan memperhatikan kenyataan atau realitas lapangan, yang mana dalam observasi jenis ini peneliti tidak hanya sebatas melakukan pengamatan, tetapi juga
ikut serta dalam kehidupan sehari-hari masyarakat dimana penelitian ini akan dilakukan, salah satu cara yang penulis lakukan adalah dengan terlibat langsung
Universitas Sumatera Utara
sebagai pemandu wisata guide dalam beberapa kesempatan yang diberikan oleh pihak Tjong A Fie Memorial Institute, hal ini tidak terlalu sulit bagi peneliti
dikarenakan peneliti merupakan penduduk Kota Medan sendiri. Observasi diharapkan dapat berjalan dengan baik oleh karena sebelumnya telah dilakukan
pra-penelitian. Walaupun demikian peneliti akan berusaha berfikir secara objektif sehingga data yang diperoleh dilapangan adalah benar dan sesuai dengan
kenyataan yang ada dilapangan. Dalam hal perlengkapan pada saat melakukan kegiatan penelitian yang
bersifat observasi non-partisipasi, digunakan kamera untuk mempublikasikan hal- hal penting yang dianggap mendukung penelitian. Dengan adanya kamera dapat
memudahkan peneliti untuk menggambarkan keadaan dari masyarakat tempat penelitian berlangsung.
Metode wawancara yang digunakan adalah wawancara mendalam depth interview kepada beberapa informan yang sesuai dengan tujuan penelitian.
Informan disini adalah pihak-pihat terkait yang berhubungan langsung ataupun tidak langsung dengan Tjong A Fie Mension. Dimana yang berpotensi menjadi
informan pangkal adalah orang yang pertama kali peneliti jumpai dalam melakukan penelitian awal, yang dalam hal ini adalah para pemandu guide yang
akan mengantarkan kita berkeliling mengitari Tjong A Fie Mension dengan pengantar sedikit keterangan tentang bangunan tersebut. Informan kunci adalah
orang yang dianggap memiliki keterkaitan langsung dan memiliki pengetahuan yang dalam tentang hal yang diteliti, dalam hal ini Tjong A Fie Mension. Dimana
yang termasuk dalam informan kunci pada penelitian ini adalah keluarga atau keturunan langsung dari Tjong A Fie. Satu lagi yang dijadikan informan
Universitas Sumatera Utara
adalah informan biasa, yaitu yang berpengalaman dan juga memiliki pengetahuan yang cukup tentang Tjong A Fie Mension, yaitu wisatawan dan pemerintah Dinas
Pariwisata Kota Medan dan Lurah setempat. Wawancara mendalam ini dilakukan dengan mendatangi orang-orang
dianggap mempunyai dan memiliki pengetahuan yang luas dan lengkap tentang sejarah dan asal-usul Tjong A Fie Mension. Hal ini perlu dilakukan karena
pengetahuan akan sejarah dan asal-usul Tjong A Fie Mension tersebut memberikan sumbangan yang berarti dalam memahami makna dan merupakan
tema pokok penelitian yang akan dilakukan. Teknik wawancara juga dilakukan dengan cara komunikasi verbal atau
langsung dengan para informan dengan berpedoman pada interview guide yang telah dipersiapkan sebelumnya untuk mendapatkan data konkrit yang lebih rinci
dan mendalam. Perlengkapan yang digunakan pada saat wawancara adalah catatan tertulis untuk mencatat bagian-bagian yang penting dari hasil wawancara dan
tape recoder yang digunakan untuk merekam proses wawancara dalam rangka antisipasi terhadap keabsahan data yang diperoleh ketika melakukan .
Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang bersifat tidak langsung, akan tetapi memiliki keterkaitan fungsi dengan salah satu aspek pendukung bagi keabsahan
suatu penelitian. Data sekunder berupa sumber-sumber atau referensi tertulis yang berhubungan dengan permasalahan penelitian, data sekunder dalam penelitian ini
adalah : Studi kepustakaan sebagai teknik pengumpul data selanjutnya, dimaksudkan peneliti sebagai suatu sarana pendukung untuk mencari dan
mengumpulkan data dari beberapa buku, jurnal, majalah, koran dan hasil
Universitas Sumatera Utara
penelitian para ahli lain yang berhubungan dengan masalah penelitian guna lebih menambah pengertian dan wawasan peneliti demi kesempurnaan akhir penelitian
ini.
I. 6. 3. Analisis Data