BAB II PEMBUKTIAN DALAM PENGGUNAAN ATM
MENURUT KETENTUAN HUKUM YANG BERLAKU DI INDONESIA
A. Sistim ATM Bagian Dari Electronic Funds Transfer System EFTs
Sistim ATM merupakan sistim transfer yang banyak digunakan oleh masyarakat, nasabah bank pada khususnya. Sistim ini merupakan bagian atau salah
satu dari produk Elektronik Funds Transfer System EFTs yang secara sederhana adalah sistim transfer dana yang dilakukan dengan menggunakan sarana elektronik
dan juga komputer.
A.1. Pengertian Electronic Funds Transfer System EFTs
Dalam dunia perbankan Indonesia, penggunaan teknologi bukanlah hal yang aneh atau asing lagi, sebaliknya sekarang ini merupakan suatu keharusan yang
dituntut oleh tingginya mobilitas masyarakat dan pesatnya perkembangan teknologi yang ada. Dalam hal transfer dana atau uang, perbankan di Indonesia telah
memamfaatkan teknologi yang menggunakan komputer, yaitu melalui Elektronic Funds Transfer System EFTs.
EFTs di Indonesia merupakan bagian dari teknologi sistem informasi yang dikembangkan dalam rangka meningkatkan efektifitas dan efesiensi dalam
pelaksanaan tugas dan pelayanan bank kepada pihak masyarakat luas. Menurut Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor
27164KepDir1995 tentang penggunaan teknologi sistem informasi oleh bank, pasal 1 ayat 2 bahwa teknologi sistim informasi adalah suatu sistim pengolahan data
DEASY RISMA ROTUA SIAHAAN : TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PERLINDUNGAN HUKUM BAGI NASABAH BANK PENGGUNA ATM AUTOMATED TELLER MACHINES DALAM SISTIM PERBANKAN INDONESIA, 2008.
keuangan dan pelayanan jasa perbankan secara elektronik dengan menggunakan sarana komputer, telekomunikasi dan sarana elektronik lainnya.
Sementara menurut panduan pengamanan penggunaan teknologi sistim informasi oleh bank yang merupakan lampiran dari Surat Keputusan Direksi Bank
Indonesia tersebut, EFTs adalah suatu jenis sistim komunikasi elektronik yang dikomputerisasikan yang memungkinkan dilakukan transfer atau pemindahan
informasi keuangan dari suatu lokasi pusat komputer ke lokasi lainnya tanpa menggunakan dokumen-dokumen kertas.
EFTs adalah suatu sistim yang pada umumnya diterapkan di bank, dimana dengan bantuan peralatan komputer maka telah memungkinkan seseorang dapat
melakukan pemindahantransfer uang dari satu bank kepada bank lain secara otomatis tanpa bantuan tenaga manusia.
53
Menurut Salmidjas Salam, seperti yang dikutip dari Anu Aurora, EFTs adalah : any transfer of funds, other than a transaction initiated by a chegue or other similar
paper instrument, made through an electronic terminal or computer or by means of magnetic tape so as to order, instruct or authorize a participating financial institution
to credit or debit an account.
54
Pada dasarnya EFTs adalah transfer dana, yaitu pemindahan uang dari satu lokasi ke lokasi yang lain, yang dilakukan dengan suatu sistim komputerisasi tanpa
menggunakan dokumen kertas. Melalui sistim komputerisasi tersebut, hanya dengan memberi perintah atau
petunjuk melalui peralatan elektronik yang telah tersedia, maka nasabah dapat
53
Dedi Rusmadi, Kamus Komputer, Bandung: M2S, 1989, hal. 104
54
Salmidjas Salam, Perlindungan Terhadap Nasabah Bank Pengguna Jasa EFT : Makalah pada seminar pengaturan tentang EFT yang diselenggarakan oleh BPHN Departemen Hukum dan
Perundang-Undangan Republik Indonesia pada tanggal 8-9 Februari 2000 di Jakarta.
DEASY RISMA ROTUA SIAHAAN : TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PERLINDUNGAN HUKUM BAGI NASABAH BANK PENGGUNA ATM AUTOMATED TELLER MACHINES DALAM SISTIM PERBANKAN INDONESIA, 2008.
melakukan transfer pada saat itu juga, tanpa harus datang ke bank. Transfer melalui EFTs ini jauh lebih efesien dan sangat membantu nasabah yang mempunyai mobilitas
yang tinggi.
A.2. Sistim Elektronik Dalam Lalu Lintas Transfer Perbankan Transfer adalah salah satu jenis pelayanan perbankan yang banyak digunakan
oleh masyarakat pengguna jasa perbankan. Berbagai macam transaksi dapat dilaksanakan melalui transfer perbankan. Cara ini lebih aman dan efesien bagi
nasabah karena nasabah tidak perlu membawa uang tunai dalam jumlah yang besar pada saat bepergian.
Pengertian transfer atau mentransfer adalah :
55
1. Memindahkan sesuatu dari satu tempat ke tempat lain
2. Menyerahkan atau mengalihkan hak milik kepada orang lain;
3. Mengirim;
4. Mengalihkan.
Dana adalah uang yang disediakan untuk suatu keperluan. Transfer dana adalah pengiriman uang lewat bank, yang dalam bahasa Inggris disebut remittance
atau bank transfer. Transfer dapat terjadi karena pembayaran dimana pembayar dan penerima pembayaran tidak saling bertemu misalnya karena keduanya berada di lain
kota atau lain negara.
56
Transfer dana yang menggunakan peralatan elektronik dan teknologi komputer sebenarnya bukan merupakan barang baru bagi perbankan Indonesia.
55
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1995, hal. 574
56
Thomas Suyatno, Lalu Lintas Pembayaran Dalam dan Luar Negeri, Jakarta: PT. Gramedia, 1990, hal. 33
DEASY RISMA ROTUA SIAHAAN : TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PERLINDUNGAN HUKUM BAGI NASABAH BANK PENGGUNA ATM AUTOMATED TELLER MACHINES DALAM SISTIM PERBANKAN INDONESIA, 2008.
Perkembangannya mulai tahun 1980-an yang kemudian menjadi lebih pesat dengan dikeluarkannya kebijakan yang menyebabkan menjamurnya bank-bank di Indonesia.
Walaupun penggunaan EFTs di Indonesia masih sangat jauh dibandingkan dengan EFTs yang berkembang di luar negeri, namun perkembangan di Indonesia
menunjukkan arah yang positip, karena ternyata kini EFTs menjadi suatu kebutuhan dan keharusan.
Electronic Transfer merupakan transfer dana dimana satu atau lebih bagian dalam transfer dana yang dahulu digunakan dengan memakai warkat atau transfer
secara fisik diganti dengan teknik elektronik. Bagian-bagian yang dalam transfer dana sebelumnya memakai paper based, diganti dengan sistim elektronik, antara lain
sebagai berikut:
57
1 Pengirim pesan elektronik antara bank pengirim dengan bank penerima. Misalnya
model lama telegraphic transfer diganti dengan instruksi pembayaran via teleks atau hubungan computer to computer ;
2 Data penting yang dahulunya dibuat dengan paper based diganti dengan sistim
data yang terekam dengan mesin seperti magnetic ink character recognition MICR atau optical character recognition OCR ;
3 Penggunaan data, terminologi dan dokumentasi pengiriman yang standar ;
4 Pembuatan instruksi transfer dengan computer;
5 Menciptakan sistim elektronik yang baru dimana tidak hanya sekedar
menggantikan sistim lama yang berdasarkan paper based . Ciri Transfer Elektronik adalah:
58
a Pemakaian sistim elektronik yang canggih
57
Op. cit., hal. 18
58
Ibid.
DEASY RISMA ROTUA SIAHAAN : TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PERLINDUNGAN HUKUM BAGI NASABAH BANK PENGGUNA ATM AUTOMATED TELLER MACHINES DALAM SISTIM PERBANKAN INDONESIA, 2008.
Teknologi yang berupa telegraph, teleks, Telepon, computer to computer, mesin ATM, bahkan internet merupakan teknologi yang semakin memainkan peranan
penting dalam proses transfer uang antar bank. b
Batch Transmission Batch transmission adalah beberapa transfer yang diakumulasi menjadi satu dan
dilakukan sekali transfer untuk keseluruhan transfer tersebut. Dalam hal ini biasanya setelah dilakukan batch transmission diikuti oleh penyerahan fisik dari
peralatan memori computer. c
Transfer yang lebih mengaktifkan nasabah. Nasabah pengirim uang lebih aktif dengan memasukkan data kedalam sistim
perbankan dan diproses langsung oleh sistim komputer perbankan tanpa sama sekali ada campur tangan pegawai bank yang bersangkutan.
d Penggantian terhadap beberapa langkah dalam sistim warkat.
Dalam hal ini apa yang dahulunya digunakan warkat, sekarang ini digunakan sistim elektronik, diantaranya adalah pergantian instruksi warkat dengan:
magnetic tape, peralatan memori komputer, dan pengiriman instruksi kredit dengan peralatan telekomunikasi.
A.3. ATM Sebagai Salah Satu Jenis EFTs Kemajuan teknologi informasi telah mengubah masyarakat kita melalui
berbagai kemudahan dan fasilitas yang dapat menciptakan transaksi bisnis semakin banyak dilakukan secara elektronik, mengingat efesiensi dan keamanan yang
ditawarkan. Tidak terkecuali transaksi yang dilakukan oleh nasabah perbankan, termasuk pelayanan transfer.
DEASY RISMA ROTUA SIAHAAN : TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PERLINDUNGAN HUKUM BAGI NASABAH BANK PENGGUNA ATM AUTOMATED TELLER MACHINES DALAM SISTIM PERBANKAN INDONESIA, 2008.
Ada dua macam EFTs, yaitu :
59
1. Sistim EFTs yang tidak mengaktifkan nasabah
Sistim ini digunakan oleh bank dan lembaga keuangan lainnya untuk transfer dana antar bank. Nasabah bank tidak mempunyai akses langsung dengan sistim
ini. Dalam hal ini pegawai banklah yang lebih aktif. 2.
Sistim EFTs yang diaktifkan oleh nasabah bank Sistim ini dikembangkan didunia perbankan untuk memberikan kemudahan dan
akses langsung bagi nasabah bank kerekening dana mereka. Contoh produk EFTs adalah ATM, elektronik pre-payment cards, teleshopping, dan home banking.
Sejak dikeluarkannya produk kartu oleh Barclaycard pada tahun 1960-an, penggunaan kartu kredit dan bentuk-bentuk kartu plastic lainnya berkembang dengan
sangat cepat. Pada dasarnya ada empat bentuk kartu yaitu: kartu cheque, kartu debit, kartu kredit dan ATM.
60
ATM bukanlah cara pembayaran tetapi dapat memberikan nasabah uang tunai dan pelayanan pembayaran. Nasabah memasukkan kartu kedalam mesin dan dan
memberikan nomor PIN sebagai identitasnya. Kartu ATM hanya dapat digunakan di mesin-mesin ATM dari bank yang mengeluarkan kartu dan bank-bank lain yang telah
mengadakan perjanjian dengan bank tersebut. Perkembangan uang plastik ini akan terus berlanjut dan harus diantisipasi
sejak dini. Hal ini dikarenakan tingkat keamananya yang tinggi dan tingkat pengawasan bank yang tinggi, yang dilakukan secara komputerisasi dengan sistim on
59
Richard Hooley and John Taylor, Op. cit., hal 66-67
60
Marcus Smith and Patricia Robertson, Plastik Money Law Of Bank Payment, London, Sweet Maxwell, 1999, hal. 161
DEASY RISMA ROTUA SIAHAAN : TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PERLINDUNGAN HUKUM BAGI NASABAH BANK PENGGUNA ATM AUTOMATED TELLER MACHINES DALAM SISTIM PERBANKAN INDONESIA, 2008.
line, sehingga pemilik kartu dapat mengetauhi berapa jumlah dana dalam rekeningnya pada saat dilakukan transaksi.
61
Automated teller machines ATM pada dasarnya merupakan terminal EFTs yang mampu melakukan beberapa jenis pelayanan rutin perbankan kepada nasabah.
Sistim ATM dapat menagani transaksi transfer, informasi saldo nasabah, penarikan tunai ataupun angsuran kredit kecil. Sistim ini biasanya dioperasikan selama 24 jam
sehari dan berlokasi tidak hanya dilingkungan bank sendiri, tetapi juga di pusat-pusat perbelanjaan ataupun sarana umum lainnya. Sistim ATM dapat dioperasikan sendiri
oleh masing-masing bank ataupun melalui kerjasama beberapa bank dengan membentuk suatu jaringan ATM bersama Shared ATM Network.
Fungsi ATM mula-mula dimaksudkan untuk meningkatkan rekening cek sebagai alternatif yang memberikan kenyamanan bagi fungsi-fungsi kasir dalam
menguangkan uang. Dalam istilah sederhana, ATM adalah mesin elekro mekanis yang diapakai oleh nasabah bank untuk mendapatkan jasa perbankan. Sebuah ATM
biasanya memuat tiga tempat untuk masukan input informasi ke dalam sistim dan tiga tempat untuk keluaran output .
Tempat masukan itu adalah:
62
1. Masukanbacaan kartu card input reader 2. Numeric keyboard
3. Function Keyboard Sedangkan tempat keluaran Output adalah :
63
1. penayangan pesan
message display panel 2. Cash dispenser untuk mengeluarkan uang
61
Ibid, hal. 192
62
Allen H Lipis, Op. cit, hal. 20
63
Ibid,
DEASY RISMA ROTUA SIAHAAN : TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PERLINDUNGAN HUKUM BAGI NASABAH BANK PENGGUNA ATM AUTOMATED TELLER MACHINES DALAM SISTIM PERBANKAN INDONESIA, 2008.
3. Recipt printer untuk mengeluarkan balance statement. Kartu ATM digunakan nasabah dengan nomor PIN yang merupakan nomor
identitas pribadi dari pemegangpemilik kartu ATM. PIN ini adalah terdiri dari suatu jajaran digit unik yang dapat mengidentifikasikan penggunaan komputer yang
dimaksud guna memberikan pengamanan terhadap nasabah pemilik kartu ATM tersebut. Nomor-nomor ini tentunya berbeda untuk masing-masing pemegang kartu,
yang biasaya dapat disusun sendiri oleh pemegang kartu. Sistim pengamanan terhadap komunikasi elektronik harus dapat memberikan
perlindungan terhadap hal-hal sebagai berikut:
64
a. Pengubahan, penambahan atau perusak oleh pihak yang tidak bertanggung jawab
terhadap data-data dan informasi baik selama dalam penyimpanan maupun selama proses transmisi oleh pengirim kepada sipenerima sedang berlangsung;
b. Perbuatan pihak yang tidak bertanggung jawab yang berusaha untuk dapat
memperoleh informasi-informasi yang dirahasiakan, baik diperoleh langsung dari penyimpannya maupun ketika ditransmisi oleh pengirim kepada penerimanya
Penyadap .
B. Pembuktian Dalam Perjanjian