Kebutuhan dan Pemesanan Perdana Sistem Pemesanan Kembali Reorder Point

bagi barang persediaannya yang mati, yang sudah lama sekali tidak ada pemakaian atau pengeluaran atau tidak ada kemungkinan lagi untuk dipakai.

4.6 Kebutuhan dan Pemesanan Perdana

Kebutuhan perdana adalah perhitungan kebutuhan barang umum yang pertama kali dilakukan, sejak suatu peralatan dibeli atau suatu fasilitas atau pabrik dibangun. Sedangkan pemesanan perdana adalah pemesanan untuk pembelian yang pertama kali dilakukan sebagai akibat dari kebutuhan perdana tersebut. Pada umumnya, pemesanan perdana ini meliputi tiga kelompok barang yang meliputi tiga jenis kebutuhan perdana, yakni: 1. Barang persiapan commissioning materials Barang yang diperlukan untuk melengkapi dan menyiapkan suatu peralatan agar siap mulai bekerja start up. 2. Barang perdana initial materials Semua kebutuhan barang yang digunakan untuk menjaga agar operasi perdana suatu perlengkapan atau pabrik selama masa percobaan dapat berjalan dengan lancar dan untuk keperluan selama tahun pertama operasinya. 3. Barang untuk operasi normal normal operation materials Barang yang diperlukan untuk menjamin kelancaran operasi peralatan yang bersangkutan sejak mulai bekerja sampai beroperasi 2 tahun, diluar keperluan barang perdana. Ulia Maksum : Laporan Kerja Praktek Profesi Farmasi Komunitas Apotek Di Apotek Kimia Farma No.14 RSU Dr. Pirngadi Medan, 2009 USU Repository © 2008

4.7 Sistem Pemesanan Kembali Reorder Point

Sesudah dilakukan pemesanan perdana perlu dilakukan pemesanan untuk mengisi persediaan kembali, karena sebagian dari sediaan sudah digunakan untuk mengganti barang yang rusak. Pengisian kembali tetap harus memperhatikan prinsip pengendalian persediaan yang sudah dijelaskan sebelumnya. Dalam pengendalian persediaan, ada pertanyaan utama yang harus dijawab secara akurat, yaitu: 1. Kapan harus dipesan kembali? 2. Barang apa yang harus dipesan? 3. Berapa harus dipesan? Pertanyaan-pertanyaan inilah yang harus dijawab oleh manajeman persediaan atau pengendalian persediaan secara tepat dan ekonomis dengan metode-metode yang dikembangkannya. Dalam menentukan pemesanan kembali tersebut, ada empat sistem yang umumnya digunakan dengan beberapa variasi, yaitu: 1. Sistem tinjauan terus-menerus Dalam sistem ini peninjauan dilakukan terus-menerus, yang berarti setiap kali perlu dipesan, maka harus dipesan. Perhitungan kapan perlu dipesan adalah apabila jumlah persediaan sudah mencapai jumlah tertentu. Jumlah tertentu ini disebut titik pemesanan kembali atau reorder point. 2. Sistem tinjauan periodik Dalam sistem ini tinjauan atau perhitungan pemesanan kembali dilakukan setiap waktu tertentu, misalnya setiap satu bulan, 3 bulan, 6 bulan, atau setiap Ulia Maksum : Laporan Kerja Praktek Profesi Farmasi Komunitas Apotek Di Apotek Kimia Farma No.14 RSU Dr. Pirngadi Medan, 2009 USU Repository © 2008 periode waktu yang ditetapkan. Penentuan ini didasarkan atas beberapa pertimbangan seperti jenis barang, frekuensi penggunaan barang, kepentingan barang tersebut dalam perusahaan, dan sebagainya. Tidak peduli persediaan masih banyak atau tidak, setiap waktu tertentu harus dihitung kembali. Proses perhitungan pemesanan kembali ini tidak berarti harus berakibat memesan kambali, tetapi menghitung kambali. Jadi, ada tiga kemungkinan, yaitu memesan kembali, tidak memesan lagi karena persediaan masih banyak, atau membatalkan pesanan yang sedang berjalan karena persediaan kebanyakan. 3. Sistem jumlah tetap Dalam sistem ini yang menonjol adalah bahwa setiap kali memesan, jumlah yang dipesan selalu sama. Mengenai kapan dipesan, tergantung dari frekuensi yang paling ekonomis. 4. Sistem tepat waktu just-in-time system Dalam sistem ini andalan diletakkan pada konsep tepat waktu, yang merupakan bagian bagian dari manajemen tepat waktu, yang diberlakukan pada semua kegiatan yang berhubungan dengan produksi, yaitu tepat waktu pemesanan, tepat waktu pembelian, tepat waktu kedatangan barang, tepat waktu produksi, tepat waktu pengiriman penjualan, dan sebagainya.

4.8 Manajemen Tepat Waktu