9
Table.1.1 Efek Estrogen dan Progesteron
Sumber :
Sherwood, Lauralee. 2001. Fisiologi Manusia dari sel ke sistem Ed 2.
ESTROGEN
Merangsang perkembangan duktus di payudara selama kehamilan
Menghambat efek stimulasi sekresi susu oleh prolaktin selama masa kehamilan
PROGESTERON
Merangsang perkembangan alveolus di payudara selama masa kehamilan
Menghambat efek stimulasi sekresi susu oleh prolaktin selama kehamilan
2.2. Definisi Kanker Payudara
Kanker payudara disebut juga dengan carcinoma mammae adalah sebuah tumor ganas yang tumbuh dalam jaringan payudara. Tumor ganas ini dapat berasal dari
kelenjar, saluran kelenjar, jaringan lemak maupun jaringan ikat payudara. Kanker ini memang tidak tumbuh dengan cepat namun berbahaya. Kanker ini juga termasuk
dalam catatan WHO di masukkan kedalam International Classification of Diseases ICD dengan kode nomor 17. Suryaningsih Koni, Endang. Sukaca Eka, Bertiani,
2009
2.3. Faktor Resiko Kanker Payudara Menurut Moningkey dan Kodim penyebab spesifik kanker payudara belum di
ketahui. Namun banyak faktor yang diperkirakan mempunyai pengaruh terhadap terjadinya kanker payudara diantaranya :
2.3.1. Faktor-Faktor Reproduksi
Hal-hal yang berhubungan dengan resiko terjadinya kanker payudara diantaranya :
Nuliparitas Menarche pada usia muda 12 tahun
Menopause pada usia lebih tua 55 tahun
10 Kehamilan pertama pada usia 30 tahun
Bertambahnya usia
Periode antara terjadinya haid pertama dengan umur saat kehamilan pertama merupakan Window Of Initiation perkembangan payudara. Sebab secara anatomi
payudara akan mengalami atrofi dengan bertambahnya umur. Sekitar dari 25 kanker payudara terjadi pada masa sebelum menopause. Sehingga diperkirakan awal
terjadinya tumor terjadi jauh sebelum terjadi perubahan klinis. Suryaningsih Koni, Endang. Sukaca Eka, Bertiani, 2009
2.3.2. Pemakaian Hormon
Penggunaan hormon estrogen berhubungan dengan terjadi kanker. Laporan dari Harvard School of Public Health menyatakan bahwa terdapat peningkatan kanker
payudara yang bermakna pada para pengguna terapi estrogen replacement. Suatu metaanalisis menyatakan bahwa walaupun tidak terdapat resiko kanker
payudara pada pengguna kontrasepsi oral, wanita yang menggunakan obat ini untuk waktu yang lama mempunyai resiko tinggi untuk mengalami kanker ini sebelum
menopause. Oleh sebab itu jika kita bisa menghindari adanya penggunaan hormon ini secara berlebihan maka akan lebih aman. Suryaningsih Koni, Endang. Sukaca Eka,
Bertiani, 2009
2.3.3. Genetik dan Riwayat Keluarga
Sekitar 5-10 kanker payudara berkaitan dengan mutasi herediter spesifik. Perempuan lebih besar kemungkinannya membawa gen kerentanan kanker payudara
jika mereka mengidap kanker payudara sebelum menopause, mengidap kanker payudara bilateral, mengidap kanker terkait lain misalnya kanker ovarium, memiliki
riwayat keluarga yang signifikan yaitu banyak anggota keluarga yang terjangkit sebelum menopause, atau berasal dari kelompok etnik tertentu. Sekitar separuh
perempuan dengan kanker payudara herediter memperlihatkan mutasi di gen BRCA1 pada kromosom 17q21 dan sepertiga lainnya mengalami mutasi di gen BRCA2 di
kromosom 13q12-13. Gen ini berukuran besar dan kompleks serta tidak
11
memperlihatkan homologi yang erat diantara keduanya, juga dengan gen lain yang diketahui. Meskipun peran pasti karsinogenesis dan spesifisitas reltifnya terhadap
kanker payudar masih diteliti, kedua gen ini diperkirakan berperan penting dalam perbaikan DNA. Keduanya bekerja sebagai gen penekan tumor, karena kaker muncul
jika kedua alel inaktif atau cacat – pertama disebabkan oleh mutasi gen germinativum
dan kedua oleh mutasi somatic berikutnya. Vinay, Kumar. Ramzi S, Cotran. 2007
2.3.4. Konsumsi Alkohol