Relevansi Relevansi Subjek Sitiran Pada Tesis Mahasiswa Program Magister Ilmu Manajemen Program Pascasarjana USU Tahun 2004-2006

2.5 Relevansi

Secara umum arti dari relevansi adalah kecocokan. Konsep yang melatarbelakangi adanya sitiran adalah hubungan yang berarti antara dokumen yang menyitir dengan dokumen yang disitir. Tentu saja dalam hubungan ini harus ada relevansi atau kecocokan dokumen yang disitir bila dokumen tersebut relevan dengan kegiatan penelitian atau penulisan yang dilakukan oleh peneliti atau penulis. Topik merupakan faktor utama dalam penilaian kesesuaian dokumen. Margono 1999 : 26 dinyatakan bahwa : Acuan yang dipakai oleh seorang pengarang dalam menulis karya ilmiahnya beragam dan tergantung dari pada masalah yang akan dipecahkannya. Oleh sebab itu bahan yang dipakainya sangat bervariasi, namun tetap berhubungan dengan masalah yang sedang dihadapinya. Dari pendapat tersebut dapat dinyatakan bahwa seorang menulis akan menyitir beberapa dokumen yang berbeda dan bervariasi, dengan syarat bahwa dokumen yang akan disitirnya tersebut harus berhubungan dan mendukung atau memiliki relevansi dengan topik yang ditulisnya. Menurut Green dalam Adriani 2003 : 10 dinyatakan bahwa: Relevansi ialah sesuatu sifat yang terdapat pada dokumen yang dapat membantu pengarang dalam memecahkan kebutuhan akan informasi dimana kegunaan informasi tersebut sangat berguna tidak hanya menyangkut subjek yang berhubungan tetapi juga berkualitas, kemutakhiran, kepentingan dan kredibilitas. Dari pendapat yang dikemukakan oleh Green tersebut dapat dinilai bahwa adanya kesesuaian antara dokumen yang disitir dengan disiplin ilmu pengarang akan berdampak terhadap kualitas, kemutakhiran, kepentingan, kredibilitas karya yang akan dihasilkan. Jadi dapat dinyatakan bahwa relevansi merupakan hubungan berarti antara dokumen yang menyitir dengan dokumen yang disitir dengan kesamaan subjek. Untuk lebih jelas, maka dapat digambarkan dengan ilustrasi sebagai berikut : Andy Yudha Putra : Relevansi Subjek Sitiran Pada Tesis Mahasiswa Program Magister Ilmu Manajemen..., 2007 USU e-Repository © 2009 Da a1 b1 a2 a3 c1 a4 Gambar 2. Ilustrasi Dokumen yang Menyitir dengan Dokumen yang Disitir dengan Kesamaan Subjek Ilustrasi tersebut menunjukkan bahwa sebuah dokumen D bersubjek a, hanya menyitir dokumen yang bersubyek yang sama dengan dokumen D, yaitu : a1, a2, a3 dan a4. Untuk mengetahui tingkat relevansi suatu subjek dokumen, penulis dapat melakukan pendekatan sistem klasifikasi subjek yaitu dengan melakukan pendekatan sistem klasifikasi subjek yaitu dengan melakukan pengklasifikasian terhadap setiap judul daftar pustaka yang disitirnya dengan menggunakan Dewey Decimal Classification DDC edisi ke-22 sebagai bagan notasi klasifikasi serta menetapkan subjek yang disitirnya dengan menggunakan Library of Congress Subject Heading LCSH sebagai daftar tajuk subjek. Burgin dalam Mustangimah 1998 : 31 membagi tingkat relevansi menjadi tiga bagian dan mendefinisikannya sebagai berikut: 1. Sangat relevan Higly relevant, yaitu bahwa makalah adalah respon langsung bagi pertanyaan. 2. Relevan marjinal Marginally Relevant, yaitu bahwa topik makalah relevan, tetapi bukan respon langsung bagi pertanyaan. 3. Tidak relevan Not relevant, yaitu bahwa makalah tidak relevan dengan pertanyaan. Namun Burgin dalam Mustangimah 1998 : 31, juga menyatakan bahwa, “Penilaian relevansi yang diberikan oleh pakar subjek berbeda dengan penilaian Andy Yudha Putra : Relevansi Subjek Sitiran Pada Tesis Mahasiswa Program Magister Ilmu Manajemen..., 2007 USU e-Repository © 2009 relevansi yang diberikan oleh pustakawan”. Harter dalam Mustangimah 1998 : 32 juga menyatakan bahwa : Tingkat relevansi akan menambah bervariasinya penilaian relevansi selain karakteristik penilai, karakteristik pertanyaan, karakteristik dokumen, karakteristik temu kembali informasi, kondisi penilaian, dan pemilihan skala juga merupakan faktor yang berpengaruh terhadap penilaian relevansi. Dari beberapa pendapat di atas, penulis menetapkan batas relevansi notasi klasifikasi subjek sitiran terhadap notasi klasifikasi subjek yang menyitir dengan mengadopsi dari penelitian Silaen 2005 : 19 yaitu sebagai berikut : a. Relevan R . Dikatakan relevan apalagi tiga digit pertama notasi klasifikasi subjek sitiran sudah sama dengan tiga digit pertama notasi klasifikasi subjek dokumen yang menyitir. b. Relevan Marjinal RM . Apabila dua digit pertama notasi klasifikasi subjek sitiran masih berada pada notasi klasifikasi subjek dokumen yang menyitir. c. Tidak Relevan NR . Apabila notasi klasifikasi subjek sitiran berada diluar notasi klasifikasi subjek dokumen yang menyitir. Oleh sebab itu, penulis melakukan penelitian ini dengan penggunaan relevansi subjek. Untuk mengetahui adanya sesuatu kesesuaian antara subjek yang disitir dengan subjek yang menyitir, maka penulis melakukan pengklasifikasian terhadap dokumen yang disitir dan dokumen yang menyitir.

2.6 Metode Relevansi Subjek