suatu hubungan sosial, tidak perduli pada perawatan diri,di bawah ini sebelum menuju terjadinya gangguan ketika gangguan terjadi pada masa anak-anak,
remaja, maka hal ini dapat mempengaruhi hubungan sosial, akademik dan prestasi c. Durasi : tanda dan gejala yang terjadi secara terus menerus yang berlangsung
selama kurang lebih sekitar 6 bulan. 6 bulan periode ini harus termasuk 1 bulan jika pengobatan tidak tepat yang mana di temukan pada kritera A contohnya,
pada gejala tahap aktif dan mungkin termasuk pada periode prodmal dan residual. Selama periode prodmal dan residual tanda gangguan negatif bisa saja mungkin
muncul 2 atau lebih gangguan. D. Bukan gejala dari Skizoaktif dan gangguan mood: skizoaktif dan gangguan mood
disorder dapat terlihat dari raut wajahnya yang disebabkana karena 1 salah satu tanda dan gejala seperti depresi mayor, manic, atau episode campuran terjadi
secara bersamaan dengan gejala aktif, 2 jikalau episode mood telah terjadi selama gejala fase aktif, total durasinya relatif singkat, ini terjadi selama periode
residual. E. penggunaan obatbahan kimia : gangguan pada psikologi efek dari bahan kimia
penyalaah gunaan narkoba, dan obat-obatan atau penggunaan obat umum lainnya.
2.1.7 Tipe-Tipe Skozofrenia
Berdasarkan
American Psychchiatric Association
skizofrenia dapat dibedakan menjadi 5 bagian yaitu:
A. Skizofrenia Tipe paranoid :
Gejala umum dari skizofrenia paranoid yaitu adanya delusi kebesaran dan adanya mengalami halusinasi terutama halusinasi pendengaran.
Universitas Sumatera Utara
tipe sizofrenia paranoid dapat dibedakan menjadi 2 kriteria yaitu : a.
Biasanya delusi frequensinya lebih panjang dibandingkan dengan halusinasi. b.
Tidak ada salah satu dari tanda dan gejala ini : bicara tidak teratur, perilaku tidak disorganisasi, afek datar.
B. Tipe Disroganisasi
Gejala umum dari skozofrenia tipe disorganisasi yaitu : bicara tidak teratur, perilaku tidak teratur, afek datar, bicara kacau balau dengan disertai sikap yang tidak
tepat dengan situasi dengan tertawa tanpa alasan. C.
Tipe Katatonik Gejala umum pada skizofrenia katatonik yaitu : ditandai dengan melibatkan
imobilitas motorik, aktivitas motorik yang berlebihan seperti negativisme, bisu
mutisme
, postur aneh, agitasi, pingsan. D.
Tipe Tak Terbedakan Tidak memenuhi kriteria skizofrenia sehingga tidak dapat dibedakan kedalam
salah satu tipe. E.
Tipe Residual Gejala umum dari skizofrenia tipe residual yaitu : mengalami satu episode skizofrenia
dengan gejala psikotik yang menonjol dan diikuti episode lain tanpa gejala psikotik.
2.1.7 Terapi Pengobatan
Terapi psikofarmaka : Adapun obat psikofarmaka yang ideal yaitu yang memenuhi syarat antara lain
sebagai berikut : a.
Dosis rendah dengan efektivitas terapi dalam waktu relative singkat
Universitas Sumatera Utara
b. Dapat menghilangkan dalam waktu relatif singkat baik gejala positif
maupun gejala negatif skizofrenia c.
Tidak ada efek samping, kalaupun ada relatif kecil d.
Lebih cepat memulihkan fungsi kognitif daya pikir dan daya ingat e.
Memperbaiki pola tidur f.
Tidak menyebabkan lemas otot Adapun obat yang akan diberikan pada pasien skizofrenia golongan
pertama yaitu: Chlorpromazine HCL, Trifluoperazine HCL, Thioridazine HCL,
Haloperidol. Sedangkan obat yang akan diberikan pada pasien skizofrenia golongan
kedua yaitu: Risperidone,Clozapine,
Quetiapine, Olanzapine,
Zatetine, Aripiparazole.
Untuk golongan obat skizofrenia baik golongan pertama maupun kedua pada pemakaian jangka panjang umumnya menyebabkan
pertambahan berat badan. Obat golongan pertama khususnya berkhasiat dalam mengatasi gejala-gejala positif skizofrenia, sehingga meninggalkan
gejala-gejala negatif skizofrenia. Sementara itu pada penderita skizofrenia dengan gejala negatif pemakain golongan petrama kurang memberikan
respons. Selain itu obat golongan pertama tidak memberikan efek yang baik pada pemulihan fungsi kognitif kemampuan berpikir dan mengingat
penderita. Selain itu obat golongan pertama sering menimbulkan efek samping berupa gejala ekstra piramidal
extrapyramidal symptoms EPS
. Dibandingkan dengan obat golongan pertama, obat golongan kedua juga
Universitas Sumatera Utara
mempunyai kelebihan antara lain : gejala positif maupun negatif dapat dihilangkan, efek samping EPS sangat minimal atau boleh dikatakan tidak
ada, memulihkan kognitif. Terapi Psikoterapi :
Psikoterapi ini banyak macam ragamnya tergantung dari kebutuhan dan latar belakang penderita sebelum sakit pramorbid, sebagai contoh misalnya :
a. Psikoterapi Suportif
Jeniss psikoterapi ini dimaksudkan untuk memberikan dorongan, semangat dan motivasi agar penderita tidak merasa putus asa dan ssemangat
juangnya dalam menghadapi hidup ini tidak kendur dan menurun.
b. Psikoterapi Re-edukatif
Jenis psikoterapi ini dimaksudkan untuk memberikan pendidikan ulang yang maksudnya memperbaiki kesalahan pendidikan waktu lalu dan juga
dengan pendidikan ini dimaksudkan mengubah pola pendidikan lama dengan yang baru sehingga penderita lebih adaptif terhadap dunia luar.
c. Psikoterapi Re-konstruksi
Jenis psikoterapi ini dimaksudkan untuk memperbaiki kembali kepribadian yang telah mengalami keretakan menjadi kepribadian utuh seperti semula
sebelum sakit.
d. Psikoterapi kognitif
Jenis psikoterapi ini dimaksudkan untuk memulihkan kembali fungsi kognitif daya pikir dan daya ingat rasional sehingga penderita mampu
membedakan nilai nilai moral etika, mana yang baik dan buruk, mana yang boleh dan tidak, mana yang halal dan haram dan sebagainya.
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL