PEMBAHASAN Efek Terapi Glukosamin HCL-Kondroitin Sulfat terhadap nilai LQ selama 3 bulan

Pada gambar 5 dan 6 menunjukkan pada followup minggu 2,4,6,8,10 dan 12 terlihat nilai rerata indeks lequesne makin menurun dan pada minggu ke 4,6,8,10,12 lebih rendah pada kelompok yang mendapatkan Glukosamin HCL-Kondroitin sulfat dibandingkan kelompok tanpa Glukosamin HCL-Kondroitin Sulfat.

4.2. PEMBAHASAN

Pada penelitian ini antara kelompok osteoatritis lutut dengan Glukosamin HCL-Kondroitin sulfat dan osteoatritis lutut tanpa Glukosamin HCL-Kondroitin sulfat hampir tidak ada perbedaan dalam hal karakteristik demografi, umur, berat badan, indeks massa tubuh, laju endap darah awal, visual analoque scale awal dan indeks lequesne awal. Tetapi pada penelitian ini umur subjek yang ikut dalam penelitian adalah 42-82 tahun dengan usia rerata pada kelompok OA lutut dengan Glukosamin HCL- Kondroitin Sulfat 64,34 ± 8,84 tahun dan pada kelompok OA lutut tanpa Glukosamin Hcl-Kondroitin Sulfat 59,44 ± 9,32 tahun, hal ini sesuai dengan teori dimana salah satu kriteria diagnosis osteoartritis lutut adalah usia lebih dari 50 tahun dan umur merupakan faktor resiko osteoartritis lutut.a,b,c,d Pada penelitian ini lebih banyak didapatkan penderita orteoartritis pada jenis kelamin wanita 13 orang pada kelompok perlakuan dan 15 orang pada kelompok placebo dibandingkan laki 3 orang pada kelompok prilaku dan 1 orang pada kelompok placebo. Hal ini sesuai teori bahwa jenis kelamin wanita merukan salah satu faktor resiko osteoartritis. a,b Pada penelitian ini juga didapatkan rerata indeks masa tubuh yang tinggi Kurniakin Walrisman Sahata Girsang : Efektifitas Penambahan Glukosamin Hcl-Kondroitin Sulfat Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Dan Indeks Lequesne Pada Pasien Osteoartritis Lutut Yang Diberi Natrium Diklofenak, 2009 USU Repository © 2008 pada perlakuan 26,74 ± 5,516 dan placebo 28,45 ± 5,008 pada penelitian ini, hal ini sesuai dengan teori dimana berat badan merupakan salah satu faktor resiko osteoartritis lutut. a,b Pada penelitian ini didapatkan pengaruh yang bermakna pemberian Glukosamin HCL-Kondroitin Sulfat pada OA lutut terhadap berkurangnya nyeri atau VAS, yang sudah terlihat sejak minggu ke dua p=0,02 dan p=0,001. Hal ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang oleh Florent Richy dkk yang meneliti struktur dan efek simtomatik pemberian glukosamin sulfat dan kondroitin sulfat minimal 2 minggu secara oral pada OA lutut. Dengan metode komprehensive meta-analysis, terhadap VAS dan respon pengobatan. Dengan mengumpulkan semua penelitian dan clinical trial yang dilakukan atau dipublikasikan sejak Januari 1980 sampai Maret 2002. Didapatkan hasil yang sangat bermakna pada penilaian VAS dan kedua preparat tersebut sangat aman dipakai. 18 Demikian juga Lee BF yang mendapatkan bahwa kondroitin sulfat memberikan efek mengatasi rasa nyeri yang lebih baik dibandingkan placebo dalam waktu pemberian 6 bulan, 14,21 Bourgeois P dkk mendapatkan bahwa pemberian kondroitin sulfat 1200 mg sebagai dosis tunggal atau dosis terbagi selama 3 bulan efektifitasnya terhadap parameter nyeri VAS Visual Analogue Scale tidak berbeda bermakna 14,22 dan Karel Pavelha dkk pada penelitan selama 3 tahun secara acak, placebo kontrol, double-blind study , pemberian 1500 mg glukosamin sulfat sekali sehari pada 202 penderita OA lutut mendapatkan pengurangan progresifitas dan gejala nyeri dan Kurniakin Walrisman Sahata Girsang : Efektifitas Penambahan Glukosamin Hcl-Kondroitin Sulfat Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Dan Indeks Lequesne Pada Pasien Osteoartritis Lutut Yang Diberi Natrium Diklofenak, 2009 USU Repository © 2008 keterbatasan fungsi sendi pun terjadi perbaikan secara bermakna dibandingkan dengan pemberian placebo. 24 Pada penelitian ini juga didapatkan pengaruh yang bermakna terhadap penurunan rerata indeks lequesne atau perbaikan klinis pada OA lutut yang mendapat Glukosamin HCL-Kondroitin Sulfat dibandingkan OA lutut tanpa Glukosamin Hcl-Kondroitin Sulfat, yang bermakna secara signifikan mulai minggu ke empat p=0,001. Hal ini sesuai dengan penelitian sebelumnya oleh Florent Richy dkk yang meneliti struktur dan efek simtomatik pemberian glukosamin sulfat dan kondroitin sulfat minimal 2 minggu secara oral pada OA lutut. Dengan metode komprehensive meta-analysis, terhadap efek indeks Lequesne. Dengan mengumpulkan semua penelitian, clinical trial dan penelitian yang dilakukan atau dipublikasikan sejak Januari 1980 sampai Maret 2002. Didapatkan hasil yang sangat bermakna. 18 Demikian juga Bourgeois P dkk dalam penelitianya mendapatkan bahwa pemberian kondroitin sulfat 1200 mg sebagai dosis tunggal atau dosis terbagi selama 3 bulan efektifitasnya terhadap indeks Lequesne’s tidak berbeda bermakna, 14,22 Bernard Mazieres dkk meneliti efikasi dan keamanan pemberian kondroitin sulfat 1 gram perhari dibandingkan pemberian placebo, dengan metode double blind randomized parallel group study selama pengobatan 3 bulan diikuti dengan 3 bulan periode post treatment pada penderita OA femorotibial. Menilai indeks Lequesne pada 130 kasus 63 dengan kondroitin sulfat dan 67 dengan placebo. Didapatkan hasil efikasi dan tolarensi yang baik dibandingkan plasebo setelah 3 bulan pengobatan dan bertahan sampai 1 Kurniakin Walrisman Sahata Girsang : Efektifitas Penambahan Glukosamin Hcl-Kondroitin Sulfat Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Dan Indeks Lequesne Pada Pasien Osteoartritis Lutut Yang Diberi Natrium Diklofenak, 2009 USU Repository © 2008 bulan 25 dan Karel Pavelha dkk pada penelitan selama 3 tahun secara acak, placebo kontrol, double-blind study , pemberian 1500 mg glukosamin sulfat sekali sehari pada 202 penderita OA lutut dengan menilai indeks Lequesne mendapatkan pengurangan progresifitas dan gejala nyeri dan keterbatasan fungsi sendi pun terjadi perbaikan secara bermakna dibandingkan dengan pemberian placebo. 24 Kurniakin Walrisman Sahata Girsang : Efektifitas Penambahan Glukosamin Hcl-Kondroitin Sulfat Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Dan Indeks Lequesne Pada Pasien Osteoartritis Lutut Yang Diberi Natrium Diklofenak, 2009 USU Repository © 2008

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Dokumen yang terkait

Efektifitas Teknik Effleurage Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Persalinan kala I

19 227 60

Studi Efek Penambahan Natrium Sulfat (Na2so4 25%) Terhadap Viskositas Larutan Pencuci Piring (dishwashing liquid)

7 96 59

PERBEDAAN PENAMBAHAN DICLOFENAC TOPIKAL PADA INTERVENSI INFRA RED RADIATION DAN AKTIF EXCERCISE TERHADAP PENGURANGAN NYERI OSTEOARTRITIS LUTUT.

0 1 12

PENGARUH HOLD RELAXED DAN TENS TERHADAP PENURUNAN NYERI AKTIVITAS BERJALAN PENGARUH HOLD RELAXED DAN TENS TERHADAP PENURUNAN NYERI AKTIVITAS BERJALAN PADA PENDERITA OSTEOARTRITIS LUTUT DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA.

0 0 14

PENDAHULUAN PENGARUH HOLD RELAXED DAN TENS TERHADAP PENURUNAN NYERI AKTIVITAS BERJALAN PADA PENDERITA OSTEOARTRITIS LUTUT DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA.

0 0 6

PENGARUH HOLD RELAXED DAN TENS TERHADAP PENURUNAN NYERI AKTIVITAS BERJALAN PADA PENGARUH HOLD RELAXED DAN TENS TERHADAP PENURUNAN NYERI AKTIVITAS BERJALAN PADA PENDERITA OSTEOARTRITIS LUTUT DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA.

0 1 10

Penambahan Auto Static Stretching Hamstring Pada Intervensi Ultrasound, Tens Dan Isometric Quadricep Terhadap Penurunan Nyeri Pada Pasien Osteoarthritis Lutut Grade 3.

0 0 1

HUBUNGAN ANTARA NYERI DAN FLEKSIBILITAS S ENDI LUTUT, DENGAN KECEPATAN BERJALAN PAS IEN PADA PENDERITA OS TEOARTRITIS LUTUT

0 0 66

HUBUNGAN ANTARA NYERI DAN FLEKSIBILITAS SENDI LUTUT, DENGAN KECEPATAN BERJALAN PASIEN PADA PENDERITA OSTEOARTRITIS LUTUT

0 0 47

BERBAGAI KELUHAN FISIK YANG DIALAMI PASIEN OSTEOARTRITIS AKIBAT TERAPI NATRIUM DIKLOFENAK DIBANDINGKAN KURKUMINOID EKSTRAK RIMPANG KUNYIT

0 0 9