Sumber-Sumber Sitiran Analisis Sitiran

Dari keterangan gambar 1 di atas penulis dapat merumuskan bahwa sitiran adalah penyebutan suatu karya dalam dokumen lain karena adanya suatu hubungan yang berarti dalam penulisan karya ilmiah. Kumpulan dari dokumen yang disitir atau kumpulan dari sitiran sering disebut juga dengan daftar kepustakaan. Menurut Garfield dalam Sulistyo-Basuki 1999 : 5 pencantuman daftar kepustakaan ini harus dilakukan karena alasan berikut : 1. Memberikan penghormatan kepada para pelapor dalam bidang yang bersangkutan. Hal ini dilakukan karena ilmu pengetahuan merupakan akumulasi dari ilmu yang telah ada sebelumnya. 2. Memberikan penghargaan terhadap karya yang bersangkutan. 3. Mengidentifikasi metodologi, pendekatan teori, sarana yang digunakan dalam penulisan makalah. 4. Memberikan latar belakang bacaan bagi mereka yang ingin mengetahui lebih lanjut tentang subjek yang sudah ditulis. 5. Mengoreksi baik karya sendiri maupun karya orang lain. 6. Memberikan kritik terhadap yang telah terbit sebelumnya. 7. Memperkuat klaim atas penemuan tentang sesuatu. 8. Memberikan petunjuk pada karya yang tidak diterbitkan, tidak tercakup majalah indeks dan abstrak atau jarang dikutip penulis lain. 9. Sebagai tanda penghargaan pada peneliti sebelumnya, yang telah melakukan penelitian pada bidang yang sama, penghormatan pada penulis sebelumnya. 10. Sebagai panduan untuk orang lain yang akan mendalami subjek yang disebutkan dalam daftar kepustakaan.

2.2. Sumber-Sumber Sitiran

Jenis-jenis literatur ada dua yaitu literatur primer dan sekunder. Dari literatur dapat diperoleh data asli serta pemikiran awal para ilmuan. Literatur primer dapat berupa artikel jurnal, hasil penelitian, monograf, paten, karya akademik skripsi, tesis, disertasi. Literatur primer ada yang dipublikasikan dan ada yang tidak dipublikasikan. Sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, literatur primer semakin meningkat dari segi kualitas dan kuantitas, maupun variasi bentuknya. Dari literatur sekunder dapat diperoleh petunjuk serta ringkasan tentang literatur primer, misalnya dalam bentuk bibliografi, indeks dan sari karangan. Literatur sekunder merupakan penjelasan serta pembahasan literatur primer. Hal ini disebabkan, literatur sekunder menyampaikan keterangan lebih rinci tentang data bibliografi literatur primer, antara lain: Indeks, katalog dan bibliografi tidak menerangkan data tentang judul naskah yang diperlukan oleh pengguna. Andy Yudha Putra : Relevansi Subjek Sitiran Pada Tesis Mahasiswa Program Magister Ilmu Manajemen..., 2007 USU e-Repository © 2009

2.3. Analisis Sitiran

Analisis sitiran merupakan salah satu kajian bibliometrika. Bibliometrika merupakan penerapan metode matematika dan statistika terhadap informasi terekam dan bentuk-bentuk komunikasi tertulis lainnya untuk mengetahui proses komunikasi tertulis, dengan cara menghitung dan menganalisis berbagai faset komunikasi tertulis. Maka analisis sitiran merupakan kajian terhadap sejumlah sitiran atau rujukan yang terdapat dalam karya tulis ilmiah tertentu. Diungkapkan juga oleh Harter 1996 : 1 dalam Rohyanti 2003 : 30, bahwa: Citation analysis is a generic term for a set of well-known tecnigues that have a long history in bibliometric studies of scholary communication. As artifacts of the scholary communication process, citation can reveral formal communication pattern. And methods of citation analysis are unobtrusive ang can be highly reliable. Dari pernyataan di atas dapat dinyatakan bahwa analisis sitiran merupakan teknik yang sudah populer dalam kajian bibliometrika. Sebagai proses komunikasi maka analisis sitiran dapat menghasilkan pola komunikasi formal dimana metode sitiran tersebut dapat diandalkan keakuratannya.

2.4 Kriteria dalam Menyitir Dokumen