Gejala Kanker Payudara Penyebaran Kanker Payudara

11 memperlihatkan homologi yang erat diantara keduanya, juga dengan gen lain yang diketahui. Meskipun peran pasti karsinogenesis dan spesifisitas reltifnya terhadap kanker payudar masih diteliti, kedua gen ini diperkirakan berperan penting dalam perbaikan DNA. Keduanya bekerja sebagai gen penekan tumor, karena kaker muncul jika kedua alel inaktif atau cacat – pertama disebabkan oleh mutasi gen germinativum dan kedua oleh mutasi somatic berikutnya. Vinay, Kumar. Ramzi S, Cotran. 2007

2.3.4. Konsumsi Alkohol

Beberapa penelitian menyebutkan bahwa semakin banyak alkohol yang dikonsumsi perempuan, risiko kanker payudara lebih besar. Hal ini disebabkan karena alkohol bisa meningkatkan jumlah hormon. Analisis dari penelitian agar membatasi asupan alkohol perhari. Hal ini dapat mengurangi risiko kanker payudara sebanyak 21. Suryaningsih Koni, Endang. Sukaca Eka, Bertiani, 2009

2.3.5. Usia

Kanker sering menyerang wanita yang berusia di atas 50 tahun. Jarang terjadi pada perempuan sebelum mengalami masa menepous. Menurut American Cancer Society ACS hampir 80 pada diagnosis awal kasus penyebaran sel kanker payudara terjadi pada perempuan di atas usia 50 tahun atau lebih. Suryaningsih Koni, Endang. Sukaca Eka, Bertiani, 2009. Probabilitas untuk terjadinya kanker payudara sebesar 60 pada umur 50 tahun dan sebesar 85 pada umur 70 tahun. Vinay, Kumar. Ramzi S, Cotran. 2007

2.4. Gejala Kanker Payudara

A. Timbul Benjolan Benjolan pada payudara dapat diraba dengan tangan. Semakin lama benjolan ini akan semakin mengeras dan bentuknya tidak beraturan. Gejala awalnya dapat dirasakan berbeda dengan payudara sekitarnya serta terkadang menimbulkan nyeri sehingga memiliki pinggiran yang tidak teratur. 12 B. Bentuk dan ukuran atau berat salah satu payudara berubah C. Tahapan benjolan per stadium Pada awal stadium benjolan jika didorong dengan menggunakan jari maka benjolan bisa digerakan dengan mudah oleh kulit. Pada stadium lanjut benjolan biasanya melekan pada dinding dada dan kulit sekitarnya. Dengan ini bisa menyebabkan pembengkakan pada kulit dan ada luka di kulit payudara. D. Timbul benjolan kecil dibawah ketiak E. Keluar darah, nanah, atau cairan encer dari puting susu Biasanya keluar cairan yang tidak normal dari puting susu berdarah atau berwarna kuning sampai hijau, mungkin juga bernanah, perubahan pada warna atau tekstur kulit pada payudara, puting susu maupun areola, payudara tampak kemerahan, kulit disekitar puting susu bersisik, puting susu tertarik kedalam atau terasa gatal, nyeri payudara atau pembengkan salah satu payudara. Bentuk dan arah puting juga berubah misalnya puting susu tertekan kedalam. F. Kulit payudara mengkerut seperti kulit jeruk peau de’ orange G. Pada stadium lanjut bisa timbul nyeri tulang, penurunan berat badan, pembengkakan lengan atau ulserasi kulit. Suryaningsih Koni, Endang. Sukaca Eka, Bertiani, 2009

2.5. Penyebaran Kanker Payudara

Penyebaran terjadi melalui saluran limfe dan darah. Metastasis ke kelenjar getah bening di temukan pada sekitar 40 kanker yang bermanifestasi sebagai massa yang dapat di palpasi, tetapi pada kurang dari 15 kasus yang ditemukan dengan mamografi. Lesi yang terletak di tengah atau kuadran luar biasanya mula-mula menyebar ke kelenjar aksila. Tumor yang terletak di kuadran dalam sering mengenai kelenjar getah bening di sepanjang arteri mamaria interna. Kelenjar supraklavikula kadang-kadang menjadi tempat utama penyebarannya, tetapi kelenjar ini baru terkena hanya setelah kelenjar aksilaris dan mamaria interna terkena. Dan kemudian terjadi penyebaran ketempat yang lebih distal, dengan kelainan metastatik di hampir semua organ atau jaringan tubuh. Lokasi yang disukai adalah paru, tulang, hati, dan kelenjar 13 serta yang lebih jarang otak, limpa, hipofisis. Namun, tidak ada tempat yang tidak lolos. Metastasis mungkin timbul bertahun-tahun setelah lesi primer tampaknya telah terkontrol oleh terapi, kdang-kadang 15 tahun kemudian. Vinay, Kumar. Ramzi S, Cotran, 2007

2.6. Klasifikasi Kanker Payudara