51 tersebut sera mencatat pada Buku Kas Penerimaan dan menyerahkan
kepada petugas penyetor. 6.
Petugas Penyetor mengetik slipkwitansi tanda penyetoran pada Bank yang ditujukan sesuai dengan jumlah hasil pungutan yang diterima lalu hasil
pungutan tersebut kemudian disetorkan petugas penyetor ke Kas Daerah Bank Pemerintah Daerah dalam waktu selambat-lambatnya 1 x 24 jam
hari kerja. 7.
Pihak Bank memberikan tanda pengesahan validasi di SlipKwitansi Tanda Penyetoran.
E. Sistem Pengendalian Intern Terhadap Pemungutan Retribusi Jasa Usaha
Terminal Pada Dinas Perhubungan Kota Medan
Pengawasan yang baik terhadap pemungutan atau penerimaan retribusi jasa usaha terminal merupakan suatu hal yang sangat penting untuk dilakukan
oleh suatu perusahaan. Hal ini dilakukan guna memilimalisasi kecurangan ataupun penyelewengan yang dilakukan terhadap hasil pemungutan tersebut.
Bentuk pengawasan lain diantaranya juga dilakukan dengan cara melakukan pengawasan dalam hal manajemen dan kepegawaian dengan menempatkan
pegawai yg yang ahli dalam bidangnya demi tercapainya suatu spesifikasi kerja yang baik. Pengendalian internal merupakan prosedur mekanis dalam
pemeriksaan ketelitian data-data administrasi. Usaha ini dilakukan untuk memberikan keyakinan pada manajemen bahwa kebijakan dan prosedur yang
dirancang demi sebuah pencapaian tujuan.
52 Sistem pengendalian intern dalam pemungutan retribusi jasa usaha
terminal pada Dinas Perhubungan Kota Medan yang dilaksanakan oleh Unit Pelaksana Teknis UPT, yaitu sebagai berikut ini:
1. Fungsi UPT yang Terkait
a. Fungsi UPT Pemungutan
Fungsi UPT pemungutan yaitu petugas pemungut retribusi. Petugaspemungut bertugas untuk melakukan pungutan retribusi
kepadawajib retribusi dengan menggunakan SKRD Surat KetetapanRetribusi Daerah atau dokumen yang dipersamakan yaitu
karcisretribusi yang telah divalidasi. b.
Fungsi UPT Pencatatan Fungsi UPT pencatatan yaitu Bendahara Penerima dibantu oleh
petugas penerimaan. Bendahara Penerima bertugas untuk menerima SKRD Surat Ketetapan Retribusi Daerah lembar 1 dari petugas
pemungut retribusi, menerima uang hasil pungutan retribusi, mengitung, dan mencatat kedalam Buku Penerimaan dan Surat Tanda
Setoran. c.
Fungsi UPT Penyetoran Fungsi UPT penyetoran adalah petugas penyetor dibawah koordinasi
dari Bendahara Penerima. Petugas penyetor bertugas untuk menyetorkan uang hasil pungutan retribusi ke Bank Sumut kemudian
menyerahkan Surat Tanda Setoran yang telah divalidasi oleh pihak bank kepada Bendahara Penerima.
53 d.
Fungsi UPT Pembukuan Fungsi pembukuan bertugas untuk membukukan uang hasil
pemungutan retribusi ke dalam Buku Harian dan Buku Induk dalam satu kali pemungutan serta membuat laporan berupa nota dinas dari
hasil pemungutan yang diperoleh. Setelah selama satu bulan maka data yang diperoleh dari buku tersebut akan dihitung dan dicatat kembali
yang akan digunakan sebagai laporan bulanan. 2.
Dokumen yang Digunakan Dokumen yang digunakan dalam pemungutan retribusi jasa usaha terminal
pada Dinas Perhubungan Kota Medan yaitu sebagai berikut ini. a.
Karcis Karcis merupakan dokumen utama yang digunakan oleh petugas
pemungut retribusi terminal sebagai bukti pemungutan. b.
Surat Tanda Setoran Surat Tanda Setor dibuat oleh Bendahara Penerima untuk menyetorkan
hasil pungutan yang diperoleh setiap hari keKas Daerah melalui Bank Sumut.
3. Unsur Pengendalian Intern
Unsur-unsur pengendalian intern yang diterapkan dalam sistempemungutan retribusi jasa usaha terminal pada Dinas Perhubungan
Kota Medan terdiri dariorganisasi, sistem otorisasi dan prosedur pencatatan, praktik yangsehat, dan karyawan yang sesuai dengan tanggung
jawabnya. Unsur-unsurpengendalian intern dalam Unit Pelaksana Teknis
54 UPT Dinas Perhubungan Kota Medan selanjutnya dirinci sebagai berikut
ini: a.
Organisasi Struktur organisasi dalam penerimaan retribusi jasa usaha terminal
telah ada pemisahan tanggung jawab fungsional yangtegas. Hal ini dapat dilihat dari adanya lebih dari satu orang atausatu unit dengan
tugas dan fungsi yang berbeda-beda. Masing-masing bagian diperintahkan melakukan tugasnya sesuai fungsi yang terkait.
b. Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan
Dalam organisasi, setiap transaksi hanya terjadi atas dasar otorisasidari pejabat yang memiliki wewenang untuk menyetujui terjadinyatransaksi
tersebut. Dalam sistem pemungutan retribusi terminal diTerminal Tirtonadi Surakarta telah ada sistem wewenang untukotorisasi atas
terlaksananya setiap transaksi. Penggunaan formulirmerupakan media yang digunakan untuk merekam penggunaanwewenang untuk
memberikan otorisasi terlaksananya transaksipemungutan retribusi, yang dipakai sebagai dasar untuk pencatatantransaksi dalam catatan
akuntansi. c.
Pengawasan yang Dilakukan Pengawasan yang dilakukan oleh Dinas Perhubungan kota Medan
dalampenerimaan retribusi tersebut dengan diadakan pencocokan atau rekonsiliasi antara jumlah uang yang diterima dengan catatan
akuntansinya. Sebelum petugas pemungut meninggalkan kantor Dinas
55 Perhubungan kota Medan, uang hasil pungutan harus dicocokkan
terlebih dahulu secara bersama-sama oleh Bendahara Penerima dan Petugas Pemungut Retribusi. Hal ini dilakukan guna menghindari
selisih yang terjadi dengan jumlah uang yang diterima dengan catatan yang tertulis dalam SKRD sebelum akhirnya disetorkan.
56
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan