BAB V PEMBAHASAN
Hasil analisis uji statistik yaitu dengan menggunakan uji chi square pada seluruh sampel. Sampel penelitian ini adalah sebanyak 159 responden.
Sebagian besar responden berasal dari Suku Batak Toba dari Sumatera Utara, hal ini dapat dilihat berdasarkan hasil kuesioner dari 159 responden,
sebanyak 152 responden suku Batak Toba, 5 responden suku Mandailing, dan 2 responden suku Padang.
Hasil analisis uji statistik dengan menggunakan chi square menunjukkan bahwa faktor predisposisi tingkat pengetahuan dan penghasilan keluarga tidak
memiliki pengaruh terhadap pemilihan metode kontrasepsi, sedangkan faktor predisposisi usia istri, tingkat pendidikan dan faktor pendorong dukungan
pasangan dan budaya mempunyai pengaruh terhadap pemilihan metode kontrasepsi.di Desa Pangombusan Kecamatan Parmaksian Kabupaten Toba Samosir
pada tahun 2014.
5.1. Pengaruh Faktor Predisposisi terhadap Pemilihan Metode Kontrasepsi
5.1.1 Pengaruh Usia Istri terhadap Pemilihan Metode Kontrasepsi
Usia seorang wanita dalam hubungannya dengan pemakaian kontrasepsi berperan sebagai faktor intrinsik. Usia berhubungan dengan
Universitas Sumatera Utara
struktur organ, komposisi biokimiawi, dan sistem hormonal pada suatu periode umur menyebabkan perbedaan pada alat kontrasepsi yang
dibutuhkan Kusumaningrum R, 2009. Hasil analisis statistik dengan uji chi square menunjukkan bahwa
variabel usia istri dengan pemilihan metode kontrasepsi jangka panjang memiliki hubungan yang bermakna dengan nilai ρ=0,001, yang berarti ada
hubungan yang bermakna antara usia istri dengan pemilihan metode kontrasepsi yang digunakan, yaitu istri dengan usia 35 tahun lebih dominan
dalam penggunaan metode kontrasepsi jangka panjang 90,7 daripada metode kontrasepsi non jangka panjang 9,3, sedangkan istri dengan usia
20-35 tahun lebih banyak menggunakan metode kontrasepsi non jangka panjang 87,6 daripada metode kontrasepsi jangka panjang 12,4.
Artinya semakin matang usia reproduksi istri responden maka pemilihan metode kontrasepsi jangka panjang semakin banyak sehingga lebih
mendukung dalam pengendalian pertumbuhan penduduk. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Imas Sugiarti 2012 bahwa terdapat hubungan
antara tingkat pengetahuan dengan pemilihan metode kontrasepsi jangka panjang di Kelurahan Cipari Kota Tasikmalaya tahun 2012 dengan nilai ρ =
0,001.
Universitas Sumatera Utara
5.1.2 Pengaruh Tingkat Pendidikan terhadap Pemilihan Metode Kontrasepsi
Hasil analisis statistik dengan uji chi square menunjukkan bahwa variabel tingkat pendidikan dengan pemilihan metode kontrasepsi jangka
panjang memiliki hubungan yang bermakna dengan nilai ρ=0,001, yang berarti ada hubungan yang bermakna antara tingkat pendidikan responden
dengan pemilihan metode kontrasepsi yang digunakan, dimana responden dengan tingkat pendidikan SLTA, penggunaan metode kontrasepsi jangka
panjang sebesar 34,5 sedangkan metode kontrasepsi non jangka panjang sebesar 65,5, dan responden dengan tingkat pendidikan Akademi atau
Perguruan Tinggi, penggunaan metode kontrasepsi jangka panjang sebesar 27,3 dan metode kontrasepsi non jangka panjang sebesar 72,7. Artinya
semakin tinggi tingkat pendidikan responden pertimbangan dalam pemilihan terhadap metode kontrasepsi akan semakin menyeluruh. Penelitian ini
sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Suprida 2013 bahwa terdapat hubungan tingkat pendidikan dengan pemilihan metode kontrasepsi
dengan nilai ρ=0.027..
5.1.3 Pengaruh Tingkat Pengetahuan terhadap Pemilihan Metode Kontrasepsi