Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja

20 motivasi kerja yang rendah. Situasi kerja yang d imaksud mencaku p antara lain hu bungan kerja, fasilitas kerja, iklim kerja, keb n pimp inan, pola kepemimpinan kerja. atau peluang yaitu merup akan fungsi dari tiadanya rin gan- rintangan yang men gendalakan karyawan itu Rivai, 2005. Mangkunegara 2000 memiliki pendapat yang sama dengan teori konvergensi dari William Stren yang mengatakan bahwa kinerja terkait dengan lingkungan organisasiny a. Lingkungan organisasi yang dimaksu d ial h ko ndisi fisik meliputi bantu an atau fasilitas dari luar seperti kond si tempat kerja, tercukupi peralatan dan perlengkapan kerja, adany a tem n yang mau mem bantu, tercukupinya informasi yang d iperlukan, adan a aturan dan prosedur kerja, Kin erja adalah sebagai fungsi interaksi antara kemapuan atau A, motivasi atau M, dan kesempatan atau O; yaitu kinerja = f AxMxO yang artinya kinerja merupakan fungsi dari kemampuan, otivasi dan kesem patan. Dengan kata lain, kin erja ditentukan oleh faktor-faktor kemampuan, motivasi dan kesempatan. . Perusahaan sebagai suatu organ isasi mempun yai tujuan y i mem peroleh keuntungan. Organ isasi dap at beoperasi karena kegiatan atau aktivitas yang dilakukan oleh para karyawan y ang ada di dalam organisasi tersebut. Men uru t Opp ortunity a bility motivation opportunity

2.1.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja

21 Prawiro sen toso d alam Edy Sutrisno, 2010, faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja adalah sebagai berikut: Evektivitas dan efisiensi Dalam h ubunganya dengan kinerja organisasi, maka uku ra baik buruknya kinerja diukur o leh efektivitas dan efisiensi. Masalah ya ad alah bagaimana proses terjadinya efisiensi dan efektivitas organisasi Dikatakan efektif bila men capai tuju an, dikatakan efisien bila hal itu memuaskan sebagai pen dorong mencapi tujuan, terlepas apakah efektif atau tidak. Artinya, efektivitasdari kelompok organisasi bila tuju an kelo pok tersebut dapat dicapai sesu ai d engan kebutuhan yan g direncan akan. Sed ngkan efisien berkaitan d engan jumlah pengorbanan yang dikeluarkan d am upaya men capai tujuan organisasi. Otoritas dan tan ggung jawab Dalam organisasi yang baik wewenang dan tanggung jawab telah didelegasikan dengan baik, tanpa adanya tumpang tindih tugas. Masing- masing karyawan y ang ada dalam organisasi men getahui apa yang m enjadi haknya dan tanggung jawab dalam rangka mencap ai tujuan organisasi. Kin erja karyawan akan dapat terwujud bila karyawan mem unyai komitm en dengan organisasiny a dan ditunjang den gan dis plin kerja yang 22 timggi. Disiplin Secara umum, disiplin menunjukan suatu kondisi atau hormat y ang ada pad a diri karyawan terhad ap peraturan perusahaan dan ketetapan perusahaan. Disiplin meliputi ketaatan dan hormat perjanjian yang ibuat antara perusahaan dan karyawan. Dengan d emikian, bila peratu r n atau ketetapan yan g ada dalam perusahaan itu diabaikan atau serin g di anggar, m aka kary awan mempun yai disiplin yan g buruk, sebaliknya, bi karyawan tunduk pada ketetapan perusahaan, menggambarkan adany a kondisi disiplin y ang baik. Inisiatif Inisiatif seseorang berkaitan dengan daya pikir, kreativitas dalam ben tuk ide untuk merencanakan sesuatu yang b erkaitan den gan tuju an organisasi. Setiap inisiatif seb alikn ya mendapat perhatian atau ta ggapan positif dari atasan, kalau memang dia atasan yang baik Atasan yang bu ruk akan selalu mencegah inisiatif bawah , leb ih-lebih bawahan yang kurang disenangi. Bila atasan selalu men ghambat setiap inisiatif, tanpa memberikan penghargaan berupa argumen iyang jelas dan 23 men dukung , meny ebabkan organ isasi akan kehilangan energy atau daya dorong untuk maju. Dengan kata lain, inisiatif karyawa yang ada di dalam organisasi merupakan daya dorong kemajuan yang akhirny akan mem pengaruhi kinerja. Menurut Ro bert L. Mathis d an John H. Jackson dalam Khaerul Um am, 2010 , fakto r-faktor yang mempengaruhi kinerja individ u yaitu: Kemampuan Motivasi Dukungan yang diterima Keberad aan pekerjaan y ang mereka lakukan Hub ungan mereka den gan organisasi David C. Mc Cleland 1997, seperti dikutip Mangkunegara 2001:68 berpendapat bah wa “Ada hubungan yang positif antara motif berprestasi dengan pencap aian kinerja”. Motifasi berprestasi ad alah dorongan dalam d ri seseorang untuk melakukan suatu kegiatan atau tugas dengan sebaik-baiknya agar m ampu men capai kinerja yang baik. Menurut, McClelland mengemu kakan enam karakteristik dari seseoran g yang mem iliki mo tifasi yang tinggi y aitu: Memiliki tan ggung jawab yang tinggi Berani mengambil resiko 24 Memiliki tujuan yang realistis Memiliki rencana kerja yang menyeluruh dan berjuang un merealisasi tujuan Memanfaatkan umpan balik yang ko nkret dalam seluru h kegiatan kerja yang dilakukan Mencari kesempatan untuk merealisasikan rencana yang telah diprogramkan Selanjutnya menurut Gibson khaerul Umam, 2010, ada tiga fakto r yang berpengaruh terhadap kinerja, yaitu: Faktor individu: kemampu an, keterampilan , latar belaka g keluarga, pen galaman kerja, tingkat social dan demografi seseorang Faktor psikologi: p ersepsi, stress kerja, peran, sikap, kepribadian, motivasi, dan kepuasan kerja Faktor o rganisasi: struktur organisasi, desain p ekerja , kepemimpinan, sistem pen ghargaan Stres kerja y ang diu ngkap kan oleh parah ahli di antaranya French, Rogers, reward system

2.2 Stres Kerja