Dokumen perusahaan terdiri dari dokumen keuangan dan dokumen lainnya. Salah satu jenis dokumen keuangan adalah catatan, yang dalam Pasal 5 Undang-
Undang Nomor 8 tahun 1997 tentang Dokumen Perusahaan diartikan: “Catatan terdiri dari neraca tahunan, perhitungan laba rugi tahunan, rekening, jurnal
transaksi harian, atau setiap tulisan yang berisi keterangan mengenai hak dan kewajiban serta hal-hal lain yang berkaitan dengan kegiatan usaha suatu perusahaan.”
Selanjutnya Pasal 10 ayat 2 Undang-Undang Nomor 8 tahun 1997 tentang Dokumen Perusahaan menyebutkan:
“Catatan yang berbentuk rekening, jurnal transaksi harian, atau setiap tulisan yang berisi keterangan mengenai hak dan kewajiban serta hal-hal lain yang berkaitan
dengan kegiatan usaha suatu perusahaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5, dibuat diatas kertas dan dalam sarana lainnya.”
Untuk transaksi yang menggunakan sarana elektronik dengan sistim paperless, Undang-Undang Nomor 8 tahun 1997 tentang Dokumen Perusahaan tidak mengatur
secara khusus, hanya dalam Pasal 12 ayat 1 disebutkan bahwa dokumen perusahaan dapat dialihkan ke dalam microfilm atau media lainnya.
C. Pembuktian Dalam Perjanjian Penggunaan ATM
Penggunaan ATM sudah tidak baru lagi bagi masyarakat Indonesia. Namun hingga kini belum ada dasar hukum yang mengatur secara khusus mengenai ATM.
Untuk kartu kredit telah dikeluarkan Keputusan Presiden Nomor 1251KMK.0131998 Tanggal 20 Desember 1988.
Tidak adanya dasar hukum bagi pengguna ATM ini menimbulkan beberapa masalah, terutama dalam hal pembuktian. ATM yang merupakan transaksi yang
DEASY RISMA ROTUA SIAHAAN : TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PERLINDUNGAN HUKUM BAGI NASABAH BANK PENGGUNA ATM AUTOMATED TELLER MACHINES DALAM SISTIM PERBANKAN INDONESIA, 2008.
bersifat paperless documents ini sangat minim akan alat bukti bagi nasabah penggunanya, karena transaksi melalui ATM hanya menggunakan kartu ATM.
Sedangkan sebagai bukti tulisannya hanya berupa balance statement atau receipt paper yang pada kenyataannya hanyalah secarik kertas kecil berisikan saldo
rekening nasabah dan transaksi yang telah dilakukannya debet. Transfer, dan lain- lain
Walaupun transaksi melalui ATM dicatat secara elektronik electronic records oleh institusi keuangan atau bank bersangkutan, namun bagi dunia
pengadilan di Indonesia saat ini, electronic records belum menjadi salah satu alat bukti yang sah. Keabsahannya masih diragukan karena adanya kemungkinan
manipulasi secara elektronik yang sangat mudah dilakukan, terutama bagi yang ahli dengan tidak meninggalkan indikasi apapun.
Dalam kehidupan sehari-hari, hukum mengharuskan adanya suatu dokumentasi yang tertulis mengenai segala transaksi yang dilakukan oleh para
pihak, dan juga mengharuskan agar dokumen tersebut ditandatangani oleh kedua belah pihak yang melakukan suatu perjanjian atau kesepakatan.
Menurut kaidah hukum perjanjian, suatu perjanjian yang dibuat diantara para pihak terkait haruslah dibuat secara tertulis dan ditandatangani agar
mempermudah pembuktian apabila terjadi sengketa mengenai perjanjian itu.
67
Dalam perjanjian ATM, bank mempunyai apa yang disebut jurnal rool, yaitu
catatan countable catatan perhitungan yang sangat penting sebagai rujukan output ATM dari sistematik. Jurnal rool ini merupakan salinan dari receipt paper yang
diterima nasabah setelah menggunakan ATM. Untuk rekening nasabah sendiri , bank cabang dimana nasabah membuka
rekeningnya mencatat setiap traksaksi yang dilakukan melalui ATM secara elektronik dan disimpan dalam data komputer bank. Setiap harinya bank membuat print out
67
Asril Sitompul, Hukum Internet, Bandung, Citra Aditya Bakti, 2001, hlm. 88
DEASY RISMA ROTUA SIAHAAN : TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PERLINDUNGAN HUKUM BAGI NASABAH BANK PENGGUNA ATM AUTOMATED TELLER MACHINES DALAM SISTIM PERBANKAN INDONESIA, 2008.
dari seluruh transaksi yag terjadi pada hari itu. Dokumen tertulis transaksi tersebut disimpan dalam gudang penyimpanan selama kurang lebih 30 tiga puluh tahun.
Selain dalam bentuk print out, data tersebut disimpan juga dalam floppy-disk
68
. Kalkulasi-kalkulasi atau analisa-analisa yang dibuat oleh komputer itu sendiri
melalui pengaplikasian softwere dan penerimaan informasi dari device lain seperti jam yang di built-in langsung dalam komputer atau remote sender. Bukti ini dinamakan
real evidence bukti nyata. Kemudian ada dokumen-dokumen data yang diproduksi oleh komputer yang merupakan salinan dari informasi yang diberikan oleh orang lain
kepada komputer. Bukti ini dinamakan hearsay evidence bukti yang berupa kabar dari orang lain. Selanjutnya ada infomasi yang mengkombinasikan antara bukti nyata
real evidence dengan informasi yang diberikan oleh manusia ke komputer dengan tujuan untuk membentuk sebuah data yang tergabung, yang dinamaan derived
evidence. Contohnya adalah tabel dalam kolom harian sebuah statement bank karena tabel ini diperoleh dari real evidence dan hearsay evidence. Buti-bukti tersebut
merupakan bukti khusus transaksi-trnsaksi elektronik.
69
D. Pembutian Dalam Penyelesaian Sengketa Perjanjian Penggunaan ATM