Elitisme Precedence Preservative Crossover PPX Konvergen

2.9.3.3. Mutasi Nilai Mutasi pada pengkodean biner dapat diaplikasikan pada pengkodean nilai karena urutan kromosomnya tidak perlu dijaga. Dalam hal ini prosesnya tidak menginversi bit. Sebagai contoh, nilai yang dinyatakan dalam bilangan nyata dimutasi dengan cara menukarkan nilai dari dua gen yang terdapat pada kromosom. Cara ini kurang efektif untuk mendapatkan nilai yang sama. Oleh karena itu ada cara lain yang lebih efektif yaitu dengan memilih posisi gen secara acak pada kromosom, kemudian menambah atau menguranginya dengan suatu nilai yang kecil secara acak [11]. Lebih jelasnya perhatikan Tabel 2.10. Tabel 2.10 Contoh mutasi pada pengkodean nilai riil Kromosom sebelum dimutasi 1,43 1,09 4,51 9,11 6,94 Kromosom setelah dimutasi 1,43 1,19 4,51 9,01 6,94

2.10. Elitisme

Elitisme merupakan satu teknik dalam algoritma genetika untuk mempertahankan kromosom yang memiliki nilai fitness terbaik untuk tetap bertahan hidup pada generasi selanjutnya. Elitisme dilakukan dengan menyalin satu kromosom untuk jumlah populasi ganjil dan menyalin dua kromosom untuk jumlah populasi genap [2] [8]. Universitas Sumatera Utara

2.11. Precedence Preservative Crossover PPX

Precedence preservative crossover PPX merupakan pengembangan dari masalah vehicle routing yang dijelaskan oleh Blanton dan Wainwright. Operator melewati hubungan operasi yang lebih dahulu diberikan dalam dua permutasi induk menjadi satu anak pada tingkatan yang sama, ketika tidak satupun hubungan yang lebih dahulu diperkenalkan. Metode ini sesungguhnya memberikan jawaban atas urutan gen dalam kromosom induk. Pertama-tama kromosom anak yang akan diinisialisasi bernilai kosong. Kemudian suatu vektor sepanjang n diisi secara acak pada sekumpulan elemen {1,2}. Vektor menggambarkan urutan yang dihasilkan oleh induk 1 dan 2. Setelah gen diwaliki oleh satu induk dan yang lainnya dihilangkan, maka hasilnya diberikan kepada kromosom anak. Langkah tersebut diulangi sampai kedua kromosom induk hilang dan kromosom anak berisi seluruh gen anak yang dimasukkan. Dalam hal ini gen dari induk dapat merupakan bilangan acak 1 dan 2 yang mewakili induk 1 dan induk 2 dan prosesnya ditunjukkan oleh Gambar 2.7 [19][20]. Gambar 2.7 Precedence Presservative Crossover PPX induk 1 3 2 2 2 3 1 1 1 3 induk 2 1 1 2 2 2 1 2 3 3 gen dari induk 1 1 2 2 2 2 1 1 1 PPX anak 3 2 1 1 2 1 2 3 3 Universitas Sumatera Utara

2.12. Konvergen

Jika algoritma genetika telah diimplementasikan dengan benar, maka populasi akan menyusun generasi secara berturut-turut sehingga menghasilkan nilai fitness terbaik dan individu rata-rata dalam tiap generasi bertambah mencapai hasil yang optimal. Konvergen merupakan pergerakan menuju keseragaman pertambahan secara berturut-turut. Gen pembawa sifat dikatakan konvergen jika kesamaan populasi mencapai 95. Populasi disebut konvergen jika seluruh gen telah konvergen. Dikatakan proses akan mendekati konvergen apabila hasil yang diperoleh mengikuti grafik yang ada dan seluruh proses dapat ditampilkan dalam bentuk grafik. Pada Gambar 2.8 menunjukkan bagaimana grafik fitness dengan beberapa tipe pada algoritma genetika. Jika populasi konvergen, rata-rata fitness mendekati nilai terbaiknya. Selain itu nilai terbaik biasanya lebih tinggi dibandingkan nilai rata-rata yang dihasilkan oleh proses [17]. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.8 Nilai fitness dalam algoritma genetika [17] Universitas Sumatera Utara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Dokumen yang terkait

Penjadwalan Perkuliahan Dengan Menggunakan Algoritma Genetika (Studi Kasus: S-1 Ilmu Komputer Universitas Sumatera Utara)

7 85 140

Sistem Penjadwalan Dinamis Mahasiswa Baru Menggunakan Algoritma Genetika (Studi Kasus: Registrasi Ulang Mahasiswa Baru Universitas Sumatera Utara)

0 0 11

Sistem Penjadwalan Dinamis Mahasiswa Baru Menggunakan Algoritma Genetika (Studi Kasus: Registrasi Ulang Mahasiswa Baru Universitas Sumatera Utara)

0 0 2

Sistem Penjadwalan Dinamis Mahasiswa Baru Menggunakan Algoritma Genetika (Studi Kasus: Registrasi Ulang Mahasiswa Baru Universitas Sumatera Utara)

0 0 6

Sistem Penjadwalan Dinamis Mahasiswa Baru Menggunakan Algoritma Genetika (Studi Kasus: Registrasi Ulang Mahasiswa Baru Universitas Sumatera Utara)

0 0 21

Sistem Penjadwalan Kuliah dengan Menggunakan Algoritma Genetika Studi Kasus Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara

0 3 44

BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Penelitian Terkait - Sistem Penjadwalan Kuliah dengan Menggunakan Algoritma Genetika Studi Kasus Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara

0 0 27

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah - Sistem Penjadwalan Kuliah dengan Menggunakan Algoritma Genetika Studi Kasus Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara

0 0 9

Sistem Penjadwalan Kuliah dengan Menggunakan Algoritma Genetika Studi Kasus Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara

0 0 17

SKRIPSI SISTEM PENJADWALAN MATA KULIAH MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA (STUDI KASUS PENJADWALAN MATA KULIAH KELAS R1 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKAUMBY)

2 9 19