Senyawa hidrokarbon Komposisi Minyak Bumi

Dewi Sartika : Penentuan Persen Volume Fraksi Minyak Mentah Crude Petroleum Dengan Metode Distilasi Secara Astm D-86 Di PT. Pertamina Ep Region Sumatera Field Pangkalan Susu, 2009.

2.1.1 Senyawa hidrokarbon

Walaupun senyawa hidrokarbon yang terdapat dalam minyak bumi sangat banyak jumlahnya, namun senyawa tersebut dapat dikelompokkan ke dalam tiga golongan senyawa hidrokarbon, yaitu senyawa hidrokarbon paraffin, naften dan aromat. Di samping senyawa-senyawa tersebut, dalam produk minyak bumi juga terdapat senyawa hidrokarbon monoolefin dan diolefin, yang terjadi karena rengkahan dalam proses pengolahan minyak bumi dalam kilang, misalnya pada distilasi minyak mentah dan proses rengkahan. Dalam minyak bumi ternyata bahwa senyawa-senyawa hidrokarbon paraffin, naften dan aromat tidak terdistribusi secara merata dalam semua fraksi. Senyawa hidrokarbon naften polisiklis dan poliaromatis tidak terdapat dalam fraksi ringan tetapi terdapat dalam fraksi berat. Makin berat fraksinya, kandungan poliaromat dan polinaften akan semakin besar. Walaupun senyawa hidrokarbon yang menyusun minyak bumi hanyalah senyawa hidrokarbon paraffin, naften dan aromat, namun demikian komposisi minyak bumi adalah sangat kompleks sekali. Hal ini disebabkan karena senyawa-senyawa tersebut di samping berupa senyawa murni, juga dapat berupa senyawa gabungan antara senyawa hidrokarbon hidrokarbon paraffin – naften, paraffin - aromat, naften- naften polinaften, naften – aromat, aromat - aromat poliaromat, dan paraffin – naften -aromat dan kemungkinan kombinasi yang lain. Di samping itu , adanya isomeri dalam senyawa hidrokarbon menyebabkan komposisi minyak bumi menjadi lebih kompleks lagi. Senyawa-senyawa isomer Dewi Sartika : Penentuan Persen Volume Fraksi Minyak Mentah Crude Petroleum Dengan Metode Distilasi Secara Astm D-86 Di PT. Pertamina Ep Region Sumatera Field Pangkalan Susu, 2009. adalah senyawa-senyawa yang mempunyai rumus molekul yang sama tetapi struktur molekulnya berlainan. Misalnya senyawa hidrokarbon paraffin yang pertama-tama mempunyai isomer ialah senyawa hidrokarbon yang mempunyai 4 buah atom karbon yaitu butan. Butan C 4 H 10 mempunyai dua buah isomer yaitu n-butana dan i-butana, di mana struktur molekulnya masing-masing ditunjukkan oleh gambar berikut. Selanjutnya pentan C 5 H 12 , mempunyai 3 buah isomer dan heksan C 6 H 14, mempunyai 5 buah isomer. Ternyata bahwa jumlah senyawa isomer dalam senyawa hidrokarbon sangat meningkat dengan bertambahnya jumlah atom karbon. Akhirnya susunan minyak bumi akan menjadi semakin betambah kompleks lagi, karena adanya senyawa- senyawa bukan hidrokarbon yang mengandung atom unsur S, O, N dan logam-logam.

2.1.2 Senyawa Bukan Hidrokarbon