Dalam pengertian di atas, usaha yang perlu dilakukan dalam manajemen persediaan secara garis besar dapat diperinci sebagai berikut:
1. Menjamin terpenuhinya kebutuhan operasi
2. Membatasi nilai seluruh investasi
3. Membatasi jenis dan jumlah barang
4. Memanfaatkan seoptimal mungkin barang yang ada.
4.2 Prinsip Manajemen Persediaan
Dalam persediaan barang, ada prinsip pengelolaan yang dianut, yaitu penentuan jumlah dan jenis barang yang disimpan dalam persediaan harus
sedemikian rupa sehingga produksi dan operasi perusahaan tidak terganggu, tetapi di lain pihak sekaligus harus dijaga agar biaya investasi yang timbul dari
penyediaan barang tersebut seminimal mungkin. Cara paling mudah untuk menjaga agar operasi terjamin adalah dengan
mengisi persediaan barang sebanyak-banyaknya kemauan pemakai barang. Sedangkan yang paling mudah untuk menjaga agar biaya investasi seminimal
mungkin adalah dengan mengusahakan persediaan mencapai nol dikehendaki oleh fungsi keuangan. Di sinilah letak fungsi manajemen persediaan, yaitu
menjembatani dua kepentingan yang bertolak belakang tersebut.
4.3 Fungsi-Fungsi Persediaan
a. Fungsi Decoupling Adalah persediaan yang memungkinkan perusahaan dapat memenuhi
permintaan pelanggan tanpa tergantung pada supplier.
Ulia Maksum : Laporan Kerja Praktek Profesi Farmasi Komunitas Apotek Di Apotek Kimia Farma No.14 RSU Dr. Pirngadi Medan, 2009
USU Repository © 2008
b. Fungsi Economic Lot Sizing Persediaan
lot size ini perlu karena mempertimbangkan penghematan atau potongan pembelian, biaya pengangkutan per unit menjadi lebih murah dan
sebagainya. c. Fungsi Antisipasi
Apabila perusahaan
menghadapi fluktuasi permintaan yang dapat
diperkirakan atau diramalkan berdasarkan pengalaman atau data-data masa lalu, yaitu permintaan musiman. Dalam hal ini perusahaan dapat mengadakan
persediaan musiman seasional inventories.
4.4 Biaya-Biaya Persediaan
Dalam pengambilan keputusan penentuan besarnya jumlah persediaan, biaya-biaya variabel yang harus dipertimbangkan adalah:
1. Biaya penyimpanan holding cost atau carrying cost, yaitu terdiri atas
biaya-biaya yang bervariasi secara langsung dengan kuatitas persediaan. Biaya penyimpanan per periode akan semakin besar apabila kuantitas
bahan yang dipesan semakin banyak atau rata-rata persediaan semakin tinggi. Biaya-biaya yang termasuk sebagai biaya penyimpanan adalah:
a. Biaya fasilitas-fasilitas penyimpanan termasuk penerangan,
pendingin ruangan, dan sebagainya. b.
Biaya modal opportunity cost of capital, yaitu alternatif pendapatan atas dana yang diinvestasikan dalam persediaan.
Ulia Maksum : Laporan Kerja Praktek Profesi Farmasi Komunitas Apotek Di Apotek Kimia Farma No.14 RSU Dr. Pirngadi Medan, 2009
USU Repository © 2008
Biaya-biaya tersebut di atas merupakan variabel apabila bervariasi dengan tingkat persediaan. Apabila biaya fasilitas penyimpanan gudang
tetap, maka tidak dimasukkan dalam biaya penyimpanan per unit. 2.
Biaya pemesanan atau pembelian ordering cost atau procurement cost. Biaya-biaya ini meliputi :
a. Pemprosesan pesanan dan biaya ekspedisi
b. Upah
c. Biaya telepon
d. Pengeluaran surat-menyurat
e. Biaya pengepakan dan penimbangan
f. Biaya pemeriksaan inspeksi penerimaan
g. Biaya pengiriman ke gudang
Pada umumnya, biaya perpesanan di luar biaya bahan dan potongan kuantitas tidak naik apabila kuantitas pesanan bertambah besar.
Tetapi, apabila semakin banyak komponen yang dipesan setiap kali pesan, jumlah pesanan per periode turun, maka biaya pemesanan total akan turun.
Ini berarti, biaya pemesanan total perperiode tahunan sama dengan jumlah pesanan yang dilakukan setiap periode dikalikan biaya yang harus
dikeluarkan setiap kali pesan. 3.
Biaya penyiapan manufacturing atau set-up cost. Hal ini terjadi apabila bahan-bahan tidak dibeli, tetapi diproduksi sendiri “dalam pabrik”
perusahaan, perusahaan menghadapi biaya penyiapan set-up cost untuk memproduksi komponen tertentu.
Ulia Maksum : Laporan Kerja Praktek Profesi Farmasi Komunitas Apotek Di Apotek Kimia Farma No.14 RSU Dr. Pirngadi Medan, 2009
USU Repository © 2008
4. Biaya kehabisan atau kekurangan bahan shortage costs adalah biaya
yang timbul apabila persediaan tidak mencukupi adanya permintaan bahan. Biaya-biaya yang termasuk biaya kekurangan bahan adalah sebagai
berikut: a.
Kehilangan penjualan b.
Kehilangan pelanggan c.
Terganggunya operasi
4.5 Hukum Pareto dan Aplikasinya