Sifat Fisik Kimia Minyak Bumi

Dewi Sartika : Penentuan Persen Volume Fraksi Minyak Mentah Crude Petroleum Dengan Metode Distilasi Secara Astm D-86 Di PT. Pertamina Ep Region Sumatera Field Pangkalan Susu, 2009.

2.2 Sifat Minyak Bumi

2.2.1 Sifat Fisik Kimia Minyak Bumi

Di alam bentuk fisik minyak bumi sangat beragam. Ada yang kasar, padat, substansi lilin, semi padat agak kental seperti lumpur, cairan kental, serta berbentuk gas yang terkondensasi. Bentuk fisik tersebut memiliki kemungkinan yang sama untuk ditemukan dalam satu lokasi asalkan terjadi perubahan tekanan, suhu, maupun perubahan fisik dan kimia lainnya pada senyawa hidrokarbon pembentuknya. Minyak bumi cair dapat berubah menjadi padat melalui penguapan. Fraksi- fraksi ringan akan membentuk gas dan uap, sedangkan fraksi –fraksi berat akan membentuk padatan. Titik didih fraksi-fraksi tersebut dapat berbeda-beda, tergantung oleh banyak dan jenis homolog-homolog penyusun fraksi tersebut. Fraksi-fraksi dengan homolog yang sama, titik didihnya ditentukan oleh berat molekul senyawa penyusunnya. Menurut Doerffer 1992, karakteristik fisik kimia minyak bumi adalah sebagai berikut: a. Viskositas Viskositas atau kekentalan didefenisikan sebagai ketahanan fluida terhadap aliran. Pada umumnya dinyatakan dalam ukuran waktu yang diperlukan untuk mengalirkan cairan melalui tabung dengan ukuran tertentu. Jika nilai viskositas rendah, maka fluida semakin mudah mengalir. Sebaliknya jika nilai viskositas tinggi, maka fluida semakin sulit mengalir. Nilai viskositas minyak bumi bergantung pada kandungan fraksi ringan dan temperatur di sekitarnya. Dewi Sartika : Penentuan Persen Volume Fraksi Minyak Mentah Crude Petroleum Dengan Metode Distilasi Secara Astm D-86 Di PT. Pertamina Ep Region Sumatera Field Pangkalan Susu, 2009. b. Daya larut dalam air Daya larut adalah proses ketika suatu substansi solute akan terlarut pada substansi lain solvent. Daya larut minyak bumi sangat rendah 5 ppm. Proses ini sangat penting karena berhubungan dengan toksisitas hidrokarbon yang terlarut terhadap organisme perairan. Keadaan ini umumnya terjadi karena terbentuknya kompleks hidrokarbon terlarut dengan berbagai garam-garam mineral yang terlarut dalam molekul air. c. Gravitas spesifik GS GS minyak bumi menyatakan densitas minyak bumi tersebut dan seringkali dinyatakan dalam bentuk gravitas API American Petroleum Institute. Gravitas API o API adalah rasio berat minyak bumi terhadap berat akuades pada volume yang sama pada suhu 16 o C dan tekanan 1 atm. Semua minyak bumi memiliki densitas lebih kecil dari pada air, kecuali beberapa minyak berat dan residu. Jadi umumnya minyak bumi mempunyai nilai GS1 atau nilai API10. Minyak bumi dengan GS rendah memiliki nilai API yang tinggi, viskositas rendah, daya adhesi rendah dan kecenderungan emulsifikasi tinggi, sedangkan minyak bumi dengan GS tinggi memiliki nilai API rendah, viskositas tinggi, daya adhesi tinggi dan kecenderungan emulsifikasi rendah. d. Tegangan permukaan Tegangan permukaan adalah gaya tarik menarik antara permukaan molekul dari suatu fluida. Gaya ini menunjukkan laju penyebaran fluida di atas permukaan air atau tanah. Minyak bumi dengan GS rendah biasanya memiliki potensial laju penyebaran lebih besar. Tegangan permukaan minyak bumi akan semakin turun sejalan dengan peningkatan temperatur dan peningkatan laju penyebaran setelah terjadinya tumpahan minyak bumi di laut. Dewi Sartika : Penentuan Persen Volume Fraksi Minyak Mentah Crude Petroleum Dengan Metode Distilasi Secara Astm D-86 Di PT. Pertamina Ep Region Sumatera Field Pangkalan Susu, 2009. Selain sifat fisik kimia tersebut di atas, masih ada beberapa sifat penting minyak bumi serta turunannya yang perlu diketahui, yaitu: a. Nilai pembakaran Nilai pembakaran, biasanya nilai pembakaran tinggi, dinyatakan dalam satuan kilojoule per kilogram atau british thermal units per pound-massa atau kilojoule per liter atau british thermalunits per gallon b. Berat atau bobot jenis Bobot jenis suatu cairan adalah kerapatan cairan tersebut dibagi dengan kerapatan air pada 60 o F 15,6 o C. Bobot jenis minyak bumi dan produk turunannya biasanya dinyatakan dalam satuan o Be atau o API. Hubungan antara bobot jenis s dan satuan ini adalah sebagai berikut: Be o s jenis Bobot + = = 130 140 2.2.1 API o s jenis Bobot + = = 5 , 131 5 , 141 2.2.2 Air dengan bobot jenis 10 o akan berkurang bila nilai Be dan o API naik. c. Titik nyala flash point Titik nyala dari suatu cairan bahan bakar semacam minyak bumi adalah temperatur minimum fluida pada waktu uap yang keluar dari permukaan fluida langsung menyala. Jika temperatur naik sedikit, yang disebut titik api fire point, dapat menyebabkan uap membantu pembakaran. Oleh karena itu perlu diwaspadai agar temperatur maksimum minyak tidak melebihi titik nyalanya. d. Titik lumer pour point Titik lumer dari suatu produk minyak bumi adalah temperatur terendah yang menyebabkan minyak bumi akan mengalir di bawah kondisi standar. Titik ini Dewi Sartika : Penentuan Persen Volume Fraksi Minyak Mentah Crude Petroleum Dengan Metode Distilasi Secara Astm D-86 Di PT. Pertamina Ep Region Sumatera Field Pangkalan Susu, 2009. ditentukan dengan mencari temperatur maksimum, yang diperoleh bila permukaan sample minyak bumi dalam suatu tabung percobaan standar tidak bergerak selama 5 detik ketika tabung tersebut diputar ke posisi horizontal. Titik lumer sama dengan temperatur maksimum ditambah 5 F. Astri N, 2006

2.3 Uji Minyak Bumi dan Produknya