Warna Kalus Kultur Jaringan Daun Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.) dengan Perlakuan EMS (Ethyl Methana Sulphonate)

Methana Sulphonate pada konsentrasi dan lama perendaman yang berbeda. Dengan tujuan terjadi keragaman genetik tanaman yang semakin meningkat.

4.3 Warna Kalus

Pada umumnya warna kalus pada setiap tanaman berbeda-beda. Pada penelitian ini warna kalus digunakan sebagai parameter untuk mengetahui pengaruh induksi EMS pada daun andaliman. Pengamatan langsung menunjukkan bahwa warna kalus daun andaliman bervariasi yakni hijau kecoklatan, kuning kecoklatan, dan kuning. Warna kalus ini dapat dilihat pada Gambar 5. Sedangkan untuk data pengamatan jumlah kultur botol berdasarkan warna kalus dapat dilihat pada Tabel 4.3.1 a b c Gambar 5. Warna Kalus Setelah Perlakuan EMS; a Hijau kecoklatan; b Kuning c Kuning Kecoklatan Perbedaan warna kalus menunjukkan kondisi kalus masih tergolong baik atau tidak. Pada beberapa kalus pencoklatan terjadi seiring lamanya waktu pengkalusan. Hal ini diduga akibat kalus mengalami penuaan sehingga pertumbuhan kalus terhenti dan akhirnya mati. Menurut Fitriani 2003 warna coklat pada kalus menandakan sel mengalami cekaman karena pelukaan pada jaringan daun, sehingga terjadi sintesis senyawa fenolat sebagai pertahanan sel tanaman tersebut. Sedangkan Santoso Nursandi 2004 menyatakan bahwa kalus berwarna tidak hijau diduga disebabkan oleh hilangnya polarisasi yang tentunya jika masih ada polarisasi akan dapat mendorong lebih banyak membentuk klorofil. Jika eksplan pada awalnya berwarna hijau kemudian berubah menjadi warna putih kecoklatan berarti terjadi proses dekomposisi klorofil. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.3.1 Pengamatan Warna Kalus setelah Perlakuan EMS Perlakuan Warna kalus Total Hijau kecoklatan Kuning kecoklatan Kuning C T 1 C T 2 C T 3 C 1 T 1 C 1 T 2 C 1 T 3 C 2 T 1 C 2 T 2 C 2 T 3 C 3 T 1 C 3 T 2 C 3 T 3 C 4 T 1 C 4 T 2 C 4 T 3 3 3 3 1 1 2 3 2 2 1 2 2 2 3 4 3 1 1 1 2 1 3 3 3 3 4 5 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 Total 20 43,47 7 15,21 19 41,3 46 100 Ket : C = 0,0 mgl C 3 =0,15mgl T 1 = 30 menit C 1 = 0,05mgl C 4 =0,20mgl T 2 = 60 menit C 2 = 0.10mgl T 3 = 90 menit Dari Tabel 4.3.1 di atas diperoleh warna kalus hijau kecoklatan sebanyak 20 botol, warna kalus kuning kecoklatan sebanyak 7 botol, dan warna kalus kuning sebanyak 19 botol. Warna kalus yang berpotensi membentuk planlet adalah kalus yang terlihat kompak, segar, dan berwarna hijau kecoklatan dan kuning yakni sebanyak 84,77 . Sedangkan yang berpotensi untuk mati yaitu kalus yang berwarna kuning kecoklatan yakni sebesar 15,21. Kalus ini mungkin dapat berubah warna lagi menjadi coklat dan mati seiring lamanya inkubasi. Hal ini mungkin disebabkan karena umur kalus yang sudah tua dan kalus tidak aktif lagi membelah serta komposisi media yang tidak sesuai untuk regenerasi kalus. Menurut Santoso Nursandi 2004 kemampuan kalus beregenerasi dipengaruhi oleh kondisi kalus dan komposisi media. Ketidakmampuan kalus beregenerasi juga disebabkan oleh ketidaksesuaian media yang digunakan, yaitu tidak seimbangnya antara auksin dan sitokinin. Perubahan warna kalus menjadi hitam dan pertumbuhan yang lambat sampai pertumbuhan berhenti dapat diindikasikan bahwa kalus tersebut sudah mati. Universitas Sumatera Utara

4.4 Berat basah kultur g

Dokumen yang terkait

Efek Perlakuan Ekstrak Andaliman (Zanthoxyllum Acanthopodium) Pada Tahap Praimplantasi Terhadap Fertilitas Dan Perkembangan Embrio Mencit (Mus Musculus)

5 106 5

Pengaruh Penambahan Atonik dan BAP (Benzil Amino Purin) Pada Media ½ MS Terhadap Kultur Primordial Daun Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.)

2 13 57

Pengaruh Penambahan Atonik Dan Bap (Benzil Amino Purin) Pada Media ½ Ms Terhadap Kultur Primordial Daun Andaliman (Zanthoxylum Acanthopodium Dc.)

2 11 57

Pengaruh Penambahan Atonik dan BAP (Benzil Amino Purin) Pada Media ½ MS Terhadap Kultur Primordial Daun Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.)

0 1 13

Pengaruh Penambahan Atonik dan BAP (Benzil Amino Purin) Pada Media ½ MS Terhadap Kultur Primordial Daun Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.)

0 0 2

Pengaruh Penambahan Atonik dan BAP (Benzil Amino Purin) Pada Media ½ MS Terhadap Kultur Primordial Daun Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.)

0 0 5

Pengaruh Penambahan Atonik dan BAP (Benzil Amino Purin) Pada Media ½ MS Terhadap Kultur Primordial Daun Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.)

0 1 10

Pengaruh Penambahan Atonik dan BAP (Benzil Amino Purin) Pada Media ½ MS Terhadap Kultur Primordial Daun Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.)

0 0 4

Perkecambahan dan Pematahan Dormansi Benih Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.) The Germination and Dormancy Breaking of Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.) Seed

0 0 6

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanaman Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.) 2.1.1. Sistematika Tanaman Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.) - Pengaruh Pemberian Ekstrak N-Heksan Buah Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.) Terhadap Perkembangan S

1 2 10