BAB IV HASIL DAN ANALISIS DATA
A. Identitas Responden
Dari 76 kuisioner angket yang telah terkumpul penulis mendapatkan data mengenai responden dan selanjutnya penulis klasifikasikan menjadi dua bagian
yaitu, identitas keadaan responden berdasarkan pendidikannya, dan Pekerjaannya. Adapun frekuensi berdasarkan pendidikannya responden pengajian Tafsir
Tematik dapat dilihat pada tabel satu 1 dibawah ini:
Tabel 1 Keadaan Jama’ah Berdasarkan Pendidikannya
No Berpendidikan Frekuensi
Prosentase
1 SD 2
3 2 SLTP
14 18
3 SLTA 46
61 4 DIPLOMATSARJANA
14 18
JUMLAH 76 100
Berdasarkan Tabel 1 diketahui bahwa identitas responden berdasarkan pendidikan yang berjumlah 76 orang, yang berpendidikan SD 2 orang 3,
berpendidikan SLTP 14 orang 18, berpendidikan SLTA 46 orang 61, berpendidikan DiplomatSarjana 14 orang 18.
Dengan data tersebut maka dapat diketahui bahwa jama’ah yang berpendidikan SLTA adalah Jama’ah terbanyak yang mengikuti pengajian Tafsir
Tematik yang diadakan kamis sore pekan ke dua di Islamic Centre Jakarta. Sedangkan yang berpendidikan perguruan tinggi DiplomaSarjana sebanyak 14
orang 18. Hal ini berarti jumlah yang berpendidikan SLTA keatas sebanyak 60 orang 79 dengan kata lain sebagian besar jama’ah dilihat dari segi
pendidikannya termasuk kelas menengah keatas. Jama’ah yang demikian memiliki daya kritis yang cukup baik.
Selanjutnya berdasarkan keadaan Pekerjaannya responden.
Tabel 2 Keadaan Jama’ah Berdasarkan Pekerjaannya
No Pekerjaan Responden
Frekuensi Prosentase
1 Pensiun 3
4 2 Pegawai
SwastaPNS 19
25 3 Wiraswasta
21 28
4 PelajarMahasiswa 16
21 5
Ibu Rumah Tangga 17
22 Jumlah 76
100 Berdasarkan Tabel 2 diketahui bahwa responden yang sudah pensiun
berjumlah 3 orang 4, responden yang bekerja sebagai pegawai swasta dan PNS berjumlah 19 orang 25, responden yang berkerja sebagai wiraswasta berjumlah
21 orang 28, responden yang masih pelajarmahasiswa berjumlah 16 orang 21, dan responden sebagai Ibu rumah tangga berjumlah 17 orang 22.
Dengan data tersebut maka dapat di ketahui bahwa jama’ah yang bekerja sebagai pegawai swasta dan PNS sebanyak sembilan belas 19 orang 25,
ditambah yang bekerja wiraswasta berjumlah sebelas 21 orang 28, jadi jama’ah yang bekerja berjumlah tiga 49 orang 64.
Hal ini menunjukkan keseriusan dari para jama’ah untuk mengikuti pengajian Tafsir Tematik di Islamic Centre Jakarta, walaupun dilaksanakannya pada
hari kerja, yang mana serahusnya digunakan waktunya untuk beristirahat setelah melakukan aktivitas pekerjaannya.
Sebagaimana disebutkan dalam teori intensif, menekankan pentingnya kondisi eksternal sebagai sumber motivasi. Kondisi ini mungkin saja insentif positif,
yang akan didekati organisme, atau intensif negative, yang akan menjauhi organisme
44
. Teori tersebut menerangkan bahwa kondisi eksternal sebagai sumber
motivasi bagi responden untuk hadir dalam pengajian, kondisi eksternal adalah waktu luang.
B. Respon Jama’ah Terhadap Da’i