Latar Belakang Penentuan Persen Volume Fraksi Minyak Mentah (Crude Petroleum) Dengan Metode Distilasi Secara Astm D-86 Di PT. Pertamina Ep Region Sumatera Field Pangkalan Susu

Dewi Sartika : Penentuan Persen Volume Fraksi Minyak Mentah Crude Petroleum Dengan Metode Distilasi Secara Astm D-86 Di PT. Pertamina Ep Region Sumatera Field Pangkalan Susu, 2009. BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Minyak bumi petroleum = rock oil terbentuk dari endapan sisa-sisa mikroorganisme laut berjuta-juta tahun lamanya. Minyak bumi yang juga dijuluki dengan emas hitam, berbentuk cairan kental, coklat gelap atau kehijauan yang mudah terbakar yang berada dilapisan atas dari kerak bumi ini adalah campuran yang sangat kompleks, kebanyakan terdiri dari senyawa hidrokarbon seri alkana dengan komposisi dan kemurnian yang berbeda – beda, sehingga memiliki kualitas dan manfaat yang berbeda-beda pula. Untuk mengetahui mutu dan manfaat kandungan minyak bumi tersebut, ada beberapa parameter analisa minyak bumi yang digunakan yang terbagi dalam 2 parameter yaitu parameter fisik dan parameter kimia. Parameter kimia tersebut seperti: kandungan sulfur, kandungan air dan kandungan garam, sementara parameter fisika nya antara lain berat jenis specific gravity, tekanan uap reid, warna, viskositas kinematis, temperatur distilasi, titik nyala, titik tuang dan titik sambar. Pemisahan minyak bumi menjadi fraksi fraksinya seperti bensin, kerosin, solar dan residu dapat dilakukan dengan metode distilasi secara ASTM D-86 di mana fraksi tersebut akan dipisahkan berdasarkan pada perbedaan volatilitas masing-masing fraksi Dewi Sartika : Penentuan Persen Volume Fraksi Minyak Mentah Crude Petroleum Dengan Metode Distilasi Secara Astm D-86 Di PT. Pertamina Ep Region Sumatera Field Pangkalan Susu, 2009. seperti bensin memiliki titik didih 0-200 o C, kerosin 200-265 o C, solar 265-320 o C, dan residu 320 o C. Dalam distilasi ini , 100 mililiter contoh didistilasi menurut prosedur tertentu. Selama distilasi dilakukan pengamatan dan pencatatan suhu thermometer dan volume distilat yang tertampung. Yang perlu dilaporkan dalam uji distilasi ini yaitu : Titik didih awal initial boiling point - IBP, yaitu suhu dimana distilat pertama- tama menetes dari ujung kondensor. Suhu pada berbagai persentase distilasi, yaitu pada: 5, 10, 20, 30, 40, 50, 60, 70, 80, 90 dan 95 distilasi. Titik didih akhir end point - EP menurut ASTM atau final boiling point – FBP menurut IP, yaitu suhu tertinggi yang dicapai selama uji, yang biasanya terjadi setelah penguapan semua cairan dari dasar labu. Persen perolehan percent recovery, yaitu persentase volume kondensat yang tertampung dalam gelas ukur penerima. Persen residu percent residue, yaitu persentase volume residu yang tertinggal dalam labu. Persen perolehan total percent total recovery, yaitu jumlah persen perolehan dan persen residu. Persen kehilangan percent loss, yaitu 100 dikurangi dengan persen perolehan total. Persen teruapkan percent evaporated, yaitu jumlah persen perolehan dengan persen kehilangan. Dewi Sartika : Penentuan Persen Volume Fraksi Minyak Mentah Crude Petroleum Dengan Metode Distilasi Secara Astm D-86 Di PT. Pertamina Ep Region Sumatera Field Pangkalan Susu, 2009. Dari data distilasi tersebut selanjutnya dapat dibuat kurve distilasi ASTM yang menunjukkan hubungan suhu dengan persen penguapan pada kondisi uji. Minyak mentah mengandung senyawa-senyawa hidrokarbon yang tidak semuanya cocok untuk semua produk yang diinginkan. Misalnya adanya aromat di dalam fraksi kerosin atau fraksi minyak gas menyebabkan mutu kerosin atau minyak bahan baker diesel yang dihasilkan dari distilasi langsung minyak mentah tidak baik. Sebaliknya adanya aromat dalam fraksi bensin dalam minyak mentah, menyebabkan mutu bensin langsung straight run gasoline baik. Uji distilasi bukanlah merupakan suatu uji rutin untuk fraksi minyak berat di dalam laboratorium. Untuk fraksi minyak berat seperti minyak bakar, residu, minyak pelumas, uji rutin dalam laboratorium adalah uji viskositas. Setelah dijelaskan tentang penentuan persen volume fraksi minyak mentah dengan metode distilasi, maka untuk itulah penulis tertarik mengambil judul: “Penentuan Persen Volume Fraksi Minyak Mentah Crude Petroleum dengan Metode Distilasi Secara ASTM D-86 Di PT.Petamina EP Region Sumatera Field Pangkalan Susu”. Dewi Sartika : Penentuan Persen Volume Fraksi Minyak Mentah Crude Petroleum Dengan Metode Distilasi Secara Astm D-86 Di PT. Pertamina Ep Region Sumatera Field Pangkalan Susu, 2009.

1.2 Permasalahan