Latar Belakang Penelitian Pengaruh Peran Auditor Internal Terhadap Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Saat ini teknologi informasi menjadi sangat penting bagi perusahaan, memberikan kesempatan-kesempatan untuk mendapatkan keunggulan kompetitif dan menawarkan kelengkapan untuk meningkatkan produktifitas, dan akan memberikan keuntungan lebih banyak lagi di masa mendatang. Saat ini semakin banyak nilai–nilai perusahaan yang telah bergeser dari hal-hal yang bersifat tangible misal persediaan, fasilitas, dan sebagainya, menjadi bersifat intangible misal informasi, pengetahuan, keahlian, reputasi, kepercayaan, paten, dan sebagainya kebanyakan asset-asset ini ditangani oleh perusahaan dengan memanfaatkan teknologi informasi. Kita telah mengetahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen dalam pengambilan keputusan. Dan untuk menghasilkan informasi yang berguna bagi pemakai, diperlukan suatu sistem informasi akuntansi yang dapat memenuhi kebutuhan perusahaan itu sendiri. Dengan kata lain, informasi yang handal akan dapat diperoleh melalui hasil audit internal yang dilakukan oleh para pemeriksa atau pengawas internal dalam perusahaan, karena lewat hasil audit internal tersebut di harapkan akan dapat meningkatkan reliabilitas informasi tentang ” keadaan” dalam unit-unit yang diawasinya. 1 Sistem informasi akuntansi sendiri adalah sebuah sistem yang memproses data dan transaksi guna menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk merencanakan, mengendalikan dan mengoperasikan bisnis. Dalam hal ini peran auditor internal dalam suatu perusahaan sangat penting dalam memeriksa sistem informasi akuntansi yang ada di dalam suatu perusahaan apakah sistem informasi akuntansi tersebut sudah dijalankan sesuai kebijakan perusahaan atau malah melenceng dari kebijakan perusahaan. Dalam melaksanakan tugasnya, auditor internal berperan sebaik mungkin melaksanakan tugas utamanya, yaitu melakukan penilaian dan evaluasi terhadap sistem dalam rangka pencapaian tujuan perusahaan. Berperannya auditor internal yang optimal diharapkan akan berpengaruh terhadap proses manajemen agar lebih objektif dan tujuan perusahaan tercapai. Laporan evaluasi dan penilaian auditor internal terhadap pencapaian tujuan perusahaan merupakan umpan balik kepada para manajer dalam melaksanakan tugasnya. Salah satu upaya yang dilakukan auditor internal dalam memeriksa sistem informasi akuntansi adalah dengan melihat apakah sistem informasi akuntansi yang dijalankan perusahaan sudah akurat, maksudnya adalah sejauh mana sistem informasi itu bebas dari kesalahan, tidak bias atau menyesatkan. Secara ideal semua sistem informasi akuntansi yang dihasilkan harus seakurat mungkin. Selain itu auditor internal harus melihat apakah sistem informasi akuntansi yang ada di dalam suatu perusahaan sudah relevan, maksudnya adalah sistem informasi akuntansi harus dapat menambah pengetahuan atau 2 nilai bagi para pembuat keputusan, dengan cara mengurangi ketidakpastian, menaikkan kemampuan untuk memprediksi, menegaskan atau membenarkan ekspektasi semula. Peran auditor internal sangatlah penting dalam menentukan apakah sistem informasi akuntansi yang dijalankan suatu perusahaan sudah cukup baik atau tidak. Karena apabila perusahaan ingin tetap eksis dan mampu bersaing, dengan pemain lain adalah dengan cara menjalankan sistem informasi yang tepat karena sistem informasi akuntansi yang tepat dapat membantu kebijakan manajemen dalam merencanakan program dan menjalankan kegiatan operasional perusahaan sehingga dapat mencapai sasaran yang ditetapkan oleh perusahaan. Sistem informasi yang tepat itu sendiri digolongkan ke dalam sistem yang lebih kecil, menurut Mc Leod Jr, Raymond 2001 sistem informasi dapat dibagi menjadi lima subsistem yang meliputi: sistem informasi akuntansi, sistem informasi manajemen, sistem informasi pendukung keputusan, sistem informasi otomatisasi akuntansi, dan sistem informasi pakar. Dari lima subsistem tersebut, sistem informasi akuntansi yang merupakan sistem informasi yang lebih dahulu dikenal. Sistem informasi akuntansi ini digunakan untuk mengolah data. Dalam melaksanakan kegiatannya, perusahaan pada umumnya baik itu perusahaan manufaktur, dagang, maupun jasa sangat memerlukan sistem informasi akuntansi yang efisien dan efektif khususnya dalam menyajikan informasi yang sesuai dengan kebutuhan manajemen maupun berbagai pihak 3 diluar perusahaan yang membutuhkannya. Informasi memang menjadi penentu dalam pengambilan keputusan, baik oleh manajemen perusahaan itu sendiri maupun pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan, oleh karena itu dibutuhkan peran auditor internal dalam memeriksa apakah sistem informasi akuntansi yang dijalankan oleh suatu perusahaan sudah dijalankan secara efisien dan efektif. Auditor internal disamping memberikan jasa dibidang audit seringkali memberikan jasa tambahan yang berkaitan dengan audit, antara lain membantu para manajer mencegah terjadinya penyimpangan, melaksanakan penyidikan, pemalsuan, mengelola hubungan dengan para auditor eksternal, memeriksa sistem informasi, Apakah yang dijalankan perusahaan sudah akurat, namun seberapa besar pengaruh auditor internal terhadap sistem informasi akuntansi suatu perusahaan tidak diketahui secara pasti apakah berpengaruh atau tidak. Untuk itu peneliti mencoba meneliti ”Pengaruh Peran Auditor Internal Terhadap Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi”. Penelitian ini mengacu kepada penelitian yang dilakukan Bariyyah 2007, adapun perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah: 4 Tabel 1.1 Perbedaan penelitian yang dilakukan Bariyyah dengan penelitian yang dilakukan peneliti Keterangan Bariyyah 2007 Penelitian Sekarang Subjek Penelitian Perusahaan yang diteliti merupakan perusahaan perbankan Studi Kasus Variabel Penelitian Pengaruh auditor internal terhadap efektivitas manajemen risiko perusahaan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada tahun 2007 Fokus penelitian adalah perusahaan perbankan di jakarta Studi Empiris Penelitian mengarah pada: Pengaruh peran auditor internal terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi Penelitian dilakukan pada tahun 2009 Sumber: Data diolah

B. Perumusan Masalah