Kriteria dalam Menyitir Dokumen

2.3. Analisis Sitiran

Analisis sitiran merupakan salah satu kajian bibliometrika. Bibliometrika merupakan penerapan metode matematika dan statistika terhadap informasi terekam dan bentuk-bentuk komunikasi tertulis lainnya untuk mengetahui proses komunikasi tertulis, dengan cara menghitung dan menganalisis berbagai faset komunikasi tertulis. Maka analisis sitiran merupakan kajian terhadap sejumlah sitiran atau rujukan yang terdapat dalam karya tulis ilmiah tertentu. Diungkapkan juga oleh Harter 1996 : 1 dalam Rohyanti 2003 : 30, bahwa: Citation analysis is a generic term for a set of well-known tecnigues that have a long history in bibliometric studies of scholary communication. As artifacts of the scholary communication process, citation can reveral formal communication pattern. And methods of citation analysis are unobtrusive ang can be highly reliable. Dari pernyataan di atas dapat dinyatakan bahwa analisis sitiran merupakan teknik yang sudah populer dalam kajian bibliometrika. Sebagai proses komunikasi maka analisis sitiran dapat menghasilkan pola komunikasi formal dimana metode sitiran tersebut dapat diandalkan keakuratannya.

2.4 Kriteria dalam Menyitir Dokumen

Dalam menghasilkan suatu karya ilmiah, baik skripsi, tesis maupun disertasi, penulis dituntut untuk melakukan evaluasi terhadap bahan pustaka yang akan dikutip untuk dijadikan sebagai bahan referensi. Dokumen yang akan dikutip atau disitir oleh penulis harus relevan dengan dokumen yang akan dihasilkan. Untuk itu penulis harus mengetahui kriteria dalam menyitir dokumen yang akan dijadikan sebagai bahan rujukan atau referensi. Andy Yudha Putra : Relevansi Subjek Sitiran Pada Tesis Mahasiswa Program Magister Ilmu Manajemen..., 2007 USU e-Repository © 2009 Menurut Wang dan Soergel dalam Andriani 2003 : 11, bahwa kriteria merupakan suatu “filter” yang diaplikasikan penulis dalam membuat suatu keputusan. Beberapa kriteria penilaian suatu dokumen yang akan disitir adalah : 1. Topik 2. Orientasi 3. Disiplin ilmu atau subjek area 4. Keklasikankepeloporan 5. Nama jurnal dan tipe dokumen 6. Pengarang 7. Noveltykebaruan 8. Penerbit 9. Recencykemutakhiran Dari beberapa kriteria tersebut dapat dijelaskan dengan uraian berikut. 1. Topik, seorang peneliti harus memahami fokus utama yang akan ditelitinya. Mahasiswa yang akan menyelesaikan tesis, harus paham bahan referensi yang akan dijadikan sebagai rujukannya. Referensi yang digunakan harus sesuai dengan topik yang akan ia teliti. 2. Orientasi, penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa, harus berorientasi dan menyesuaikan jenis penelitian yang akan diadakan. 3. Disiplin ilmu atau subjek area, mahasiswa manajemen yang akan menyelesaikan tesis tidak mungkin mengutip dari disiplin ilmu yang berbeda seperi bahan pustaka sastra. Akan tetapi bahan pustaka yang akan disitir harus dalam satu disiplin ilmu yang sama. 4. Keklasikankepeloporan, bahan pustaka yang akan disitir oleh mahasiswa manajemen harus memiliki karakter yang khas yaitu sejalan dengan penelitian yang dilakukan. 5. Nama jurnal dan tipe dokumen, mahasiswa manajemen harus mengetahui jurnal apa saja yang akan mendukung penelitiannya untuk menghasilkan karya ilmiah. 6. Pengarang, mahasiswa manajemen dapat melihat pengarang yang paling populer dan berkualitas dalam menghasilkan tulisan. Sehingga tulisan tersebut dapat dijadikan sebagai referensi. 7. Noveltykebaruan, mahasiswa manajemen yang akan mengutip tulisan orang lain harus melihat nilai informasi yang terkandung. Semakin baru bahan Andy Yudha Putra : Relevansi Subjek Sitiran Pada Tesis Mahasiswa Program Magister Ilmu Manajemen..., 2007 USU e-Repository © 2009 referensi maka hasil penelitian yang dilakukan semakin baru pula up to date 8. Penerbit, mahasiswa manajemen juga harus mengetahui penerbit yang populer dan sering menerbitkan bahan-bahan tentang ilmu manajemen. 9. Recencykemutakhiran, informasi yang akan dikutip harus bersifat mutakhir. Sehingga tesis yang dihasilkan dapat dijadikan referensi bagi tulisan lain. Menurut Liu, White dan Wang pada Andriani 2003 : 12 selain kriteria yang telah disebutkan di atas, terdapat beberapa kriteria di luar dokumen yang harus dipertimbangkan, yaitu : 1. Kemudahan dalam mendapatkan dokumen 2. Syarat khusus 3. Kendala waktu Kriteria dokumen yang harus dipertimbangkan dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Kemudahan dalam mendapatkan dokumen, seorang peneliti juga perlu mempertimbangkan langkah yang akan dilakukan agar dokumen yang dibutuhkan lebih mudah mendapatkannya. 2. Syarat khusus, adakalanya untuk mendapatkan suatu dokumen yang dijadikan sebagai referensi memerlukan syarat. 3. Kendala waktu, dengan waktu yang sangat kecil seorang peneliti harus bisa memanfaatkan sebaik mungkin untuk mendapatkan dokumen yang dibutuhkan. Berdasarkan kedua pendapat di atas, peneliti harus mempertimbangkan kriteria- kriteria dalam menyitir dokumen. Kriteria-kriteria yang mempengaruhi tidak hanya dari dalam dokumen, tetapi bisa juga dipengaruhi dari faktor luar. Peneliti juga harus melakukan penilaian atau apresiasi dan mengambil suatu keputusan untuk menyitir suatu dokumen yang menunjang atau mendukung penulisan karya tersebut. Kepengarangan, nama atau judul jurnal, topik, tipe dokumen serta kemutakhiran dokumen juga merupakan bagian yang sangat penting dalam penilaian suatu dokumen yang akan disitir. Andy Yudha Putra : Relevansi Subjek Sitiran Pada Tesis Mahasiswa Program Magister Ilmu Manajemen..., 2007 USU e-Repository © 2009

2.5 Relevansi