36
hubungan interaksi dan komunikasi antara in dividu dan ingkungan nya. Selain itu, stres muncu l karena ad anya jawaban ind ividu yang berewujud emosi, fisiologis
dan pikiran terhadap kon disi, situasi atau peristiwa y g meminta tuntutan terhadap diri individ u dalam pekerjaannya.
Berbagai gejala stres dapat d ilihat dari adanya berbagai perubahan dalam fisiologis, psikologis ataupun sikap terten tu yang sem itu dapat menjadi faktor
pen yebab timb ulya stres. Faktor-faktor yang dapat menjadi sumber stres adalah fakto r yang berhubungan dengan pekerjaan dan di luar p kerjaan. Faktor-faktor
yan g berhubungan dengan pekerjaan adalah faktor yang b naan dengan pekerjaan karyawan , stres peran yang berhubungan denga ketidak jelasan peran,
konflik peran, dan beb an peran, kesempatan partisipasi tan ggung jawab, dan fakto r o rganisasi.
Faktor-faktor diluar pekerjaan seperti perubahan stru ktur kehidupan, duku ngan sosial,
internal dan eksternal, kepribadian tipe A atau tipe B, harga diri, fleksibelitaskaku, kemampuan
Tosi,dalam Sutarto, 2010.
Gagasan awal men genai gaya kepemimp inan transfo rmasio n dan transaksional ini d ikembangkan oleh James MacFregor Burns yang men erapkannya dalam
konteks politik. Burns 1978 mendefinisikan kepemimpi an transaksional sebagai ben tuk hu bungan yang mempertukarkan jabatan atau tugas tersebut. Jadi,
locus of control
2.3 Gaya Kepemimpinan Transaksional
2.3.1 P engertian Gaya Kepemimpinan Transaks ional
37
kepemimpinan transaksional menekankan proses hub ungan ertukaran yang bernilai ekonomis untuk memen uhi kebutuhan b iologis dan psikologis sesuai
den gan ko ntrak yang telah mereka setujui bersama. Gagasan ini selanjutnya disempurnakan serta diperkenalkan ke d alam ko ntes orga isasional oleh Bernard
Bass. Bass
1990 mengemukakan
kepemimpin an transaksional
yang didefinisikan sebagai kepemimpinan yang melibatkan sua proses pertukaran
yan g menyebabkan bawahan mendapat im balan serta memb an bawah annya men gidentifikasikan apa yang haru s dilakukan untuk mem uhi hasil yang
diharapkan seperti kualitas pengeluaran yang lebih b ai penjualan atau pelayanan yan g lebih dari karyawan, serta mengurangi biaya pro duksi. Membantu
bawahannya dalam mengidentifikasi yang h arus dilakukan pemimpin membawa bawahannya kepada kesadaran tentang konsep diri serta arga diri dari
bawahannya tersebut. Pendekatan transaksional menggunakan konsep mencapai tujuan sebagai kerangka kerja.
Gaya kepemimpinan transaksional juga dijelaskan oleh Thomas 2003 sebagai suatu gaya kep emimpinan yang mendap atkan m otivasi para bawah annya
den gan menyerukan ketertarikan mereka sen diri. Perilaku kepemimpinan terfokus pad a hasil d ari tugas dan hubun gan dari pekerja yang baik dalam pertukaran untuk
pen ghargaan yang diinginkan. Kepemimpinan transaksional mendorong pemimpin untuk men yesuaikan gaya dan perilaku mereka untuk memahami harapan
pen gikut.
38
Kepemimp inan transaksional menurut Bycio,dkk 1995 adalah gaya
kepemimpinan yan g memfokuskan perhatiannya pada transaksi interpersonal antara pemimpin dengan karyawan yang melibatkan hubungan pertu karan.
Pertukaran tersebut didasarkan pada kesepakatan mengen klasifikasi sasaran, standar kerja, p enugasan kerja, dan pengh argaan
Hub ungan antara pemimp in transaksional dangan bawah an terjadi jika: 1. Mengetahui ap a yang diinginkan bawahan dan berusaha menjelaskan
bah wa mereka akan memperoleh apa yang diiginkan apabil kinerja mereka memenu hi harapan.
2. Memberikan menu kar usaha-usaha yang dilakukan bawahan dengan imbalan atau janji mem peroleh imbalan.
3. Responsif terhadap kepentin gan pribadi bawahan sela n kepentingan pribadi itu sepadan dengan nilai p ekerjaan yang telah ilakukan oleh
bawahan. Bass 1990 dan Yukl 1998 mengemu kakan bahwa hubungan pemimpin
transaksional dengan karyawan tercermin dari tiga hal akni:
1. P
emimpin mengetahui apa yang diingin kan karyawan dan menjelasakan apa yang akan mereka dapatkan apabila kerjanya sesu ai dengan
harapan.
2. P
emimpin menukar usaha-usaha y ang dilakukan oleh karyawan d engan imbalan.
3. p emimpin respo nsif terhadap kepentingan pribadi kary awan selama
39
kepentingan tersebut sebanding dengan nilai pekerjaan ang telah dilakukan karyawan.
Model gaya kepemimpinan tran saksion al, dalam model kep mimpinan transaksional, hubungan antara pemimpin dan bawahan da at digam barkan
sebagai berikut Bass, 1985:
Pemimpin mengenali ap a yang dicapai bawahan dari pekerjaan dan men coba untuk melihat bahwa bawahann ya dap at mencapai a yang
diinginkan bila kinerja bawahan nya tersebut menjam innya Pemimpin mem berikan imbalan dan janji un tuk usaha yang dilakukan oleh
bawahan Pemimpin akan responsif terhadap m inat-minat pribadi b hanny a b ila
mereka menyelesaikan pekerjaannya. Dua faktor diidentifikasikan oleh Bass sebagai ciri pe laku kepemimpinan
transaksional yang berbeda dalam tingkat aktivitas yan dilakukan oleh pemimpin dan sifat interaksinya dengan bawah an, yaitu imbalan k tingen d an manajemen
pen gecualian. Imbalan kontingen dipandang sebagai pertukaran aktif dan pasif antara
pem impin dan bawahan dimana bawahan diberi imbalan bil berhasil mencapai sasaran yang telah disetuju i. Imbalan dap at berup a pen an dari p emimpin akan
pekerjaan yang telah dilaksanakan, bonus atau peningkatan dalam pemberian jasa. Para pemim pin dapat juga melakukan transaksi dengan pa bawah an dengan
40
mem fokuskan pada kesalahan-kesalahan, menunda kep utusa atau mengh indari campur tangan sampai terjadi suatu kesalahan. Transaks ini disebut dengan
man ajemen pen gecualian. Berdasarkan pendapat para ahli dapat ditarik kesimpulan bawa
kepemimpinan transaksio nal adalah kepemimpinan yang melibatkan atau
men ekankan pada imbalan untuk memotivasi bawahan, arti ya gaya
kepemimpinan transaksio nal ini memiliki karakteristik erilaku memotivasi bawahan dengan cara mem beri penghargaan yan g sesuai
dan man ajemen seperluny a
.
Aspek-aspek pembentuk gaya kepemimpinan tran saksion al menun juk pad a hal-hal y ang dilakukan pemimpin dalam penerapannya. Menurut Burns
dalam Robbins, 2003, suatu gaya kepemimpinan memiliki faktor-faktor yang men unjukkan gaya seorang pemimpin dalam memotivasi bawahannya. Upaya
mem otivasi bawahan agar menjad i efektif dilakukan deng mempengaruhi bawahan agar bertindak sesuai dengan waktu d an saling eratif untuk
men capai tujuan. Gaya kepemimpin an transaksional menurut Bass et.al dalam Mu nandar,
2001 diben tuk oleh ciri-ciri yang berupa imbalan kon tingen ,
man ajemen eksepsi aktif , dan manajemen
eksepsi pasif . Ciri-ciri tersebut dapat
contingen reward mana gement by exception
co ntingent reward active mana gement by exception
pa ssive management by exceptio n
2.3.2 Aspek-aspek Gaya Kepemimpinan Transaks ional