5.1.2 Pengaruh Tingkat Pendidikan terhadap Pemilihan Metode Kontrasepsi
Hasil analisis statistik dengan uji chi square menunjukkan bahwa variabel tingkat pendidikan dengan pemilihan metode kontrasepsi jangka
panjang memiliki hubungan yang bermakna dengan nilai ρ=0,001, yang berarti ada hubungan yang bermakna antara tingkat pendidikan responden
dengan pemilihan metode kontrasepsi yang digunakan, dimana responden dengan tingkat pendidikan SLTA, penggunaan metode kontrasepsi jangka
panjang sebesar 34,5 sedangkan metode kontrasepsi non jangka panjang sebesar 65,5, dan responden dengan tingkat pendidikan Akademi atau
Perguruan Tinggi, penggunaan metode kontrasepsi jangka panjang sebesar 27,3 dan metode kontrasepsi non jangka panjang sebesar 72,7. Artinya
semakin tinggi tingkat pendidikan responden pertimbangan dalam pemilihan terhadap metode kontrasepsi akan semakin menyeluruh. Penelitian ini
sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Suprida 2013 bahwa terdapat hubungan tingkat pendidikan dengan pemilihan metode kontrasepsi
dengan nilai ρ=0.027..
5.1.3 Pengaruh Tingkat Pengetahuan terhadap Pemilihan Metode Kontrasepsi
Menurut pendapat Green bahwa tingkat kesehatan seseorang dapat ditentukan oleh tingkat pengetahuan atau pendidikan dari orang tersebut,
sehingga semakin baik tingkat pengetahuan seseorang maka tingkat
Universitas Sumatera Utara
kesehatan orang tersebut juga akan semakin baik, pengetahuan dapat diperoleh dari lingkungan sekitar seperti media cetak, elektronik, dari
penyuluhan yang dilakukan petugas kesehatan dan lain-lain Soekidjo, 2003.
Hasil analisis uji statistik dengan uji chi square menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara variabel tingkat pengetahuan
dengan pemili han metode kontrasepsi dengan nilai ρ=0,376, dimana
responden dengan pengetahuan baik dan memilih metode kontrasepsi jangka panjang sebanyak 42,9 sedangkan responden dengan pengetahuan baik
namun memilih metode kontrasepsi non jangka panjang sebesar 57,1. Artinya tingkat pengetahuan responden akan alat kontrasepsi tidak
memengaruhi dalam pemilihan metode kontrasepsi jangka panjang. Hal ini tidak sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Imas Sugiarti
2012 bahwa terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dengan pemilihan metode kontrasepsi jangka panjang di Kelurahan Cipari Kota
Tasikmalaya tahun 2012 dengan nilai ρ = 0,004.
5.1.4 Pengaruh Penghasilan Keluarga terhadap Pemilihan Metode Kontrasepsi
Pendapatan merupakan salah satu faktor yang paling menentukan kualitas maupun kuantitas kehidupan seseorang, tingkat seseorang untuk
memenuhi kebutuhan hidup disesuaikan dengan penghasilan yang ada. Daya
Universitas Sumatera Utara
beli menjadi acuan bagi pemilihan jenis kesehatan tertentu. Pemilihan metode kontrasepsi tertentu juga menjadi pertimbangan bagi ibu yang
bekerja maupun ibu rumah tangga, karena bagi seorang ibu yang bekerja di luar rumah memiliki kebutuhan yang lebih daripada ibu rumah tangga biasa.
Hasil analisis uji statistik dengan uji chi square menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara variabel penghasilan
keluarga dengan pemilihan metode kontrasepsi dengan nilai ρ=0,829, didapatkan responden dengan pengasilan keluarga di atas UMR dan
menggunakan metode kontrasepsi jangka panjang sebesar 38,3 sedangkan responden dengan penghasilan keluarga di atas UMR namun menggunakan
metode kontrasepsi jangka panjang sebesar 61,7. Masyarakat di Kabupaten Toba Samosir mendapatkan kemudahan
dalam pemasangan alat kontrasepsi jangka panjang seperti Metode Operatif Pria MOP, Metode Operatif Wanita MOW, IUD, maupun implant yang
disediakan oleh Badan Pemberdayaan Perempuan Anak dan Keluarga Berencana Kabupaten Toba Samosir BPPAKB menjadikan pemasangan
alat kontrasepsi jangka panjang di wilayah kerja Kabupaten Toba Samosir, termasuk Desa Pangombusan menjadi terjangkau.
Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Imas Sugiarti 2012 bahwa tidak terdapat hubungan antara penghasilan keluarga
Universitas Sumatera Utara
dengan pemilihan metode kontrasepsi jangka panjang di Kelurahan Cipari Kota Tasikmalaya tahun 2012 dengan nilai ρ = 0,124.
5.2. Pengaruh Faktor Pendorong terhadap Pemilihan Metode Kontrasepsi