dan kursi yang tersisa untuk setiap ruang. Penjadwalan dimulai dari jumlah mata kuliah yang sedikit sehingga dihasilkan beberapa pilihan jadwal.
2.2. Penjadwalan Kuliah
Penjadwalan merupakan kumpulan kebijakan dan mekanisme dalam sistem operasi yang berkaitan dengan disain sistem, urutan kerja, daftar atau rencana
kegiatan dengan pembagian waktu pelaksanaan yang terperinci. Penjadwalan digunakan untuk memutuskan prioritas yang harus dijalankan, waktu pelaksanaan
pekerjaan dan teknik pelaksanaan pekerjaan [6]. Penjadwalan kuliah merupakan kegiatan administrasi yang mengalokasikan
sejumlah aktivitas perkuliahan tertentu pada slot waktu dan ruang yang tersedia [7]. Dalam menyusun penjadwalan kuliah, terdapat beberapa pertimbangan penting yang
harus diperhatikan, antara lain jumlah mata kuliah yang ditawarkan dalam satu semester, jenis mata kuliah teori dan praktikum, jumlah dosen yang mengajar dalam
satu semester, waktu kuliah dan ruang yang tersedia. Konsep penjadwalan kuliah diawali dengan penugasan seluruh mata kuliah
yang disusun dalam satu semester untuk diberikan kepada dosen pengajar. Selanjutnya mata kuliah dijadwalkan menurut waktu dan ruang yang tersedia dengan
mempertimbangkan ketersediaan waktu mengajar dosen, sehingga nantinya diperoleh sistem penjadwalan kuliah yang baik.
Secara matematis, penyusunan penjadwalan kuliah dapat diilustrasikan sebagai berikut [8]:
Universitas Sumatera Utara
a. Himpunan mata kuliah C = {c
1
c
2
,c
3
,….c
n
} yang merupakan kegiatan peristiwa.
b. Himpunan waktu T={t
1
,t
2
,t
3
,….t
N
}. c.
Himpunan ruang P={p
1
,p
2
,p
3
,…p
N
}. d.
Himpuan dosen A={a
1
,a
2
,a
3
,….a
N
}. Jika diimplementasikan dalam empat duplex e,t,p,a
, sedemikian sehingga e € E, t € T, p € P, dan a € A. Hal ini berarti bahwa peristiwa e berlangsung pada waktu
t, yang terjadi pada tempat p, dilakukan oleh dosen a. Apabila penjadwalan ditentukan oleh satu himpunan dosen {a
1
,a
2
,…}, satu set mata kuliah {c
1
,c
2
,…}, satu himpunan ruang {p
1
,p
2
,…}, dan satu set himpunan waktu {t
1
,t
2
,…}, maka dapat ditulis satu set rangkap tiga {a
i
,c
j
,p
k
} mewakili keperluan {dimana i=1,….n; j=1,….m; dan k=1,….q}. Setiap himpunan menunjukkan dosen a
i
, mengajar mata kuliah c
j
di dalam kelas p
k
. Demikian seterusnya, jika set rangkap tiga ini ditambah elemen t
1
{dimana l=1, ...s}, maka membentuk set rangkap empat yaitu {a
i
,c
j
,p
k
,t
l
} yang dapat diartikan bahwa dosen a
i
mengajar mata kuliah c
j
di kelas p
k
pada waktu t
l
. Tiap dua set rangkap berempat misalnya {a
i
,c
j
,p
k
,t
l
} dan {a
w
,c
x
,p
y
,t
z
} harus memenuhi persyaratan berikut: Bila a
i
= a
w
, maka t
l
≠t
z
…………………………………………… 2.1 Bila a
i
= a
w
, maka p
k
≠p
y
………………………………………….. 2.2 Bila c
j
= c
x
, maka t
l
≠t
z
…………………………………………… 2.3 Bila c
j
= c
x
, maka p
k
≠t
y
…………………………………………… 2.4 Bila p
k
=p
y
, maka t
l
≠t
z
…………………………………………… 2.5
Universitas Sumatera Utara
Dari ketiga persamaan tersebut, maka persamaan 2.1 menyatakan tidak ada dosen dijadwalkan lebih dari satu kali pada waktu yang bersamaan. Persamaan 2.2
menyatakan bahwa tidak ada dosen dijadwalkan lebih dari satu kali pada ruang yang bersamaan. Persamaan 2.3 menyatakan tidak ada mata kuliah yang dijadwalkan
lebih dari satu kali pada waktu yang bersamaan. Persamaan 2.4 menyatakan bahwa tidak ada mata kuliah yang dijadwalkan lebih dari satu kali pada ruang yang
bersamaan. Persamaan 2.5 menyatakan bahwa tidak ada ruang yang dijadwalkan lebih dari satu kali dalam satu waktu.
Secara umum suatu penjadwalan kuliah sebaiknya berdasarkan ketentuan sebagai berikut:
a. Kegiatan perkuliahan dirancang selama satu semester yang
diimplementasikan dalam bentuk kurikulum. b.
Seluruh beban mengajar didistribusikan secara adil dan merata untuk tiap dosen tanpa adanya perlakuan khusus kepada dosen tertentu.
c. Mengoptimalkan seluruh sarana dan prasarana penunjang perkuliahan.
d. Melakukan evaluasi dan montioring dari tiap pencapaian kegiatan
perkuliahan selama satu semester.
2.3. Masalah Penjadwalan Kuliah